webnovel

Another Popularity

Sebuah video menyebar di sekolahan secara tiba-tiba dalam waktu satu malam. Adegan panas yang dilakukan oleh sepasang pelajar di sekolah menjadi buah bibir setiap siswa. Tuduhan dilayangkan kepada sepasang siswa-siswi yang bernama Leony Akira dan Tenuka Shouki, Leony mengelak dari tuduhan tersebut dan kabur dari rumah setelah dipaksa menikah dengan Shouki. Di sisi lain, Abare yang merupakan sahabat sekaligus orang yang mencintai Leony tidak ingin gadis itu memikul semua beban sendirian. Ia lalu kabur dari rumah untuk mengikuti Leony. Alasan lain ia kabur dari rumah juga karena ia dijodohkan dengan gadis lain bernama Hanami Momo yang mengaku juga telah berhubungan intim dengan Abare bersamaan dengan waktu Leony dan Shouki melakukan itu juga. Momo meminta pertanggung jawaban yang palsu, dan Abare tidak mau bertanggung jawab atas apa yang bukan ia lakukan. Author's note: AKAN ADA BANYAK ADEGAN UWU DARI PART 26 SAMPAI 86!!! BARU BERLANJUT KE KONFLIK LAGI SETELAHNYA!!! HARAP PEMBACA TENANG DAN TIDAK DEMO PADA AUTHOR. (KALAU BERKENAN, LEMPARIN AUTHOR PAKE KOIN YAWW. EHEHEHEHEHE. TAPI KALO BUKA PART KUNCI PAKE FREEPAST JUGA TIDAK APA-APA KOK) hati-hati dengan tanjakan rate umur yang mungkin bisa naik tiba-tiba ke depannya, penggambaran suasana yang rinci akan membuat alur lambat. harap kebijakan dari pembaca, krisar diperlukan untuk buku ini. silakan berkomentar, baik tentang isi cerita atau perasaan kalian pada scene yang dirasa menarik. i hope you like this story.

Leony_Ackerman · Adolescente
Classificações insuficientes
252 Chs

194-Permintaan Maaf Seorang Ibu

Momo begitu malu, dia memang belum sepenuhnya percaya pada Leony. Namun dia tidak bisa membuktikan bahwa Leony berbohong. Identitas Camie diperkuat dengan berkas dokumen yang nyata adanya. Meskipun pada faktanya, fakta itu adalah sebuah kepalsuan yang telah dibuat Leony.

"Otou-Chan...."

Abare dan Momo menoleh ke arah Momoi. Gadis kecil itu masih mengantuk, dia mengusap matanya yang masih terasa berat. Bergerak sedikit di kasur untuk membetulkan posisi tidurnya. Namun dia tidak sadar bila ada seorang anak lain di sampingnya yang terusik karena tangan Momoi mengenai wajahnya.

"Momoi-Chan," ucap Abare. Dia berjongkok dan menghampiri Momoi. "Nak, ayo kita pulang."

Momoi terdiam, ia menatap datar ke arah Abare. Bukan tatapan tak suka yang dingin, tapi terkesan ia sednag berpikir. Wajah polosnya terlihat menggemaskan walau sedang dalam tanpa ekspresi sekalipun.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com