Sinopsis: Seorang anak kecil dibesarkan untuk menjadi pembunuh profesional.Itu dilakukan anak itu demi membalas kematian orang tuanya.Namun dia menyadari bahwa selama ini dia bekerja untuk pembunuh yang ia cari selama ini.Setelah dia melakukan berbagai hal kotor dan membunuh banyak orang,dia baru sadar.Walau begitu dia berhasil membalas dendamnya,namun nyawa sebagai harganya.Namun bukan alam kematian yang menunggunya,melainkan sebuah dunia yang baru.Dengan berbagai situasi menyulitkan,berbagai masalah akan menghampiri MC kita. Akan saya buat 2 plot yakni saat di dunia baru dan saat MC kita bersekolah di kehidupan lamanya. Untuk saat ini,plotnya lebih ke yang dunia baru. Selamat membaca
"Ugh"
Tubuhku kehilangan kekuatan untuk menopang diriku untuk berdiri sehingga aku menyandarkan diriku di dinding.Sembari aku mengontrol nafasku yang terengah-engah.Aku memikirkan apa yang sudah aku capai saat ini.Di ruangan yang penuh dengan layar monitor menampilkan gambar yang mengerikan.Bermandikan lampu sirene yang menyala merah di ruangan itu,aku melihat salah satu layar monitor itu.Terlihat anak-anak berlarian keluar gedung ini dengan selamat.
"Haah"
Aku menghela nafas lega melihat kerja kerasku terbayar sudah.Menyerah dengan lukaku aku pun memilih duduk bersandar di dinding.Tiba-tiba aku mendengar suara statis yang berkali-kali terulang.
"Penghancuran sendiri terhitung 3 menit lagi,tolong evakuasi."
Saat mendengar suuara itu,seketika aku mengingat hal-hal yang selama ini aku alami.Saat menjelang ajal,otak manusia akan menampilkan memori-memori yang membekas yang bertujuan untuk meningkatkan persentase bertahan hidup.Memori kenangan dengan orang tuaku saat aku masih berumur 6 tahun di taman kota.Kami merupakan keluarga yang bahagia saat itu.
Sampai para bajingan itu datang dan menyerang keluargaku.Keluargaku memiliki profesi yang aneh,itu karena ayahku sangat jarang berada di rumah,sekali aku menerima kabarnya.Ayahku selalu berada di rumah sakit.Saat aku bertanya pada ibuku,ibu selalu mengalihkan pertanyaanku.
Pada akhirnya keluarga dibunuh saat aku pergi sekolah.Saat pulang sekolah kudapati polisi sudah melakukan investigasi.Saat itu aku merasa terpukul dengan kenyataan itu.Fakta bahwa aku menjadi yatim piatu.Bagaimana dengan masa depanku.Aku tak berhenti menangisi kepergian orang tuaku.
Saat itu ada seseorang yang mengaku sebagai kenalan orang tuaku.Dia berjanji membantu untuk membalas dendam orang tuaku.Aku sempat ragu karena tiba-tiba ada orang yang mengaku bisa membantuku membalas dendam.Namun apa yang bisa anak 6 tahun lakukan.Dengan pikiran bercampur aduk,aku tak berpikir jernih.Aku ketakutan.
Apakah aku bisa bertahan hidup?
Siapa yang memberikan makan?
Siapa yang akan merawatku?
Dimana aku akan tinggal?
Bagaimana dengan sekolahku?
Mengapa ini terjadi?
Di saat itu seseorang mengulurkan tangannya padaku,bahwa dia akan merawatku,dan yang paling penting dia bisa membantuku membalaskan dendam orang tuaku.Aku pun mengikutinya. Jika aku sudah dewasa saat itu,aku takkan menerima bantuan dari orang asing yang mengiming-imingi sesuatu yang aneh.Aku lebih memilih tinggal dengan kerabat orang tuaku.Tapi nasi sudah jadi bubur.Aku tak bisa memutar waktu.
Aku pun diajak ke fasilitas ini.Fasilitas ini menampung anak-anak kecil berpotensi sebagai pembunuh professional.
