"Kamu.... !" kaget Alifah melihat wajah Alif tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Saya bukan hantu"
Siapa juga yang berpikiran dia itu hantu. Apa wajahnya terlihat begitu syok kah? Orang cuma kaget saja, kenapa tiba-tiba dia muncul. Di pikir Mawarlah yang masuk kamar.
"Biar saya sendiri" Ucap Alifah menolak untuk di bantu. Jelas saja, karena sekarang sebagian betisnya terpampang jelas di hadapan Alif. Merasa risih, meski Alif hanya sekedar membantu.
" Bisa diam dulu tidak sih, ini belum selesai. Kalau bergerak terus yang ada darahnya entar bisa keluar. Tambah lama sembuhnya. Memang kamu suka jalan dengan kaki pincang terus?" Bentak Alif sambil menahan kaki Alifah yang tidak pernah diam.
Lah, kenapa dia marah? Datang-datang kaya banteng mengamuk.
"Ssshhh" Ringis Alifah karena dengan sengaja Alif menekan lukanya karena gemas dengan Alifah yang tidak mau menurut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com