Dia berdiri di sisi sebuah pohon besar yang terlihat begitu agung. Pandangan mata yang sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri. Kapan menunggu seseorang untuk datang padanya senja ini. Tidak ada janji. Dia berinisiatif untuk datang sendiri. Akhirnya dia mendapatkan alamat rumah seorang. Bukan Dania, melainkan Dila.
Mati-matian Yuda membujuk Nata untuk memberikan alamat rumah gadis ini. Dia tak punya keberanian untuk langsung memintanya pada Dila. Jadi jalan pintas yang diambil adalah meminta pada sahabatnya yaitu Nata.
Yuda sudah cukup lama menunggu di sini. Dia hanya berdiri sesekali memainkan ujung kakinya untuk membentuk gambar abstrak di atas tanah. Sebelum akhirnya dia melihat perawakan gadis yang ditunggu-tunggu olehnya beberapa menit yang lalu. Dila datang dengan membawa tas jinjing di salah satu genggamannya. Yuda menghampirinya dan menghentikan langkah kaki gadis itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com