Di fasilitas itu aku dididik menjadi seorang pembunuh profesional.Dengan jadwal yang ketat,menu makanan bergizi dan ilmu tentang dunia hitam.Mulai dari bangun tidur ,berlatih ototku serta refleks,ikut berbagai kelas dari memasak,berakting,dan berlatih tarung.Saat aku menanyakan mengapa ada kelas memasak dan akting,aku diberitahu ada saat pembunuh kesulitan membunuh target yang selalu waspada dan selalu bersembunyi di bentengnya.Aku berpikir,bukannya mudah untuk membunuh target dengan senjata.
Namun aku diceramahi,tidak semua bisa diselesaikan dengan senjata.Selain mencolok,lokasi untuk eksekusi harus benar-benar sepi,karena suara tembakan yang keras akan menyebabkan kepanikan.Hal ini akan mengundang orang-orang yang tidak berkepentingan hadir.Tidak jarang para pembunuh menyamar menjadi seorang koki di acara jamuan katanya.
Aku tidak paham sama sekali.,namun hanya ini pilihanku.Tubuhku juga diberi berbagai obat tertentu,yang memiliki efek meningkatkan daya tahanku .Tubuhku dijadikan objek eksperimen berbagai tes.Setelah kuhabiskan setiap hari menahan semua itu,di malam hari tubuhku merasa sakit yang hebat.Aku menangisi kesialanku.
Apa yang bisa anak yatim piatu berumur 6 tahun lakukan selain menangis.Aku mengutuk para pembunuh itu.Aku pasti akan membalasnya.
Kuhabiskan bertahun tahun di fasilitas itu dengan satu tujuan yaitu membalas dendam.Saat aku mengingat korban pertama ku,tanganku gemetar,membunuh tak semudah diucapkan.Walau aku menggunakan senjata jenis sniper dari jarak jauh,tetap saja gambaran menjijikan yang kulihat.Jika aku tidak mengingat tujuan di sini,mungkin aku sudah menyerah.
Setelah berkali-kali membunuh,perasaanku mulai stabil,seakan membunuh manusia seperti membunuh hewan sembelihan.Tanpa rasa ragu,aku melenyapkan targetku.Aku merasa prihatin pada keluarga target,namun aku tak bisa berhenti di tengah jalan.Aku harus menuntaskan dendamku.Aku menerapkan pemikiran bahwa targetkan adalah seorang penjahat juga.Targetku bervariasi dari CEO sebuah perusahaan besar,seorang konsulat,aktor,bos mafia,penyelundup bahkan putri seorang penemu.
Aku bahkan mendaftar di SMP tempatnya belajar.Walau hanya setahun,Aku memiliki memori bersekolah seperti anak seusiaku.Aku bahkan memiliki teman disana.Mereka sangat baik dan menghargaiku.Aku merasa bersalah karena menipu mereka.Namun hati kecilku sangat bersyukur dan berterima kasih pada mereka semua.
Namun usahaku sia-sia.Suatu ketika aku mengetahui kebenaran tentang pembunuh orang tuaku adalah orang yang menolongku.Saat itu aku merasa seperti orang bodoh.Dia hanya ingin membesarkanku sebagai mesin pembunuh karena menurutnya aku memiliki potensi.Aku akhirnya tahu pekerjaan orang tuaku sebagai intel.
Kenapa?
Kenapa saat itu tidak ada yang berkata jujur padaku?
Hingga kuhabiskan hidupku mengabdi sebagai anjing dari pembunuh orang tuaku.
Mengapa??
Tapi biarlah,mereka belum tahu aku sudah tahu kebenarannya.
Aku akan membalas dendam.
Hari ini semua keinginanku terwujud.Mayat pembunuh itu ada di sebelahku.
Setelah mematahkan kedua tulang kakinya.Aku menikmati melihatnya menggeliat memohon ampun. Kupatahkan jarinya dan dia menjerit. Jeritannya bagai suara simponi yang membasuh lukaku. Aku menggeser sendi bahunya lalu membetulkannya lagi bagai mainan.Tapi di akhir dia pingsan,yah aku sudah cukup puas menyiksanya.Aku masih mengingat kata-kata terakhirnya.
"Kau akan mati bersamaku,kau takkan selamat,hahaha bagaimana rasanya mengabdi menjadi peliharaan selama ini? Apa kau menyesal,kau takut bukan? Aku masih ingat wajahmu yang menangis seperti bayi kecil saat itu.Kau akan mati hari ini menyusul orang tuamu di neraka!!!!!"
