"Bagaimana, Key? Apa ada yang ingin kamu sampaikan—"
 
Drrrt drrrrt drrrrt!
 
Lagi-lagi pembicaraannya terganggu. Kali ini ia mendapat panggilan dan saat ia mengambil ponsel dari saku celana jeans yang ia pakai, nama sang Ayah terpampang di layar ponsel dan membuatnya tidak bisa menolak panggilan tersebut.
 
"Key, aku terima panggilan sebentar saja," ucap Nat, sedikit menjauh dari Key.
 
Nat memilih berdiri di dekat pintu dan berharap Key tidak terganggu olehnya.
 
"Halo Ayah, ada apa?" tanya Nat.
 
"Nat, ini Mama. Hmmm … a—apa kamu bisa ke parkiran, sebentar saja. Mama membawakanmu baju hangat dan juga camilan. Tadi Mama lihat Man sepertinya hanya membawa pakaian ganti untukmu berupa kemeja dan rok saja. Di rumah sakit dingin, bukan?"
 
"Mama … tidak perlu merepotkan seperti itu. Kalau begitu, aku ke sana sekarang."
 
Nat mengakhiri panggilannya dan segera keluar dari kamar inap Key.
 
Hanya beberapa detik saja, pintu kamar inap kembali terbuka.
 
"Halo, Key …."
 
Key melirik ke arah sumber suara dengan raut tegang serta ketakutannya. Ia tak bisa berbuat apapun, selain berharap Man atau Nat segera datang.
 
"Bagaimana keadaannya? Sudah membaik, bukan?" tanya Win yang datang dan membuat Key menjadi takut. "Semoga kamu lekas sembuh, ya … saya tidak ingin melihatmu menderita seperti ini."
 
***
 
Man mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar beberapa camilan yang ia beli di sebuah mini market yang ada di rumah sakit tersebut. Kemudian ia bergegas mengambil ponsel miliknya, karena adanya pesan masuk dari sang Kakak.
 
Nat      : Secepatnya kamu kembali ke kamar. Mama datang dan aku harus meninggalkan Key sendirian.
 
Man     : Kakak dimana?
 
Nat      : Area parkir bersama Mama.
 
"Sial! Kenapa baru mengatakannya sekarang?!" Begitu kesalnya ia, membuat Man berlari menuju ke kamar inap Key, khawatir terjadi sesuatu pada pria yang kini terlihat seperti mayat hidup yang tak bisa apa-apa.
 
Man melihat seorang suster yang hendak masuk ke kamar inap Key dan ia menahannya.
 
"Suster?! Ada apa?" tanya Man dengan panik.
 
"Seseorang menekan bel dari kamar ini. Sepertinya pasien membutuhkan sesuatu," jawab suster, kemudian membuka pintu kamar Key dan terlihat Key sudah tidak ada di atas ranjang.
 
"K—key? Astaga! Key!" seru Man dengan kepanikkannya melihat Key berada di lantai dengan posisi telungkup.
 
"Sepertinya pasien berusaha untuk bergerak, sehingga ia jatuh seperti ini," tutur suster, dibantu oleh Man untuk mengembalikan Key ke atas ranjang.
 
Suster tersebut menekan bel dari kamar itu lagi, meminta bantuan dari tenaga medis yang lainnya. Karena Key bukan hanya sekadar jatuh saja, melainkan ia terlihat syok dan kejang. Matanya membesar dengan tubuh yang gemetar.
 
"Key … kamu tenang, ya … ada aku di sini," rintih Man yang sejak tadi terus menggenggam tangan Key dengan panik yang berusaha ia sembunyikan.
 
"M—man …," panggil Key, meski tanpa suara yang jelas.
 
"Key … jangan dipaksakan, ya … kamu akan sembuh, aku menunggumu bicara setelah sembuh," pinta Man.
 
"M—man … A—ay—yah k—kamu … P—pa—pa N—nas …."
 
"Key … tolong jangan memaksa, kamu perlu tenang sekarang."
 
"Kem—bar."
 
Key berhenti bicara, namun matanya masih terbuka lebar. Genggaman tangannya terlepas dan membuat Man tidak mengerti.
 
"Tidak ada denyut jantung. Siapkan defribilator!" seru dokter yang baru saja tiba. Para tenaga medis menyiapkan alat pemicu jantung tersebut untuk membantu jantung Key kembali berdetak.
 
"Tolong menepi," pinta salah satu suster kepada Man. Man menurut dan ia mundur beberapa langkah.
 
"Dua ratus joule!" perintah sang dokter.
 
"Dua ratus juole," sahut seorang suster yang menyetel defribilator tersebut.
 
Defribilator yang seperti alat setrika itu terlihat digosokkan keduanya dan kemudian ditempelkan pada dada Key, untuk memicu jantung Key kembali berdetak.
 
Sang dokter memberikan alat tersebut kepada suster dan kemudian memompa dada Key dengan kedua tangannya. Namun sepertinya cara itu tidak berhasil membuat Key kembali.
 
"Tiga ratus joule!" seru dokter itu lagi.
 
"Tiga ratus joule."
 
Sang dokter melakukan hal serupa, namun hasilnya tetap sama. Key sudah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.
 
