webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs

Chapter 11: Path to Glory

Melihat bagaimana Gumara memperlakukan pasukan mereka layaknya mainan anak kecil, para Dubalang memutuskan mengejar dirinya sangat tak sepadan dengan kerugian yang ia timbulkan.

Tapi bukan berarti benteng ini membiarnya lepas begitu saja.

"Yang Mulia! Sepertinya aku tahu mengapa Dehset dan Nefret belum juga masuk ke dalam!"

Costancia memanfaatkan ketenangan ini untuk melapor pada kepala keluarganya.

"Mengapa? Gerbangnya udah sempurna terbuka kan?"

Ucapan gadis itu langsung memicut rasa penasaran Gumara, sementara itu Shanala kembali mengisi penuh energi si pemuda dengan menancapkan kuku-kukunya pada tubuhnya.

"Mereka bentrok tepat di Gerbangnya! Para Dubalang dengan perisai raksasa menghadang akses mereka pasukan kita untuk masuk."

"Ah… oke, sepertinya mereka cukup tanggap akan situasi semacam ini…"

"Perlukah kita memantu mereka?"

Permaisuri itu terdengar cukup cemas.

"Tidak, aku punya cara lai—"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com