Alisha teringat cumbuannya dengan Adrian, apa itu yang disebut main-main oleh Hilman? Bukankah Hilman sendiri yang memintanya untuk menjadi istri yang baik bagi Adrian? Alisha sedang mengusahakan hal itu.
Apakah Alisha salah lagi dalam bertindak? Rasanya tidak. Melayani Adrian dan berpura-pura menyukainya agar tujuannya tercapai, sudah Alisha lakukan, semua demi misi.
Ah, ternyata Hilman sepertinya ada di sana–mendengarkan, saat Adrian mencium Alisha. Ciuman yang memang membuat Alisha terbuai dan Alisha menikmatinya saat itu.
"Kamu cemburu, Pak Hilman?" tanya Alisha sinis.
["Siapa yang cemburu?"]
"Kamu, Hilman!"
["Hei, bicara yang sopan, aku atasanmu."]
"Aku kakak iparmu. Dan, siapa wanita tadi? Pacarmu, ya? Apa yang dilakukannya di apartemenmu sepagi ini? Apa dia menginap?" tanya Alisha cepat dalam satu tarikan napas.
Tidak ada balasan dari Hilman, ketika Alisha mengecek ponselnya. Ternyata Hilman mematikan panggilan teleponnya.
"Aaaargh!!" Alisha gusar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com