"Waktu kematiannya, pukul sembilan malam lewat lima menit, waktu Bangkok," tutur sang dokter, menyatakan kalau Key benar-benar telah tiada.
 
"Key?"
 
Man dan seluruh tenaga medis yang berada di kamar itu menoleh ke arah sumber suara, dimana kini Nat tengah berada di mulut pintu, datang dengan rasa bingungnya. Ia tak melangkahkan kakinya, tidak ingin mengetahui apa yang terjadi di sana.
 
"Kak?" Man menghampiri Nat dan memeluknya. "Kakak tenang, ya," pinta Man, tidak ingin Nat menjadi syok.
 
"Man, Key … kena—pa?" tanya Nat, hanya ingin memastikan dan berharap jawaban dari Man bukanlah apa yang ia lihat dan ia dengar sekarang.
 
"Key … s—sudah—"
 
"Ini semua salahku. Aku yang pergi meninggalkannya," sanggah Nat, menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Key.
 
Nat melepas dekapan Man dan berjalan menghampiri Key yang kini sudah terpejam dengan wajah yang memucat. Para suster telah selesai membersihkan darah yang ada di wajahnya akibat jatuh di lantai.
 
"Key? Aku datang … bangun, yuk!" ajak Nat dengan mata yang terlihat sudah dipenuhi oleh air mata.
 
"Kak," panggil Man, memegangi bahu Nat. "Relakan kepergian Key, ya …."
 
"Key belum pergi," balasnya. "Ia hanya tidur sementara. A—ada satu janji yang belum ditepati olehnya. Key tidak boleh pergi … Key tidak boleh pergi …! Jangan tinggalkan aku, Key!!!" Nat tak mampu menahan emosinya, ia memberontak dan terus mnjerit, tidak bisa merelakan Key yang pergi ke rumah Tuhan untuk selamanya.
 
Man hanya mampu menahannya saja, tak mampu untuk meredakan emosi Nat saat ini, karena ia juga sedang sangat terpukul.
 
***
 
"Wan! Buka pintunya, sayang!" ucap Chen memerintah Wan yang kini sedang berada di kamarnya.
 
"Sebentar, Yah," balas Wan yang kini tengah terbaring di atas tempat tidurnya. Ia beranjak dan melangkah menuju ke pintu untuk membukanya.
 
"Wan!"
 
"Ada apa, Yah?"
 
"Pihak rumah sakit baru saja menghubungi Ayah. Key meninggal dunia," ujar Chen.
 
"B—bagaimana bisa?! Tadi … tadi Dia …."
 
Wan terdiam, teringat pada pesan yang disampaikan oleh Key melalui ketikkan di ponselnya. Wan membesarkan matanya, merasa kalau permintaan Key tadi memiliki arti.
 
"Key terjatuh, namun yang aneh, tubuhnya membiru sesaat ia menghembuskan napas," tutur Chen kemudian.
 
"Ayah, ada pesan yang disampaikan oleh Kak Key saat aku berada di rumah sakit," sahut Wan.
 
"P—pesan? Apa itu?"
 
"Kak Key meminta padaku untuk tetap  berada di sana. Ia mengetikkannya pada ponsel ini dan membuat kalimat stay here. Meski kalimatnya belum sempurna, tapi aku mengerti maksudnya," jelas Wan.
 
"Sepertinya …."

Wat terpaksa menikahi sahabatnya –Lin- agar tidak di jodohkan dengan perempuan yang tidak ia kenal. Sebagai pria gay, ia mampu menjalani kehidupan rumah tangganya dengan baik bersama istri dan dua anak kembarnya –Nas dan Pin-. Wat yang pada akhirnya menjatuhkan hatinya pada seorang pria bernama Win, yang berujung dengan hubungan pacaran, berencana untuk selamanya sehidup semati, tanpa memikirkan rumah tangannya bersama Lin. Apakah Lin mampu menjadi istri seorang gay dan bagaimana akhirnya hati Wat memutuskan?


Tokoh dalam Novel ini :
1. Water Ionataurus
2. Lin Kalvinaceka
3. Win Archivitae
4. Pin Gonataurus
5. Nas Wyanataurus


Untuk berteman lebih lanjut dengan saya, bisa follow akun instagram @puspasariajeng (dm for request)

