Dan kegiatan belajar itu di saksikan sedari tadi oleh seseorang dengan tatapan tajamnya yang seakan mau melahap seseorang yang ada di sana. Hatinya terbakar, marah dan mau mengamuk saat itu juga. Andai tempat itu bukan perpustakaan mungkin dia sudah datang untuk membuat keributan.
Merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya, Alifah menengok ke segala penjuru sudut ruangan. Mencari sosok yang sedang menatapnya. Dia yakin seseorang sedang memperhatikan gerak geriknya.
Dan akhirnya dia pun menemukannya. Seseorang yang sedang menatapnya ada di ujung ruangan arah jam Sembilan. Duduk bersama sahabatnya.
Entah kenapa tatapan itu membuat buluk kuduknya merinding. Meski ini bukan pertama kalinya dia ditatap seperti itu, tapi tetap saja tatapan itu masih menimbulkan rasa ngeri di hatinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com