Benar-benar honeymoon dadakan yang gagal. Waktu dan tempatnya memang sangat buruk. Aku pulang dengan tubuh layu.
Bagaimana tidak, orang tuaku manyibukkan kami seharian. Hannah diminta untuk membantu memasak di dapur seharian, sedang aku menjadi sopir dadakan yang harus mengantar ini dan itu. Malam harinya, ternyata ibu mengundang orang satu RT untuk menyambut kedatanganku. Serta mengenalkan aku dan Hannah sebagai suami istri secara resmi. Meskipun kebanyakan mereka sudah tahu kabar ini.
Acara itu dilanjutkan dengan ramah tamah, basa-basi hingga larut malam. Para lelaki bermain kartu di halaman rumah sambil merokok. Saat aku hendak izin, mata bapakku segera menghujam tajam tepat di mataku. Alhasil, pukul dua belas tengah malam aku baru kembali ke kamar, setelah mereka semua bubar.
Dan, kulihat istriku sudah tidur dengan nyenyaknya. Mungkin juga dia kelelahan seharian ini di dapur. Meladeni para tetangga dengan mulut-mulut yang minta dipusakan itu. Selalu ingin tahu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com