Terima kasih dan selamat membaca karya BL saya ini ^-^

Menikahlah denganku 470
Selesai  berbincang dengan Mumut, Arjuna segera segera naik ke lantai dua di mana kamarnya dan kamar Key berada meski sekarang dia lebih banyak menghabiskan waktunya di cafe di pinggir kota. Selain kamarnya dan Key, kamar Bima juga ada di lantai dua dan semenjak Bima menikah dengan Seruni kamar itu hanya dipakai sesekali saja kalau Bima dan keluarga kecilnya menginap di rumah ini.
Arjuna segera mengetuk kamar Key dan segera membuka pintunya setelah Key mempersilahkan. Dia melihat Key tengah duduk di sofa di depan televisi yang menyala. Arjuna yakin Key bahkan sama sekali tak Bumelihat acara yang ditayangkan di televisi. Arjuna duduk di Key dan mematikan televisi yang menyala.         
Arjuna  segera mengambil tangan adik perempuannya dan di genggamannya  dengan satu tangan sementara tangan lainnya mengelus punggung tangan Key dengan lembut. Key pasti sedang galau karena masalah  Derry karena  dia mulai terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya pada  hubungan Key dan Dery.
"Maaf kalau kakak tidak setuju kamu menjalin hubungan dengan  Dery, kakak lihat ada yang salah dalam hubungan kalian. Menurut  Kakak, kalau dia benar-benar mencintai kamu maka dia tak akan meminta apapun dari kamu.  Dia justru akan memberikan  apapun yang dia bisa untuk kamu," Arjuna berkata  dengan lembut memberi pengertian pada adik tercintanya.
Key hanya diam dan menundukkan wajahnya. 
"Kakak  tahu, kamu sangat mencintai  Dery dan apa saja kamu berikan pada Dery memang tak ada artinya dibandingkan kekayaan yang papa punya, hanya saja Kakak ingin kamu berfikir apakah dia benar-benar mencintai kamu? Seperti  yang kakak bilang tadi  kalau dia cinta  kamu dia  akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kamu  dan berusaha membahagiakan kamu,"
"Dery tidak  pernah meminta apapun, Kak. Key sendiri yang ngasih semua itu sama Dery karena Key sayang sama dia," kata Key sambil menundukkan kepalanya  dan menggigit bibir bawahnya.
Arjuna menatap  Key dengan sedih, dia tak tahu apa yang  telah dilakukan Dery  sehingga adiknya sampai  berbohong padanya dan juga pada Mumut  untuk  membela cowok itu.
"Kata Dery ibunya sakit dan butuh  banyak biaya untuk pengobatannya, karena itu dia dia berniat pinjam sama Key tapi Key yang minta sama DDreyagar gak usah dikembalikan. Kak," Key menghela nafas panjang dan menghindari tatatpan kakaknya.
"Key gak tega lihat  Dery sedih gitu, Kak. Dia sampai lembur  buat kejar setoran, dia sudah menjual semua barang yang dia miliki untuk pengobatan ibunya, " Key semakin kuat  menggigit  bibir bawahnya, Nada suara terdengar sangat prihatin.
Arjuna tersenyum getir, dia sangat tahu kalau adiknya sangat baik, dia juga tak pernah tega melihat orang lain menderita mungkin karena itu sepertinya Dery sengaja memanfaatkan Key. Sayangnya kali ini dia bertemu  orang yang salah, cerita Dery yang mengatakan ibunya dirawat  di rumah sakit dan membutuhkan uang yang  banyak adalah dusta Dery.
Arjuna pernah membuntuti cowok itu setelah mendapat  uang dalam jumlah yang cukup besar dari Key. Arjuna sengaja  membuntuti  Dery setelah mendapat laporan dari Ferdy. Dery tidak ke rumah sakit untuk membayar biaya tagihan ibunya tapi malah pergi ke sebuah club papan atas yang cukup terkenal untuk bersenang-senang di sana.
"Kamu sudah pernah menjenguk ibunya? Di mana ibunya dirawat?" tanya Arjuna sambil membelai puncak kepala Key.