Aku pun tertawa,ku balas pernyataannya.
"Walau aku pergi ke neraka,aku akan menyeretmu,Aku akan menyiksanya sampai kau hanya akan mengingat sakit saat kematian.Aku pun akan mati cepat/lambat karena obat sialan itu.Aku tidak memiliki hal yang disesalkan lagi jika aku bisa membuatmu mati tersiksa sialan!!!!!!"
Ya,aku tidak memiliki kekecewaan sama sekali.Aku bahagia bisa membalas dendam orang tuaku.Aku puas...
...
...
Siapa yang aku bohongi,Walau aku puas,aku memiliki penyesalan.Aku tak bisa menghabiskan waktuku dengan teman-temanku di Smp sampai dewasa.
Perlahan aku mengingat wajah teman-temanku.
Nathan,Rio,Rick,Donny,Mia,dan Lilia
Mereka teman dekatku saat SMP.Nathan yang bersemangat setiap saat,Rio yang penyabar dan paling bijak.Rick yang paling jahil.Donny si kutu buku.Mia yang pemalu namun mulai terbuka dan Lilia yang easy going.
Tanpa sadar air mataku menetes.Disaat terakhirnya aku pun tak memberi tahu mereka tentang diriku.Aku takut dibenci.Aku takut mereka menjauhiku.Perasaan itu bagai duri setiap kali aku bersama mereka.Membohongi mereka dan berpura-pura demi membunuh targetku.Apa aku pantas menjadi teman mereka?
Aku terus bertanya-tanya dalam hati.Apa aku pantas bahagia setelah membunuh banyak orang?
Bisakah aku bergandeng tangan dengan mereka dengan tangan kotor ini?
Tapi semua sudah terlambat.Cepat/lambat aku juga akan mati.Setelah berbagai eksperimen dan obat,diagnosa dokter lab mengatakan umurku tinggal setahun lagi.Aku hanya bisa bersekolah disana selama setahun.
Tapi sudah cukup.Aku bahagia karena aku pernah merasakan masa mudaku walau hanya setahun.
"Penghancuran sendiri terhitung 1 menit lagi,tolong evakuasi"
Suara statis itu terdengar lagi.Dengan luka-luka yang kualami,mustahil bisa keluar dari fasilitas ini.Karena si sialan ini mengaktifkan voice command.Dengan suaranya dia bisa mengontrol fasilitas ini.Dia mengunci semua pintu di saat di sadar tadi.
Aku mengingat wajah orang tuaku.Walau ayahku jarang di rumah,namun Ibuku selalu mengurusku dengan baik.Wajah Ibu saat aku menghabiskan makanan yang ia buat setiap hari.Wajahnya saat dia membacakan dongeng pengantar tidur,Wajahnya saat aku menangis karena luka kecil.Wajah Ibu yang selalu perhatian padaku.Ayahku kadang meluangkan waktunya untukku dan mengajakku bermain bersama,bermain kuda-kudaan,bermain lego dan mengajakku pergi berekreasi ke taman kota,kolam bermain,akuarium.Dan masih banyak lagi.
Ayah,Ibu,aku akan pergi menyusul kalian.
Maafkan aku karena menjadi anak yang bodoh dan berlumur dosa
Apakah kita akan bertemu di akhirat nanti?
Mungkin aku akan disiksa di neraka selamanya.
Ayah,Ibu Terimakasih telah melahirkanku Jikalau aku berinkarnasi lagi,aku ingin kalian menjadi orang tuaku lagi.
Air mataku tak terbendung lagi.Aku hanya bisa menangis karena kebodohanku.
"Penghancuran sendiri dimulai"
Terdengar suara ledakan beruntun dari kejauhan.
Sudah waktunya ya.
Selamat tinggal duniaku.Selamat tinggal teman-temanku.
Tuhan.Jika kau memang ada,Aku memiliki permintaan.
Aku ingin teman-temanku bahagia.Aku mengingat wajah Mia.Dia dulu seorang introvert.Namun aku perlahan-lahan mengajarkannya cara membuka dirinya.Dan jangan berkecil hati.
