webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 10: Beauty Behind Every Stroke

Para Dubalang tak akan hanya membiarkan Pelukis itu bertindak semaunya. Namun mereka tahu jika mereka melompat ke arah si pemuda yang tengah bertengger di sisi tembok, ia hanya akan dengan mudah menghindar akibat kekalahan mereka dalam segi kecepatan dan kelincahan.

Lalu bagaimana dengan Costancia dan Shanala? Mereka berada di tanah kan?

Seperti yang dikatakan Iskandar sebelumnya, sebagai Penempa mereka tak akan menyerang seorang Sarma, dan semenjak Costancia terdekap erat pada kucing itu, mereka tak ingin sama sekali mengambil resiko dengan area serangan mereka yang teramat besar.

Jadi satu-satunya pilihan mereka hanyalah menghujani Gumara dengan proyektil. Tak perlu takut merusak tembok tempatnya menempel, dinding-dinding ini tak akan rusak bahkan oleh murka seorang Magistra.

"Yang Mulia, mereka datang!"

Seru Costancia di saat tiap Dubalang lekas mengluarkan pengumban dari cincin-cincin di jemari mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com