Key Menggelengkan kepalanya, Key memang belum pernah sekalipun menjenguk ibunya Dery. Selama ini Dery dari memang larang dia untuk menjenguk ibunya dengan alasan  kondisi ibunya sangat parah, dia tidak mau Key merasa jijik dengan kondisi ibunya. Meski Key sudah mengatakan dia tak masalah dengan kondisi ibu Dery, sayangnya Dery tak mengijinkannya danKey hanya menurut pada permintaan Dery.
"Kapan-kapan kita tengok ibunya Dery, ya, sayang. Kalau memang kondisinya memang buruk, kita bisa pindahkan ke rumah sakit milik papa biar kondisinya bisa membaik," rasanya Arjuna tak tega untuk mengatakan kalau selama ini Dery membohongi Key.
"Baik, Kak. Nanti aku kasih kabar sama Dery kalau kita mau menengok ibunya," Key mengangkat wajahnya dan tersenyum menatap Arjuna.
"Satu lagi, Kak Bima dan kakak sudah lama berencana untuk mencarikan sopir pribadi buat kamu,"  kata Bima sambil menatap Key.
Bima dan Arjuna berfikir dengan adanya sopir pribadi yang akan mengawasi, kakak dan Kak Bima hanya ingin memastikan keadaan kamu," Arjuna menyatakan gagasannya kepada sang adik.
Selama ini Key tidak pernah menenggunakan supir pribadi karena  mengawasi gadis itu dari jauh. karena Key merasa keberadaan mereka.  mengurangi kebebasannya karena itu Key langsung merengut mendengar usul kakaknya.
"Gak mau!"
"Key, ini untuk kebaikan kamu, Sayang.. Kamu gak kasihan papa yang selalu mencemaskan kamu? Papa gak mau sesuatu yang buruk terjadi pada kamu. Bagaimanapun kamu adalah anak papa Bian Hartono," bujuk Arjuna tapi Key tetap menggeleng.
Sebenarnya alasan utama Arjuna dan Bima mencarikan pengawal untuk Key adalah untuk menghindarkan Key dari Dery  hanya saja saja Arjuna tidak mungkin mengutarakan hal itu pada Key. Setelah melalui beberapa perdebatan di antara keduanya akhirnya Arjuna bisa meyakinkan Key untuk menerima sarannya dan Bima.
Setelah mencapai kesepakatan dengan Key, Arjuna akhirnya keluar dari kamar Key dan masuk ke dalam kamarnya. Arjuna berdiri di balkon dan mulai menghubungi Bima dan menyampaikan keberhasilan misinya. Mereka kemudian mulai persiapan untuk seleksi untuk calon supir sekaligus pengawal Key.
Berhubung mobil Key masih berada di tangan Dery, mereka memutuskan untuk membelikan  Key sebuah honda odesey terbaru untuk transportasi Key kemana-mana tetapi mobil ini baru akan diberikan kalau mereka sudah mendapatkan pengawal pribadi untuk Key.
"Oke, Kak. Aku akan minta Ferdy untuk segera mengumumkannya,"
"Iya, secepat mungkin. Aku berharap Key bisa segera lepas dari lintah itu. Aku tak percaya Key hanya menurut saja dibodohi anak itu," geram Bima.
"Iya, kak. Semoga dengan adanya
Selesai mengobrol Bima,  Arjuna merebahkan tubuh di atas tempat tidur, bayangan wajah Laura membayang di wajah tampannya membuatnya tersenyum. Dia bisa melihat dengan jelas tatapan cemburu gadis itu pada key meski dia menyangkalnya mati-matian. Arjuna teringat pipi Laura yang kemerahan  saat  kedua temannya meledeknya. Gadis terlihat sangat manis dan mempesona.
Arjuna mulai memikirkan beberapa strategi untuk menarik perhatian gadis itu lagi,meski Laura telah menolaiyknya tapi dia tidak akan menyerah untuk mengejar gadis itu sampai kapanpun.
Arjuna mengeluarkan ponselnya kemudian dia membuka galerinya, wajahnya tersenyum saat menatap foto-foto Laura yang ada di ponselnya. Foto-foto diambil secara candid di rumah makan maupun di rumah sakit saat mengantarnya kontrol.
***
Mohon maaf  kalaus elama sekali baru up. Terima kasih buat kalian yang masih terus tertahan di episode ini. terima kasih

Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie,  mantannya  yang telah meninginggalkannya untuk menikah dengan orang lain, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin Ristie kembali padanya. Bian memaksa Mutiara yang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu karena dia ingin mendahului Ristie. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. 

Mutiara atau Mumut adalah seorang cleaning service yang bekerja di perusahaan Bian. Meski hanya seorang cleaning service, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan keinginannya meski 
 kondisinya terbatas. Dia menikah dengan Bian karena Ia membutuhkan bantuan Bian untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya di perusahaan dan biaya kuliahnya. 

Akankah benih-benih cinta akan tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut ketika akhirnya Ristie memilih untuk kembali pada Bian dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya???

Follow me on 
FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove
IG : @alany828

Detik demi detik terlewati, 
Hari demi hari berganti. 
Mereka kadang kumpul di resto depan kantor arkas. 
***
Dipagi yang cerah.. 
Key sedang bersiap untuk ke kantor, ponselnya berbunyi. Ia mendapat pesan, key membukanya "astaga" terkejut 
Tiba-tiba mata key berkaca kaca, ia langsung bergegas pergi.  
***Dikantor Refo***
Key langsung masuk kantor dan membuka pintu ruangan refo, iapun terkejut melihat refo sedang bersama seorang perempuan dan perempuan itu sedang menggoda refo.  
Key :"oh jadi gini ya fo kelakuan kamu dibelakang aku" 
Refo segera menghampiri key "key, aku bisa jelasin semua ini" 
Key :"udahlah, namanya juga cowok brengsek gimanapun juga gakbakal bisa berubah" meneteskan air mata
Refo menarik tangan key "dia bos dari perusahaan lain key dan.. " omongan terputus
Key :"terus kenapa kalo dia bos? Ha? Aku kecewa sama kamu" melepas tangan refo lalu pergi. 
Refo mengejar key, key masuk mobil dan pergi. 
Sekretaris :"maaf pak, client sudah menunggy" menghampiri refo
Refo :"bisa dicancel gak? Saya ada urusan" muka panik
Sekretaris :"maaf pak gabisa, client nanti sore sudah pergi ke kota lain pak"
Refo menghela nafas "yaudah setelah itu, kosongkan jadwal nanti ya" muka panik
Sekretaris :"baik pak" 
Merekapun masuk kedalam, 
Refo :"perjanjian kontrak kerja gua batalin" 
X :"ihh fo, bagus dong kamu putus sama key. Jadi aku bisa gantiin key jadi calon kamu" 
Refo :"mimpi terus kapan bangunnya" nyolot dan pergi
X :"ihh foo, refo" berteriak
***
Dimobil 
Key menangis, ponselnya berbunyi berkali kali, refo terus menelponnya. Namun key menghiraukannya. 
Sesampainnya di kantor key, 
Key menyuruh asistennya untuk booking tiket pesawat ke jepang. 
Asisten :"tapi kan jadwal kita masih 1 minggu lagi bu"
Key :"udah gapapa, pesen aja ya. Kamu berangkatnya h-3 aja, soalnya saya pengen sendiri dulu"
Asisten :"i.. iya buk, tapi disana anda harus jaga diri ya buk"
Key tersenyum :"iya makasih ya" mencoba tersenyum 
Ia menghubungi tia dan rain, jika ia harus berangkat ke jepang nanti sore. 
*Group wa ciwi-ciwi*
Key : dressnya h-4 acara, bakal diambil asistenku ya tia
Tia : iya key, kok mendadak banget sih
Key : iya nih, tia, aku juga sebenernya gamau
Rain : kamu sebenernya kenapa sih key? 
Key bercerita soal refo. 
Mereka sangat terkejut. Mereka ingin menemui key namun jadwal mereka sangat padat dan tempat kerja key jauh jadi mereka hanya bisa curhat lewat chat. 
Rain menelpon arkas, 
Arkas : halo sayangku ada apa
Rain : kas aku ke kantor bang refo ya 
Arkas : kamu mau ngapain rain? 
Rain bercerita.. 
Arkas : hah??  Gamungkin refo kek gitu
Rain : makanya kas, dan ntar sore key bakal ke jepang
Arkas : kalo gitu kamu istirahat take jamberapa? Biar kamu aku jemput
Merekapun menyesuaikan jadwal. 
***
Ryan sedang perjalanan menemui client. 
Ponselnya berbunyi. 
Ryan : halo tia, ada apa? Kangen ya
Tia : yan, kamu gaada cewek lain kan? 
Ryan : maksud kamu apa tia kok tiba-tiba ngomong gitu? (Terkejut) 
Tia : kamu ada cewek lain ya? Kok kaget gitu
Ryan : astaga engga tia, sama sekali gaada. Kamu kenapa sih tia? Abis nonton sinetron apa?? 
Tia menghela nafas : syukurlah kalo gaada, yaudah aku matiin telponnya ya
Ryan : bentarr tiaa, kamu kenapa dulu 
Tia bercerita.. 
Ryan terkejut : enggak gamungkin refo kek gitu, pasti ini salah paham
Tia : aku rasa juga gitu yan, kasian kan key. 
Ryan : sekarang key gimana? 
Tia : nanti sore dia berangkat ke jepang
Ryan : ha?? Wah ini masalah harus dislesein secepetnya. Ntar aku hub refo deh
Tia : iya yan makasih ya udah bantuin
Ryan : iya tia, kamu jangan berpikiran kalo aku punya yang lain ya. Aku sama kamu aja udah seneng bangetttt
Tia : maaf ya yan, aku cuma takut
Ryan : takut kehilangann yaa (menggoda tia) 
Tia tersenyum malu : udah ah, semangat kerja yan
Ryan : semangat kerja sayang
Tut tut tut.. 
Ryan mencoba menghubungi refo namun ponsel refo tidak aktif. 
***
Pukul 13.30 WIB
Key bersiap untuk kebandara, karena jadwal keberangkatan nya pukul 15.00 
Key :"huh, untung bisa dapet yang hari ini" seraya berkemas
Key melihat fotonya bersama refo, ia memandanginya. 
(Mungkin belum jodohnya) batin key mencoba tegar. 
***
Dikantor refo, 
Rain dan arkas datang.  
Rain :"bang refo ada mb?"
