Pria yang ternyata Elisa temukan adalah Orang yang pernah Ia suka tapi pria itu menolaknya dengan mentah mentah. akan kah Elisa menerima pria itu setelah ia pernah ditolak cintanya ? Apa yang membuat Daniel terobsesi pada Elisa?
PART 1.
Di harapkan pembaca di batas usia 18+.
di bawah 18 thn tidak di anjurkan untuk mampir ke lapak ini, mengerti?
jika sangat penasaran ..
boleh saja. saya tidak melarang ...
.
.
.
Hari ini Medi suami dari Elissa di kabarkan
kecelaka--an paska merampok uang sebanyak 2 juta di perusahaannya.
Elissa mendengar kabar itu terlihat Syok dan mau tidak mau dia harus menjual beberapa perhiasannya dan simpanan uang untuk biaya keperluan bayi nya ber usia 8 bulan.
Elissa di tendang oleh pemilik kontrakan karna sudah menunggak selama 4 bulan lamanya.
Kini Elissa hanya bisa tinggal di rumah orang tuanya yang sudah tua dan tidak berdaya untuk bekerja.
Bahkan bayinya ia titipkan pada kakaknya yang sangat menyayangi anaknya.
"Selama 2 Minggu jika tidak bayar uang kontrakan itu, saya lapor polisi kamu Lisa !"
Sementara Elisa membungkuk terus menerus dan mengatakan bahwa ia akan mengganti uangnya secepatnya ia cari kerjaan.
.
.
.
Sudah 3 hari Elisa belum menemukan pekerjaan yang cocok untuknya.
"Lu Elissa Nalaura Timur kan ?"
sosok wanita menepuk bahunya yang sudah kelelahan karna 2 jam perjalanan.
Elissa mengipas wajahnya dengan toples biskuit dan melihat teman SMPnya menghampirinya.
"Renata ? udah lama banget astaga !"
Elissa mengulurkan tangan namun temannya tak sungkan menjabat tangannya juga.
...
Selang berapa menit ...
.
.
"Jadi lu ga tinggal di kontrakan lagi?"
Elissa mengangguk tatapannya sendu.
"JAMBREETTTTTT !!"
teriak bapak bapak terdengar dari jauh.
membuat Elisa menatap dari kejauhan
ada pria membawa tas hitam di pelukannya.
"Jambret apa lagi sih pagi pagi !"tukas Renata.
"Renata, hadang kaki lu biar dia jatuh."
Namun benar saja Pria yang menjambret tas hitam itu terguling begitu cepat sambil merintih oleh kakinya Renata yang menganggu jalannya.
"Mau jadi apa lu hah !" gertak bapak bapak botak memakai Kalung salip.
ga tau di sini rawan polisi !!!
kalo mau maling tuh jangan sampe
ketangkep !!
Dan si jambret itu di keroyok habis habisan oleh warga sekitarnya.
"Berhenti bapak bapak. tas saya sudah ada tolong serahkan sama saya."
Renata menatap pria di depannya kikuk.
"Neng sini tas nya ?" tanya bapak yang memakai topi.
namun karna Renata tidak mendengar akhirnya Elissa yang mengambil tas hitam itu pada bapak bapak yang mengejar jambret.
"Tolong urus dia semuanya. saya memeriksa isi tas saya terlebih dahulu."
ujar pria dengan jas biru navynya.
"Buat kalian ber 2 makasih banyak.nih kartu nama saya jika salah satu kalian butuh pekerjaan."
"Maaf saya ga minat. ga cocok hehe."
Elisa mendorong kartunya.
Langkah wanita itu memutar ingin pergi dari sana dan tiba tiba sebuah hantaman keras mengenai tengkuk lehernya membuat wanita itu pingsan.
"Renata tolong pegang tas saya."
"Baik bos !"
"Kau cukup berbakat sampai meninju temanmu sendiri."
Pak Daniel membuat kekehan.
"Saya merasa punya hutang padanya, Tuan
Daniel."
Pria dengan tinggi 172 itu tersenyum simpul.
"Buka pintunya ren." timpal Daniel.
Asisten Pak Daniel langsung membuka pintu mobil dan Daniel membawa Elissa ke dalam mobil.
.
.
.
Di perjalanan ...
memakan waktu cukup lama Ya. 15 menit
dari kantor.
"Elissa kasihan.aku sangat iba melihatnya penuh kesulitan Bos."
"Buka tas nya, ambil berkas berkas penting yang ada di dalamnya."
"Baik bos." Renata membuka seluruh isi tas
temannya.
"Ada yang penting ?"
Renata mengambil berkas kontrakannya Elisa masih terbungkus rapih.l lalu mengangguk ucapannya Bos nya.
"Nih bos." tangan Renata memberikannya pada pak Daniel.
Pak Daniel mengambil kertas dan membacanya sekilas.
"Rendi. bawa saya ke alamat yang ini."
"Siap pak !"
.
.
Mobil terus melaju dan Rendi menancapkan gas dengan kecepatan standar.
