webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 24: 4 Rooms for 8 People

Oleh: Ghanimah Himesh

"Kurasa ada baiknya kita mulai menaruh barang-barang kita terlebih dahulu sebelum mengecek seisi rumah ini."

"Setuju."

Sebenarnya aku yakin Manggala hanya tak ingin membuang waktu para Wongali, jika hanya kami ber-8 yang ada di sana saat ini, ia pasti akan membiarkan kami berkeliaran.

Seperti layaknya di benteng Guild, elemental anginlah yang membawakan barang-barang kami, bukan para penyihir angin. Mereka benar-benar bisa mengatur presisi elemental mereka dan menaruh barang kami tepat di tempat yang kami inginkan.

"Ini… gimana ya… barang kita beberapa jadi duplikat gara-gara udah dibikinin arsitek."

"Hahaha iya, masalahnya yang baru pada lebih bagus, aku saja bingung bagaimana mereka bisa sesuai dengan seleraku."

Karena Guild meminta kami untuk mengosongkan seisi rumah Guild, kami berakhir membawa tiap barang yang ada di dalamnya (yang milik kami tentunya). Dan di antara barang-barang itu termasuk kasur, lemari, dan beberapa furniture kamar lainnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com