Y :"sedang bertemu client mb, silahkan duduk dulu" tersenyum
Rain :"oh oke makasih" tersenyum 
Arkas :"ah refo sibuk banget" 
Rain :"iya kas, kalo kek gini ntar key keburu berangkat"
Arkas :"nah makanya itu rain" 
Mereka mengobrol, 
Beberapa menit kemudian.. 
Refopun datang "dek, kas ada apa?"
Rain :"bang, key mau berangkat ke jepang"
Refo :"kapan???"
Rain :"nanti sore bang, pokoknya abang harus jelasin ke key masalah yang sebenarnya" 
Refo mengangguk "yaudah sekarang kita ke kantor key, pake mobil abang aja"
Lalu mereka bergegas ke kantor key. 
***
Dimobil. 
Arkas :"aduh pake acara macet segala" 
Refo membunyikan klakson "cepettt dong, gatau orang panik nih" 
Rain :"lewat jalan tikus aja bang"
Refo :"bener juga ya dek" 
Refo mencari jalan yang tidak macet. 
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.10 WIB
Rain mencoba menghubungi key namun tidak bisa. 
Sampailah mereka di kantor key, mereka bergegas masuk ke kantor. 
Refo :"kak, key mana?" panik
Asisten :"bu key dirumah pak udah mau berangkat ke bandara" 
Rain :"jam berapa berangkatnya?"
Asisten :"jam 3 an kak" 
Arkas :"kita langsung ke bandara aja, takutnya waktunya ga cukup"
Mereka mengangguk.. 
Refo :"makasih ya kak" 
Mereka bergegas ke bandara. 
Jalanan macet. 
Refo sangat panik.
Arkas :"semoga pesawatnya delayy"
Mereka :"aminn" 
Merekapun sampai di bandara pukul 15.05 WIB
Refo bertanya kepada petugas dan ternyata, pesawat Menuju jepang jam terbang 15.00 sudah berangkat. 
Refo :"astaga keyyy" muka sedih
Arkas :"apa lu susul ke jepang, pekerjaan lu gua yang handle"
Refo menoleh kearah arkas "serius lu mau kas?"
Arkas mengangguk, 
Refo memeluk arkas "thanks banget kass" 
Refo mencari tiket untuk penerbangan ke jepang, namun penuh. Tiket kosong untuk  1 hari kedepan. 
Rain :"gimana bang?" 
Refo :"gapapalah dek yang ini aja, daripada ga ketemu key" 
Rain mengangguk. 
Refo :"astaga, gua kan harus ttd perjanjian kontrak kerja" 
Arkas :"gabisa diwakilin dong itu" 
Refo :"makanya kas, masa 3 hari lagi berangkat ke jepang nya"
Rain :"gapapa bang, ntar key aku kasih tau kejadian yang sebenarnya tu gimana" 
Refo :"makasih ya dek" mengusap pipi rain
Refo membooking tiket untuk ke jepang. 
Lalu Merekapun pulang.
Ryan menelpon refo, dan refo menjelaskan semuanya. 
Rain dan tia berusaha menjelaskan kepada key, namun key sudah terlanjur kecewa. 
***
3 hari kemudian.. 
Refo berkemas untuk menuju ke jepang. 
Key tidak mengetahui itu.
Key hanya berpikir (refo sudah tidak peduli kepadanya).
Refopun berangkat ke Jepang. 
Ia sudah menceritakan rencana yang akan dilakukan untuk key kepada orangtua dan teman-temannya. 
Mereka setuju dengan rencana refo. 
***
Next day pukul 10.00 refo sampai diTokyo narita, lalu ia naik taxi untuk menuju hotel yang berada di Tokyo. 
Setelah itu, sampailah refo dihotel ia cek in dan langsung menuju kamarnya. 
Ia bersih-bersih badan dan istirahat sejenak. 
Ia membuka ponselnya, ia mencoba menelpon key namun key tidak mengangkatnya. Ia mengirim pesan kepada key. 
Refo : key, tolong angkat telpon aku
Key hanya membaca pesan itu. Tak lama kemudian key membuat story di ignya sedang berada di taman koishikawa korakuen. Refo langsung bergegas untuk kesana. 
***
Beberapa menit kemudian. 
Di Taman.. 
Key sedang duduk sendiri seraya menikmati musim gugur dijepang. Ia melihat sekelilingnya. 
(Sangat indah) batin key seraya tersenyum. 
Ponselnya berbunyi, ternyata dari refo, ia mencoba mengangkatnya. 
Key : halo
Refo : key, aku mau ngomong sama kamu. Maafin aku, sebenenya aku.. Aku mau melamar seseorang.. 
Key terkejut.. 
Key : kamu nganggep aku apa fo selama ini?? 
Refo : maafin aku key, aku gak bermaksud buat.. (Omongan terputus) 
Key : udah fo udah, kalo emang itu keputusan kamu, aku ikut seneng kok. 
Lalu key mematikan telponnya, air mata key terjatuh, ia tidak bisa membendung air matanya..
Ia beranjak dari tempat duduknya, ia berjalan diantara daun daun berguguran. 
Ponsel key berbunyi, itu dari refo. Key menghiraukannya. 
"Key... " berteriak
Key menoleh ,  ia sangat terkejut karena refo sudah ada di belakangnya. 
Refo :"key kamu mau nikah sama aku??" berteriak
Key tersenyum seraya meneteskan air mata, refo berlari menghampiri key. Mereka berhadapan. 
Refo berjongkok dan mengeluarkan cincin "key, will you marry me?"
Orang-orang disana terkejut melihat refo yang melamar key. 
Key :"ka.. katanya?"
Refo :"iya, kamu yang mau aku lamar bukan yang lain" menatap key
Key tersenyum seraya mengangguk "aku mau fo"
Refo memakaikan cincin di jari manis key, mereka berpelukan. Orang-orang disana bertepuk tangan.  
Refo :"jangan nangis, malu diliatin orang orang" mengusap air mata key
Key mengangguk "iya fo, kamu sih" tersenyum
Refo :"maafin aku ya key dan sebenernya cewek yang kemaren itu emang suka sama aku, tapi aku sama sekali gasuka sama dia. Aku cuma suka sama kamu key" menatap key
Key menatap refo "iya fo, aku percaya sama kamu kok. maafin aku ya" 
Refo "kamu gaperlu minta maaf sayang, lagian aku sekarang lagi senengg banget karena lamaran aku diterima sama kamu" tersenyum, 
Key tersenyum malu, 
Refo :"oiyaa makan yuk, laper nih" menggandeng key
Key tersenyum "yuk" tersenyum
***
Yey akhirnyaa refo melamar key, dan mereka akan menikah. 
Lalu gimana yaa kelanjutannya??? 