Sesaat aku tersenyum kecil mengingat wajahnya itu.Aku harap dia bisa mandiri mulai dari sekarang.Aku yakin teman-temanku yang lain akan selalu ada di sisinya.
Hawa panas menghampiriku.Suara ledakan dan api menyembur dari perangkat elektronik di dekatku.
Aku pun kehilangan kesadaran.
-------------------------
Gelap.Kegelapan menyelimutiku.Jadi inikah alam kematian?
Sesaat aku merasakan sesuatu menghisapku.
Dan aku tersentak.Aku pun tersadar dan membuka mataku lebar-lebar.
Namun apa yang kulihat bukanlah puing-puing fasilitas yang terbakar,melainkan sesuatu yang belum pernah aku lihat.
Aku berada di sebuah ruangan sempit berlantai kayu.Luasnya kira-kira hanya 2x2 meter,dengan 1 akses masuk melalui pintu.Aku pun sadar bahwa aku tidak sendiri,ada seorang gadis di sebelahku.Dia menatapku seolah aku orang yang aneh.Hmm,aku sadar sekarang.Tiba-tiba tersentak dan membuka mata lebar-lebar,dengan mulut menganga melihat sekeliling seperti orang gila.Aku berusaha tenang,dan tersenyum pada gadis itu.Gadis itu memiliki rambut berwarna pirang dengan mata berwarna biru.Gadis itu memakai pakaian dress yang terlihat elegan berwarna putih.Dari penampilannya tidak mungkin dia orang biasa.Mungkin dia putri orang penting.Selain itu warna pirang sangat jarang ada di Asia bukan.Lalu dimana ini?
Selain itu,aku mendapati diriku terikat dengan tali di bagian tangan dan kakiku.Gadis itu juga dalam situasi yang sama.Tiba-tiba sesuatu seperti menusuk kepalaku.Aku berusaha menahan agar aku tak menjerit.Dilihat bagaimanapun sepertinya aku disandera,jika aku menjerit maka seseorang akan datang mengecek kemari.Rasa sakit terpaksa aku tahan selama 1 menitan akhirnya mereda.
"Haaaaah"
Perlahan-lahan muncul memori yang tak kukenal di kepalaku.Memori tentang orang-orang asing,tempat yang asing,buku-buku asing,dan yang paling aneh adalah makhluk menyerupai monster muncul di kepalaku.
Monster?
Di duniaku dulu tak ada hal yang seperti itu,jikapun ada itu hanya CGI.
Lalu apa maksudnya ini?
Dunia lain?
Serius?
Aku tak tahu apapun soal itu.Lalu muncul sebuah memori tentang data seseorang.Di memori itu tampak kehidupan anak kecil di sebuah mansion bersama keluarganya.Memori ini memiliki sudut pandang seakan aku berada disana.Mungkin ini hipotesisku,memori ini merupakan memoriku.Bukan,ini memori "aku" yang lain.
Dalam kondisi bingung aku berusaha memahami informasi demi informasi.Bagaimana mungkin orang yang sudah mati,bisa berpindah ke tubuh orang lain.Lalu aku melihat tubuhku sekarang.Kaki yang kecil untuk seukuran anak remaja di duniaku.Aku pun melihat gadis itu.Dari sudut pandang mataku,tinggiku hampir sama dengannya,hanya sedikit lebih tinggi.Menurutku gadis itu berusia 8-9 tahun.Itu berarti aku yang sekarang adalah anak kecil berumur 9 tahun bukan??!!
Apa yang terjadi?
DImana aku sekarang?
Nafasku makin tak beraturan.Terdampar di tempat entah berantah,dalam kondisi terikat dengan tubuh anak kecil yang lemah.Memori masa laluku yang sudah kusegel mulai kuingat kembali.Kenangan menjadi anjing peliharaan para bajingan selama hidupku membuatku ingin muntah.Sial,Sial!!!
Tidak,tunggu dulu.Ini bukan waktu untuk menyerah.Kembali kucoba mengingat memori "aku" yang sekarang.Begitu banyak informasi yang belum dapat kucerna dengan baik.Tapi sekarang bukan waktu untuk memikirkan siapa aku.Aku harus memikirkan cara untuk keluar dari sini.
