Aninda_3242
Lv11
2021-11-07 JoinedGlobal
164.5h
of reading
46
Read books
Badges
5Moments
17
Aninda_32422yrCommented🤦♀️
Pelayan itu tersenyum dan berkata, "Nona Su, pacarmu sangat tampan. Menurutku, kalian berdua sangat cocok. Tapi sepertinya aku pernah melihatnya di majalah..."- Aninda_32422yrCommented
👍👍👍👍
Melihat mata pelayan itu tertuju pada pria ini, Su Wan bergumam, 'Jangan-jangan dia adalah seorang buron?' - Aninda_32422yrCommented
elu kalo dapet suami kaya raya tampan foya foya bakalan gini ni... bangun jam 10 pagi pun disuruh tidur lagi... 🤣🤣🤣
"Tidurlah sebentar lagi. Aku akan meneleponmu ketika makanan sudah selesai. Hmm?" - Aninda_32422yrCommented
😄😄😄
"Mana ada tempat wisata perawan. Ada-ada aja," jawab Audia masih tertawa. 'Suamiku ternyata lucu juga.' Alvin ikut tertawa. - Aninda_32422yrCommented
🤣🤣🤣
"Coba cari yang di Tanjung Lesung, deh. Di sana tempatnya masih 'perawan', spot buat liat sunrise-sunset juga banyak," saran Alvin. Seketika membuat Audia tergelak. "Apanya yang lucu?" tanya Alvin. - Aninda_32422yrCommentedCh 6 Kembali ke Posisi Model Top
- Aninda_32422yrCommented
🤣🤣🤣
"Si gadis itu akhirnya menikah dengan orang yang membersihkan lilin keesokan harinya. Meski dia biasa-biasa saja, dia orang yang ulet dan bekerja keras," tutup Mu Yuchen dengan pandangan muram. Seolah menghubung-hubungkannya dengan dirinya. - Aninda_32422yrCommented
🤔
Mo Yesi tertawa, seakan baru saja mendengar sesuatu yang menarik. Ia meletakkan dokumen di tangannya, lalu berdiri dan berjalan perlahan ke arah Qiao Mianmian. Kemudian, ia berhenti tepat di hadapan perempuan itu. Qiao Mianmian bisa melihat bahwa ia sangat menawan dengan tubuh tingginya yang kira-kira mencapai 188 cm. Qiao Mianmian memiliki tinggi 168 cm dan tidak terbilang pendek untuk ukuran seorang wanita. Namun, saat Qiao Mianmian berdiri di hadapannya, ia hanya mencapai setinggi leher pria itu. Qiao Mianmian sampai harus mendongakkan wajahnya saat berbicara dengan Shen Fanxing. - Aninda_32422yrCommented
apa ada? ada apa apa tuam moo
"Saya tidak tahu mengapa Nona Qiao mencari saya. Apa ada, Nona Qiao?" - Aninda_32422yrCommented
caper
Namun, Xi Xinyi sepertinya tidak bisa menunggu. Saat Han Yifeng berjalan melewatinya dengan acuh tak acuh, hati Xi Xinyi yang hampa itu tiba-tiba terasa diiris-iris. Xi Xinyi sepertinya bisa membayangkan pisau tajam menusuk ke dalam hatinya, darah segar mulai menetes ke bawah. Dia merasa tubuhnya menjadi lemah, dan tidak tahan lagi. Pandangannya menjadi hitam saat dia jatuh ke tanah. - Aninda_32422yrCommented
bagus mati aja
Ekspresi Han Yifeng menjadi gelap sementara dia melihat dengan suram ke Xi Xinyi yang lemah di tangannya. Han Yifeng menarik napas dalam-dalam lalu menggendongnya sebelum bergegas ke lift. - Aninda_32422yrCommented
itu rambut kadang sebahu kadang sepinggang...
Hari itu, Xi Xiaye berpakaian formal jas berwarna hitam seperti biasa, dibalut dengan mantel dingin dan rambut panjang indahnya yang terurai sebahu. Sosoknya yang ramping dan rapuh itu tampak berdiri dalam guyuran hujan, terlihat berbeda dari yang biasanya. - Aninda_32422yrCommented
operasi lah... kan holang kayaah
Begitu dilihatnya raut wajah Xi Xiaye yang sedikit memucat itu, Mu Yuchen tampak terenyuh, merasa kasihan padanya. Dipeluknya dan berkata dengan lembut, "Sudahlah. Itu bukanlah masalah besar, hanya luka kecil. Pasti ada cara untuk menghilangkan bekasnya." - Aninda_32422yrCommented
hah... gini ni puas bacanya... akhirnya kan... 🤣
Akan tetapi pencariannya nihil. Dia teringat, tidak pernah diberikannya alamat e-mailnya meskipun Xi Xiaye pernah memintanya suatu waktu. Malahan, kotak masuknya penuh dengan e-mail yang hangat dan begitu perhatian dari Xi Xinyi… - Aninda_32422yrCommented
demi koin
Waktu berlalu begitu cepat. Seakan semua bagaikan mimpi. Bertahun-tahun, siapa yang memperlakukanmu dengan sangat baik? Dan siapa yang membenci dan menolakmu? - Aninda_32422yrCommented
kaget!
Bang! Bang!