Setelah melewati hari yang panjang dengan segala persiapan, akhirnya hari yang di tunggu pun tiba.
Alya sangat cantik dengan balutan kebaya putih yang sangat pas di tubuh langsingnya yang mungil, wiron batik menjadi paduan yang sempurna, rambut di sanggul indah dengan sunting perak yang menghiasinya.
Riasan sederhana namun memancarkan kecantikan yang luar biasa, Alya tidak kalah cantik dari Anna namun ia tampak sangat cantik dengan aura pengantin yang kuat.
"Jantungku kenapa olahraga begini," gumamnya membuat penata rias tertawa.
"Itu normal nona, sudah berapa lama tidak bertemu calon suami?" Tanya penatas rias tersebut.
"Aku lupa." Jawab Alya cepat, sejujurnya ia berdebar bukan karena menunggu pria itu, tapi karena hari ini akan melepas status lajangnya.
"Aku ingin buang air." Ia menatap kedua penata rias yang menghela nafas ringan, sebab ini bukan kali pertama Alya buang air kecil.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com