webnovel

KESALAHAN YANG SAMA

Dominic memeluk Laela dengan erat, untuk sesaat ia menikmati harum tubuh gadis yang sebentar lagi akan ia lamar secara resmi itu. Sebagai seorang pemuda yang pernah melakukan hubungan intim, tentu Dominic memiliki keinginan untuk menyentuh Laela lebih dan lebih. Tapi, dia ingat perkataan Zalina dan juga Calista. Dia tidak ingin jatuh di lubang yang sama. Terlebih terhadap Laela, ia ingin menikmati semua itu nanti pada waktunya yang tepat.

"Jika perempuan murahan tadi datang lagi ke mari dan membuat keributan, tolong jangan kau ladeni, ya. Biarkan saja."

"Tenang saja,Mas. Aku bisa menjaga diri dengan baik kok. Lagi pula, jika dia datang ke sini hanya untuk menghinaku, aku masih bisa, kok untuk melawannya."

"Ya sudah, aku pulang, ya. Mami bisa marah kalau aku berlama-lama."

"Baik, Mas. Hati-hati ya, jangan ngebut."

Dominic pun segera berlalu, ia tidak ingin berlama-lama dan lagi, ia tidak mau Zalina menunggu di rumah dan memarahinya nanti. Sementara Laela menunggu hingga mobil Dominic hilang dari pandangan, baru masuk dan mengunci pintu.

Sementara itu, Kezia yang ternyata belum pulang menunggu hingga mobil Dominic melintas pergi dan ia pun mengikuti mobil itu.

"Kalau gadis itu tidak terhasut dengan perkataanku,keluarga Dominic yang harus memaksa anaknya kembali kepadaku," gumam Kezia.

Saat Dominic sampai, mobil Kezia pun mengikuti dan berhenti tepat di belakangnya. Dominic yang sudah tau bahwa dia diikuti hanya menoleh dan menggeram kesal.

"Kau mau apa lagi, Key?!" hardiknya kesal.

"Bahkan kau masih memanggilku dengan panggilan kesayanganmu. Itu artinya kau masih mencintaiku!" seru Kezia.

"Jangan mimpi!"

"Jangan munafik!"

"Lebih baik kau pergi!"

"Tidak sebelum aku bertemu Mamimu!"

"Buat apa?! Asal kau tau keluargaku sudah tau kalau kita pernah tidur bersama! Percuma kau mengadu pada mereka!"

"Aku tidak peduli! Aku hanya ingin tau apa mereka juga akan diam saat tau apa yang aku lalukan!"

Mendengar teriakan ribut di halaman membuat semua anggota keluarga yang sedang duduk di ruang keluarga keluar untuk mencari tau. Tampak Arjuna, Zalina dan Calista yang melihat siapa yang datang langsung menunjukkan ekspresi wajah yang kesal. Sementara Arasy dan Aruga memilih kembali masuk ke dalam sambil membawa Arlina.

"Ada apa ini ribut-ribut? Kamu Kezia, kan? Ada apa mencari anak saya?" tanya Zalina.

"Oh, Tante Maminya Dom?"

"Iya, saya Maminya. Ada apa? Bukannya kalian sudah putus? Buat apa lagi mengganggu anak saya? Anak saya sebentar lagi akan menikah!"

"Tante lebih memilih anak pembantu untuk menjadi menantu Tante? Tante nggak malu? Om Arjuna adalah konglomerat, Tante sendiri pengacara yang terkenal, mau berbesan dengan mantan asisten rumah tangga Tante? Nggak level loh, Tante. Kalaupun mau jadikan saja istri siri. Untuk apa dijadikan istri sah. Saya yang cocok jadi menantu di rumah Tante. Saya artis yang sedang naik daun dan terkenal. Sudah pasti tidak akan membuat malu. Atau, ah Tante dan Om pasti sedang pencitraan kan? Supaya kalian dianggap sebagai keluarga konglomerat yang murah hati. Betul nggak sih dugaan saya?"

Calista mengepalkan tangan dan bergegas maju untuk menampar mulut Kezia, namun Zalina dengan cepat menarik tangan Calista dan menggelengkan kepalanya.

"Sudah bicaranya?" tanya Zalina menahan emosi.

"Maaf Tante, tapi saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya."

"Siapapun yang Dominic pilih sebagai istri saya tidak akan menentang. Tapi tentu jika wanita yang di pilih anak saya itu memenuhi kriteria saya. Dan kriteria saya adalah wanita yang berpendidikan, cantik, punya sopan santun. Dan itu jelas tidak ada padamu!"

Kezia terdiam ia menatap Zalina tak percaya.

