webnovel

》Prolog

"Beliin gue pregedel kentang lima biji di kantin ya!" Teriakku pada Irfan yang baru saja keluar kelas.

"Semalam gimana?" Mavis menghampiri mejaku dengan bungkusan pregedel di tangannya.

"Kok ada di lo sih?"

"Irfan nitip, katanya dia ga sanggup" ledek Mavis. Pasti ia tahu kejadian semalam. Irfan dan Mavis kan satu paket.

"Kenapa ditolak? Padahal dulu lo suka sama Irfan,"

"Iya, gue kagum. Tapi kalo kayak gini ceritanya, gue ga bisa,"

"Kenapa?"

"Gue ga suka lagi,"

"Mendadak gitu?"

"Ya gitu, mau gimana dong?"

"Freak lu!"

"Kan nama tengah gue."