"Oh, iya. Kemarin saya sudah membuat Rival babak belur."
"Apa?" kaget Alifah atas informasi yang di berikan Alif padanya. "Kamu sudah gila ya? Kenapa kamu membuat Rival babak belur?" Hardik Alifah kesal. Bisa-bisanya Alif bersikap seperti preman yang suka dengan kekerasan.
" Kamu keberatan saya menghajar Rival?" Tanya Alif dengan sinis. Suasana dalam gua yang sudah mulai menghangat gara-gara matahari yang sudah muncul menyapa bumi dan seisinya menjadi dingin dengan pertanyaan dan tatapan Alif yang tajam. Dia sangat tidak suka Alifah membela Rival, bukan malah mendukungnya. Dia melakukan itu, karena istrinya juga.
"Iya jelaslah saya keberatan kamu memukul Rival." Perkataan Alifah semakin mengusik hati Alif.
"Kenapa? Kamu sampai keberatan." Kesinisan Alif belum berkurang sama sekali.
"Memangnya Rival salah apa? Kamu jangan memukul anak orang sembarangan dong."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com