1
"Tunggu!!!" cegah Bu Tania setelah dia sadar jika Rafa dan ayahnya akan meninggalkan.
"Maafkan saya, Bu. Masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan setelah ini." Balas Ayah Rafa terdengar dingin tanpa membuka kacamatanya.
"Bisakah kita bicara sebentar?" pinta Bu Tania berharap ayah Rafa mengabulkan permintaannya.
"Maaf, tapi..."
"Berhenti berpura-pura. Saya mengenalmu, Mas." Ucap Bu Tania memotong ucapan ayah Rafa sambil terisak.
"Saya mohon, Mas." Pinta Bu Tania sekali lagi, bahkan dia berani memegang lengan ayah Rafa.
"Mas, Adit." Pintanya putus asa.
"Rafa, kamu pulang duluan saja." Usir ayah Rafa dengan sadis.
"Tapi, Yah." Protes Rafa tidak terima, biar bagaimana ini pertama kalinya mereka baru bertemu.
"Rafa, pulang! Kamu naik mobil ayah saja, di luar ada sopir ayah." Usir ayahnya tidak mau di bantah dan tidak mau bernegosiasi.
"Beri kesempatan pada ayah." Lanjut ayahnya meminta pengertian anaknya.
"Baik, Yah." Jawab Rafa mengerti.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com