Aku mengingat saat "aku" dibawa kemari.Sebuah rumah kecil di pinggiran kota.Letaknya tidak begitu jauh,namun medan yang ditempuh cukup rumit.Belum lagi ada bahaya binatang buas dan monster mengintai.Aku dibawa oleh bandit berjumlah 4 orang.Saat sampai disini gadis itu sudah berada di kamar kecil ini.Itu berarti musuhku berjumlah lebih dari 4 orang.Tidak mungkin gadis itu tidak dijaga bukan.Aku dibawa kesini saat sore hari.Aku tidak tahu berapa lama aku "tidur" tadi.Aku pun berpikir menanyakan itu pada gadis itu.
Hmm....
...
...
Apakah aku bisa berkomunikasi dengannya jika aku berasal dari dunia lain?
Apakah dia paham bahasa Inggris/Indonesia/Mandarin?
Ah..
Benar,aku memiliki memori anak ini.
Perlahan aku mempelajari bahasa dunia ini.Huruf dan pengucapan.Aku hanya mempelajari bahasa sehari-hari saja.Tidak semuanya.Jika aku sudah bebas dari sini,aku akan menguasai bahasa dunia ini.Sekitar 10 menitan aku mempelajarinya.Aku tahu konsep-konsepnya.
Aku memandang gadis itu.Dia masih melihatku seolah aku binatang langka.Aku memberanikan diriku bertanya padanya.
"Umm,Ano apakah diluar sudah malam?"
Aku tidak bertanya jam berapa sekarang,karena di memoriku tidak ada hal-hal elektronik terlihat,jadi mungkin dia belum tahu apa itu jam.Jadi aku menanyakan hal yang lebih spesifik.Mungkin bahasaku tidak pantas ditujukan untuk orang seperti dia.Maksudku dia seperti putri,dan aku menggunakan bahasa sehari-hari.
Dia menatapku,sebelum akhirnya menjawab.
"Ya kupikir sekarang sudah malam."
Baiklah,aku berhasil memperoleh informasi.
Malam hari,dengan musuh sekitar lebih dari 4 orang.
Samar-samar kudengar suara dari luar.
"Boss,aku paham mengapa kau menangkap gadis itu,tapi mengapa kau menangkap anak laki-laki itu juga?"
"Dia memang terlihat tidak penting,tapi dia memiliki sesuatu yang berharga kau tahu?"
"Memang apa yang berharga dari anak ingusan itu?"
"Dia memiliki warna mata yang berbeda,seperti Raja iblis.Kau tahu itukan.Bahwa anak-anak yang memiliki mata seperti itu merupakan sebuah hal tabu bagi masyarakat,mereka akan dikucilkan dan diabaikan.Namun berbeda halnya dengan Kerajaan Axia.Mereka ingin anak-anak seperti itu dijadikan tumbal untuk membangkitkan Raja Iblis."
"Jadi maksudmu dia akan menjadi tumbal dan menjadi raja iblis begitu?"
"Apa kau bodoh? Jika semudah itu membangkitkan raja Iblis,dunia sudah hancur dari dulu kau tahu.Aku tidak menjamin mereka akan berhasil,tapi mereka membayar mahal untuk anak itu.Kita beruntung karena berhasil menemukannya."
"Yah kau benar boss,kita akan kaya dengan menyandera putri itu dan memeras keluarganya dan menjual bocah laki-laki itu.Mari kita rayakan kesuksesan kita boss"
"Hahaha,bagus.Yang kalian harus lakukan adalah mengikutiku,maka kita akan berhasil."
"Boss,aku akan mengikuti kemanapun kau pergi.Horraa..... kalian juga puji boss kita!"
"Yeah!!!!"
Suara mereka terdengar nyaring,seperti mereka di atas awan saja.Perayaan huh.
Okelah.Aku akan membalas mereka sekarang.Kutatap gadis itu lagi.
"Hey,apa kau mau keluar dari sini?"
.....
"Hey,apa kau mau keluar dari sini?"
Aku mengulangi pertanyaanku
Mata gadis itu terlihat terkejut,namun kembali tenang dengan cepat.
"Tentu saja,aku ingin kembali."
"Baiklah,tapi kau harus mengikuti rencanaku.Apa kau siap?"
Mata gadis itu menunjukkan keraguan.Tapi aku tak bisa mundur lagi.Aku harus keluar dari sini.
---------------------------------------------------