"Tapi-"

"Anak pejabat sekalipun yang menginginkan anak saya tidak akan saya izinkan jika dia tidak memiliki sopan santun seperti yang kau lakukan malam ini."

"Tante harus tau, Dom dan saya pernah tidur bersama!"

"Saya tau."

"Apa Dom juga mengatakan bahwa saya pernah menggugurkan kandungan? Dan itu anak Dom?"

Calista tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Kau hamil? Menggugurkan kandungan? Kau mau pergi dari sini atau aku buka semua kartumu?!"

"Jangan percaya, Mami! Dia memang pernah hamil dan menggugurkan kandungan. Tapi, itu satu bulan yang lalu. Artinya saat dia sudah putus dengan kak Dom. Itu bukan anak kak Dom, tapi anak dari Gilbert artis yang menjadi lawan mainnya sekaligus selingkuhannya! Jangan katakan saat ini kau hanya mengejar kak Dom. Kau bahkan sedang mengejar seorang artis sekaligus pengusaha muda dari Malaysia yang bernama Ammar kan? Kau mau berkelit? Aku punya semua buktinya kalau kau mau!" seru Calista dengan emosi.

Gadis itu pun segera berlari ke dalam dan muncul dengan sebuah amplop coklat.

"Ini adalah bukti yang tidak bisa kau pungkiri. Jangan kau tanya dari mana aku bisa mendapatkan semua itu, tapi kau tinggal lihat saja semuanya. Itu adalah bukti otentik. Termasuk fotomu bersama Ammar dalam sebuah klub malam yang begitu vulgar. Kau mau bilang itu editan? Silahkan datangkan ahli telematika untuk membuktikan semua foto itu asli atau palsu."

Dominic langsung menyambar bukti yang diberikan adiknya. Saat melihat semua yang diberikan Calista Dominic meradang seketika.

"Sakit jiwa! Kau betul-betul perempuan licik!" seru Diminic.

"A-aku... Apa salah jika aku ingin kita kembali lagi?"

"Satu-satunya kesalahan terbesarku adalah pernah meniduri dirimu dan mencintaimu. Dan asal kau tau itu menjadi penyesalan terbesarku. Aku benar-benar menyesal!"

"Kau dengar kan, apa kata kakakku? Kau mau pergi atau aku telepon polisi dengan tuduhan membuat keributan di rumah kami?!" hardik Calista.

Kezia menghentakkan kakinya dengan kesal, jelas ia kalah telak.

"Gadis kecil, kau akan mendapatkan balasan atas kekurang ajaranmu ini!"

"Oh, silahkan. Tapi, mohon berhati-hati, siapa yang kau panggil gadis kecil itu! Aku bukan gadis kecil, asal kau tau! Sekarang pergilah, sebelum aku menyuruh asisten rumah tangga di rumah ini menyirammu dengan air bekas merendam pakaian!"

Kezia memicingkan matanya dan bergegas pergi. Tidak ada gunanya melawan mereka sekarang. Jelas ia sudah kalah telak oleh Calista.

"Perempuan apa yang berani seperti itu di rumah orang," kata Arjuna sambil melangkah masuk.

"Mantan kekasih Dominic, Mas," ledek Zalina sambil mengikuti langkah suaminya masuk ke dalam rumah.

Sementara Clista menjatuhkan tubuhnya di kursi panjang yang ada di teras dengan kesal.

"Kau lihat perempuan apa yang sudah kau cintai itu, Kak? Hanya perempuan yang membawa kesialan. Amit-amit jabang bayi jika aku harus memiliki kakak ipar seperti itu. Bisa-bisa aku mencari cara untuk bisa memberikan racun sianida kepadanya."

"Aku tidak menyangka dia senekad itu, Cal. Awal aku mengenal Key, dia adalah gadis yang baik dan juga manis. Mana aku tau bahwa sifatnya bisa berubah seperti itu. Dulu, aku yang memberinya semangat untuk mengikuti casting ini dan itu. Tapi, saat karirnya meningkat dia melakukan hal yang tidak benar kepadaku."

Calista menghela napas panjang, Dom lah yang sudah membuat Kezia menjadi artis seperti sekarang.Ia mengakui jika dulu Kezia memang gadis yang baik, meski sejak awal Calista tidak suka. Tapi, ternyata semua terbukti sekarang.

"Tugasku sudah selesai, kak. Simpan semua bukti itu, aku sudah susah payah meminta Om Sandy mendapatkannya. Jika dia berani macam-macam langsung laporkan saja kepada polisi."

Calista pun segera beranjak dan melangkah masuk. Sementara itu, Kezia yang masih belum puas tampak mengemudikan mobilnya dengan kesal.

"Aku akan membalas dendam padamu, gadis sok tau! Aaargh...