***Bersambung***

Bertemunya 3 cewek dan 3 cowok di sebuah universitas,  awalnya mereka tidak akur..  
Selalu saja ada hal yang diributkan,  namun setelah lama bersama dan sering ketemu malah mereka ada hati.  Yuk simak ceritanyaa...

"Ya gu,,gue cuman gerah aja liat kalian mesra banget sedangkan gue cuman diem gak jelas kaya patung" gugup key

"Ouh" kenzo menganggukan kepala sambil kembali duduk 

Key bernafas lega karena jujur saat kenzo menyender dipundaknya membuat key menahan nafasnya

"Langsung kerumah lo?" Tanya kenzo

"Iyah" key tidak menghiraukan ocehan kenzo ia memilih tidur dengan nyenyak

Setelah sampai didepan rumah key, kenzo bingung gimana cara membangunkan key tanpa harus key memarahinya 

Cupp
Kenzo mengecup kening key dengan sangat lembut membuat key terbangun sekaligus kaget

"Lo nyium gue?" Tanya key

"Satu sama key" licik kenzo

Key mengusap usap kening yang tadi dicium oleh kenzo

"Harus mandi kembang tujuh rupa ini mah" curhat key

"Lebay banget lo, mau gue cium lagi?" Licik kenzo

"Gak gak mau" key keluar dari mobilnya dan segera masuk ke ke rumahnya

"Key tunggu dong" kenzo berlari mengejar key

"Mih pih" sapa key

"Haiya anak mamih baru pulang ahh" senyum mamihnya

"Key ke kamar dulu yah mih"

"Iyah"

"Permisi" sapa kenzo

"Kenzo,,,,duduk duduk sini" ajak mamihnya key

"Iyah tante"

"Nyari key yah?" Tanya may mamihnya key

"Iyah tante"

Key sudah sampai kekamarnya dan ia langsung segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanya

"Ya udah kenzo ke kamar key aja sekalian ngebahas buat minggu depan UN" suruh may 

"Iyah tan, kenzo pamit ke kamarnya key yah"

"Iyah tante juga mau kedapur dulu"

Setelah kenzo sampai di kamarnya key ia duduk di kasur key sambil memainkan ponselnya, sedangkan key baru keluar kamar mandi dengan hanya memakai sehelai handuk

"Ya Ampun, ngapain lo disini?" Kaget key

"Gue kan mau ngebahas pelajaran buat nanti UN" jawab kenzo

Key mendorong badan kenzo supaya keluar dari kamarnya

"Keluar zo gue mau dibaju" kesal key karena kenzo susah untuk diusir

"Gak mau! Kalau mau dibaju ya dibaju aja gue gak bakal liat kok santai aja" 

"Ih kenzo gak mau pokoknya lo keluar" key berusaha menarik tangan kenzo supaya berdiri dari kasurnya namun key kewalahan karena kenzo menarik pinggangnya untuk mendekat

"Bisa diem gak!" Bisik kenzo

"Lepasin zo" pinta key

"Gak! Gue akan tetep peluk lo kalau lo" omongan kenzo dengan sengaja ia gantung

"Kalau apa?" Heran key

"Lupain" kenzo melepas pelukannya

"Ya udah lo keluar gue mau dibaju!" Pinta key

"Gak gue gak mau mending lo dibajunya dikamar mandi aja!"

"Euhhh" pasrah key

Setelah selesai dibaju key kembali ke kamarnya 

"Udah?" Tanya kenzo

"Udah" Jutek key

"Sini duduk" kenzo menepuk empuk tempat disebelahnya

"So manis banget" sinis key

"Emang gue manis" pede kenzo

"Gimana mau mulai sekarang?" Tanya kenzo

"Mulai apa?" Heran key

"Belajar lah" kesal kenzo

"Ouh, Bentarlah baru juga jam setengah 7" ujar key

"Hmmm" 

"Deeee" key berteriak sekencang kencangnya 

"Apaan sih kak" risi Al

"Bawain gue cemilan sama minumnya!" Suruh key

"Biar gue bantuin" ucap kenzo

"Kak zo baik banget deh ayo kak" senyum Al

"Dasar" key menggeleng geleng kepala

Kenzo dan Al masuk kedapur untuk mengambil cemilan dan minuman untuk key

"Al tante may mana?" Tanya kenzo

"Mamih dikamarnya" jawab al

"Kak zo gue boleh nanya gak?"

"Nanya apa?"

