Pagi datang, fajar menyapa seperti biasa. Tak ada yang aneh dan tak ada yang berubah sedikitpun. Suasana pagi Kota Jakarta selalu saja begini. Riuh dan ramai, polusi akan datang kalau hari menjelang siang. Suara klakson kendaraan bersahut-sahutan seakan ingin minta untuk segera didahulukan.
Rama sudah melewati semua itu. Kini dia sampai ke tujuannya. Rumah mewah seorang gadis. Katanya, dia harus berjuang. Maka dia akan melakukan hal yang dimaksudkan oleh Lingga, berjuang untuk Nata. Entah ini adalah pilihan yang tepat atau tidak, sudah lama Rama tidak menyapa rumah ini, datang sebagai tamu yang diharap-harapkan oleh si tuang rumah.
Tangannya meriah gagang pintu pagar besar di depannya. Berniat untuk masuk, tetapi tiba-tiba saja ada hal yang mengganjal di dalam hatinya. Bukannya menyesal setelah dirinya sampai di sini, tetapi perasaan ragu yang menggebu seakan ingin menyuruh Rama untuk segera pulang ke rumahnya saja. Mengurungkan niat untuk datang dan bertamu di sini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com