webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 2: We Ride at Dawn

Oleh: Manggala Kaukseya

Di saat aku tengah berbincang-bincang dengan ketiga adikku mengenai komposisi tim yang berjumlah 24 orang ini, aku melihat Dakruo tiba-tiba menyentakkan tubuhnya.

"Hm? Ada apa Dak?"

Tanyaku pada raksasa yang terlihat seperti tiang di antara barisan kami, bahkan dengan 4 Dubalang hadi di dekatnya.

"Mereka datang tuan, tumpangannya…"

Sangat aneh rasanya melihat dirinya memandang rendah ke arahku dengan badannya yang begitu tinggi. Biasanya ia selalu dalam bentuk naganya, atau tak menghadap kepadaku sama sekali.

Tapi kali ini karena ia sedang berada di barisan dan aku di depannya, kami berdiri berhadap-hadapan.

"Oh? Makhluk apakah mereka?"

"Ada baiknya tuan melihatnya sendiri."

"Baiklah…"

Dakruo memiliki pengelihatan sejauh 2700 meter, aku tak tahu angka ini apa sudah meninggi semenjak ia telah mengalami kenaikan rank menjadi Silver. Tapi yang jelas kami tetap harus menunggu beberapa menit sampai mereka datang.

*Tap!* *Tap!* *Tap!*