Hingga pada foto ke tiga, mereka sama sekali tidak menemukan model seseorang yang menambahkan kecantikan dari gambar tersebut. Sehingga dialah yang berada di urutan kedua.
Tetapi hal itu berubah saat layar proyektor menampilkan satu foto lagi yang membuka mereka terkagum-kagum. Bukan karena pemandangan yang sangat indah sebagai latar, tetapi ekspresi seseorang itulah yang ada di dalam foto yang membuatnya sangat indah. Dan bisa jadi, kelompok Rival lah yang menjadi pemenangnya.
Wow. Ucap mereka dalam mengekspresikan kekagumannya. Hampir seluruhnya mereka mengekspresikannya seperti itu kecuali Rival. Jantungnya sudah hampir mau copot saat dia melihat gambar yang ada di layar adalah hasil karyanya.
Sungguh, itu bukanlah salah satu foto yang dia ingin tampilkan. Melainkan hanya untuk di jadikan koleksi pribadi.
"Apa kamu yang mengambil gambar itu?" tanya Yudis pada Dewa. Namun balasan Dewa hanya menggeleng kepalanya, pertanda bukan dia pelakunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com