Alisha dan Adrian tiba di unit apartemen mereka. Alisha menghempaskan tubuhnya di sofa ruang santai. Menarik napas dan membuang napas. Itu Alisha lakukan berulang kali. Membuat Adrian tergelitik untuk bertanya.
"Kamu resah, Al?" Adrian ikut duduk di samping Alisha.
"Jika selama ini mamaku masih hidup, kenapa dia membiarkan aku, tidak pernah menghubungiku ...." Alisha menghela napas sekali lagi.
"Konsekuensi yang harus mamamu ambil, Al." Adrian menarik sebelah tangan Alisha. Menangkupnya di antara kedua telapak tangan Adrian.
"Mamaku lebih memilih putrinya yang lain daripada aku ...." Suara Alisha terdengar serak.
"Dan papa, selama ini menyembunyikan fakta ini dari aku, dari kak Aldian dan kak Alvian ...." Air mata Alisha mulai membasahi pipinya.
Adrian menarik tubuh Alisha ke dalam pelukannya. "Demi kebaikan semua. Mamamu adalah buronan, Al. Dan kabar itu telah sampai ke telinga BIN, dengan isu yang tidak benar."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com