Setelah sampai di tujuan ...
"Ini rumahnya Renata ?"
"Berikan uang ini. tolong kamu tanda tangan saya sudah menuliskan beberapa hal untuk pemiliknya agar tutup mulut."
Renata membungkuk.
"Ambil."
Renata mengambil kertas dan sejumlah uang.
namun Pak Daniel hanya menunggu Renata kembali menyerahkan uang untuk pemilik Kontrakannya.
Setelah 10 menit berlalu ...
"Bos. pemilik Kontrakannya sudah menerima dengan baik, lalu besok dia ---"
"Tak perlu di perjelas."
Pak Daniel berbicara dingin.
"Maaf bos."
"Masuklah cepat." sergahnya sambil memainkan ponselnnya dan sekilas menatap Elisa masih dalam keadaan pingsan.
Mobilpun melaju kembal.
.
.
Sesampai nya di kantor ...
Elisa membuka mata dan menyaksikan dirinya tidur di bahu seorang Pria.
"Aduh gue di mana ?"
"Mobil saya. selamat anda akan menjadi calon istri saya."
"Hah ?!" Elisa terkejut.
"Ga. gue masih punya suami di rumah sakit, enak aja maen nikah nikahin gue !
"Heh Elisa somplak ! ini atasan gue astaga lu enak amat ngomong asal jeblak !"
Elisa tak terima.
"Bos lu? kok ga keliatan bos ... kaya mirip si Kak Daniel yang dulu gue sukain itu."
"Ya. saya yang sobek surat cinta dari kamu pas kamu SMK dan pertama kali saya melihat gadis yang menyatakannya cinta duluan."
"Hah !? aduh gue minta maap Kak Daniel. gue ga sadar lu Kaka kelas gue itu. ayah lu yang punya sekolah kan kak, ehh --Pak ?"
"Ga masalah. Medi 2 hari yang lalu udah ceraikan lu kan?"
"Hah kok tau lagi? lu ngintilin gue kak !"
Rendi terkekeh di depan bersama Renata membuat Elissa menunduk malu sekali
"Karna udah cerai lusa kita nikah gimana ?"
"Ga mau gue. lu udah nolak cinta gue !
gila aja surat yang gue buat sampe tengah malem lu sobek !"
Elissa mencari jalan keluar untuk kabur.
"Tapi Saya Sekarang baru sadar kalo kamu secantik ini."
"Gue blom mandii dari pagi Kak Daniel ! ehh Pak Daniel."
"Mandi di Kantor saya, ada ruangan khusus pribadi tapi di mansion saya."
"Dalem baju celana gue sama ---",
"Renata sudah menyiapkan semuanya."
Daniel memijat pelipisnya.
"Hah !!? Renata demi apa lu ?"
Renata tersenyum dari depan membuat Wanita itu merasa bahwaini sudah berlebihan.
.
.
.
"Ada syaratnya kao mau nikahin gue!"
Elissa menarik kerah baju Daniel yang membuat Rendi hampir mencegah namun Daniel melarang untuk ikut campur.
"Apa itu syaratnya?"
"Lunasin hutang kontrakan gue. astaga kak Daniel--- ehh pak Daniel gue stres
banget !"
sambil menangis dan menutup matanya.
"Total hutang sebanyak 4 juta, bunga nya 1 juta perhiasanmu ada di tangan Rendi asisten saya. tinggal kamu menuruti perintah saja dan Lusa nanti kita, menikah !?"
"Aduh ga bisa di tunda pak ?"
"Masih ngelunjak Elissa calon istriku ?"
Renata bergidik di depan dan tak berani menatap atasannya itu.
"Yaudah lusa gue mau nikah sama lu. tapi awas mahar lu gede banget gue tinju muka lu !"
"Kecil soal mahar." Daniel mengusap kepala Elisa agar jangan memikirkan mahar pernikahannya.
"Pak Elissa ga sopan sekali saya boleh menjitaknya ga ?"
Rendi terlihat gemas karna memandang Elisa terus dari depan.
"Kamu jitak dia gaji mu saya potong 2x lipat."
"Ga jadi deh pak."
ringisnya membuat Renata tertawa sangat puas.
.
.
.
"Ayo turun. udah sampe dari tadi?"
"Pak, gue gembel banget kaya ibu ibu tukang jamu."
Daniel terkekeh kecil. membuat Elisa mengerucutkan bibir.
"Yang ngeliatin kamu saya pecat liat aja."
Renata dan Rendi diam tak menjawab.
setelah turun dari mobil. mereka pun berjalan di samping pak Daniel Andriansyah.
Daniel Andriansyah, adalah pemilik Mansion pimpinan perusahaan bisnis
dan pengelola saham terbanyak di wilayah bandung.
Mereka ber 4 berjalan dan menjadi sorotan banyak pegawai kini berbeda dari Elisa yang sangat malu sekali menginjak kaki diperusahaan Daniel, yang dulu ia pernah suka namun cintanya di tolak sama pria itu sendiri.
TBC .
tunggu part selanjutnya ...