webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 25: New Home New Life

Oleh: Ghanimah Himesh

Esok hari pun tiba, tapi kali ini kami terlelap hingga lebih siang dari biasanya. Manggala dan Lalita tampak tak tidur, walau hal ini sudah terlalu sering terjadi, namun fakta bahwa Manggala tidak membangunkan kami pagi-pagi cukup untuk mengatakan ia tak sedang ingin menjalankan misi hari ini.

Ketika aku bangun Devan sudah sibuk dengan workbenchnya, dan ketika aku keluar kamar, tak ada satupun orang di lantai 1, kecuali Dakruo yang masih terlelap dalam wujud naganya. Ya kurasa ini wajar semenjak satu-satunya hal yang ada di lantai 1 hanyalah ruang makan dan dapur.

"Pagi…"

"Pagi kak!"

Lalita dan teh Sena sudah sibuk di luar rumah dengan segala tanaman mereka. Aku juga sudah bisa melihat beberapa kupu-kupu api bertengger di beberapa bunga.

"Ta."

"Kenapa kak Imah?"

"Penasaran aja… kamu bikin taman kupu-kupu buat apa?"

"Hm? Bukannya sudah sangat jelas ya kak?"

"Untuk kupu-kupu apimu tinggal?"

"Iya~"

"Di Maksallatan kamu juga bikin tempat kayak gini?"