"Kak zo sama kak key kan cocok kenapa gak pacaran aja?" Tanya Al

"Do'ain aja" kekeh kenzo

"Berarti kak lo ada rasa sama kak key?" Takjub Al

"Sssttt diem lo jangan banyak ngomong" kenzo terlihat malu malu

"Cieee, tenang aja gue akan bantuin lo supaya deket sama kak key" antusias Al

Mereka berdua sudah sampai dikamar key

"Gue ke kamar dulu" pamit Al yang hanya diangguki key dan kenzo

"Kok lama banget?" Heran key

"Gak tau" kenzo hanya menggedikan bahu

"Nih semua buku yang akan gue bahas dan setiap gue nanya lo harus jawab" ujar key hanya diangguki kenzo

Mereka berdua belajar dengan khusu hingga ponsel key bergetar mengganggu belajar mereka

"Key" suara pria di seberang sana membuat key ingin marah marah siapa lagi jika bukan Deren, dia tega meninggalkan key sendiri di lorong sekolah

"Ngapain lo nelpon gue? Tunggu aja besok kalau ketemu gue acak acak muka lo" kesal key

Kenzo hanya memperhatikan key yang sedang telponan dengan orang yang ia juga gak tau

"Sabar dong jangan marah marah, gue minta maaf yah soal tadi besok berangkat ke sekolah gue jemput yah" Deren berusaha untuk membujuk key

"Gak usah so baik deh lagian gue juga bisa berangkat sendiri" sewot key

"Key lo cantik"

"Emang gue cantik"

"Lo manis banget"

"Lebih manis gula"

"Key gue mohon gue pengen ketemu"

Tutttt

"Siapa?" Heran kenzo

"Deren" 

"Kenapa?" Tanya kenzo

"Kepo lo" Jutek key

"Nih semuanya udah gue rangkum tinggal lo baca" ujar kenzo

"Hmmm" key menganggukan kepala

"Key" panggil kenzo

"Apa?" 

"Bikin challege yuk!" Ajak kenzo

"Challege apa?"

"Make up challege gimana?" Tantang kenzo

"Ok tapi sekalian divlog yah buat gue share di you tube gue" saran key

"Ok siapa takut"

Kini key dan kenzo sedang menjalankan challege, dan key tertawa bahagia melihat kenzo yang ia dandani sangat cantik dengan bulu mata palsu sama seperti key, kenzo juga tertawa terbahak bahak melihat key yang ia dandani seperti ondel ondel lengkap dengan kuncir rambut yang asal pake. Setelah selesai ngevlog kenzo sempat berdiri

"Mau kemana lo?" Tanya key

"Gue mau ke kamar mandi cuci muka gatel banget"

"Gak boleh lo harus kaya gitu sampe rumah!"

"Ihh ogah lah masa gue kaya gini terus, tar gue disangka jablay" kenzo ngeri sendiri

"Hahahahahahhaaaaa lo itu yah cantik kalau kaya gitu, santai gue cuma becanda kali"

"Gue ke kamar mandi dulu" pamit kenzo

Setelah kenzo selesai membersihkan wajahnya ia kembali ke kamar key

"Loh? Kok muka lo udah bersih? Kapan lo cuci mukanya?" Heran kenzo

"Gue pake pembersih muka kali"

"Pantesan"

"Zo" bisik key

"Kenapa?" Heran kenzo

"Udah malem tau, lo gak pulang?" Tanya key

"Gak gue pengen disini dulu, tapi kalau lo mau ikut ke apartemen gue baru gue mau pulang"

"Ihhh apaan sih" key menyenggol bahu kenzo

"Besok hari terakhir sekolah, lo harus lebih rajin lagi belajarnya"

"Kok terakhir sih? Kan senin kita sekolah lagi malahan ujian nasional" heran key

"Ya itu maksud gue"

"Nguap terus!" Kenzo mengusap wajah key

"Ngantuk gue" key mulai mengantuk hingga ia tertidur di dekapan kenzo

"Yah kok tidurnya ke gue sih?" Kenzo membenarkan duduknya

Key mendengkur halus dipangkuannya kenzo dan kenzo tanpa sadar memandangi wajah key dengan lekat sembari mengusap wajah key dengan telunjuknya

"Ya ampun!" Kenzo mengusap wajahnya sendiri

"Sadar zo tahan tahan" kenzo menggeleng geleng kepala

"Key" kenzo membangunkan key

"Hmmmm"

"Gue mau pulang lo pindah gih ke kasur berat banget badan lo!" Kesal kenzo

"Hmmm" kepala key malah lebih nempel didada bidang kenzo

"Ihhh nih cewek malah nempel nempel lagi"

"Zo" lirih key

"Apaan?" Kesal kenzo

"Zo" key terus terus mengigo nama kenzo

"Heh bangun woy!!" Kenzo mencubit tangan key

"Ihhh diem" kesal key dan tangannya kini mengalung di leher kenzo

"Key lo kesurupan apa sih?" Heran kenzo

Kenzo mengalah ia lebih baik diam sambil membenarkan rambut key 

"Zo?" Key membuka matanya

"Akhirnya lo bangun juga, berat tau lo tidur sambil meluk gue abis itu lo duduk dipaha gue pegel anjirrr" kesal kenzo

"Hah?" Key nampak kaget

"Untung gak gue cium" 

"Ihhh apaan sih lo" key memukuli kenzo

"Diem ih sakit mau gue perkosa lo?" Ancam kenzo berhasil membuat key terdiam

"Nah diem gitu, gue pulang" pamit kenzo dengan nada sedikit kesal

"Zo" panggil key

"Apaan?" Kenzo dibuat cemas sekaligus kaget melihat key kejang kejang dan mulutnya mengeluarkan busa

Beberapa hari setelah percakapan serius itu. Manuel berusaha melihat Key dari sisi yang berbeda. Ia berusaha melihat Key seperti Dewi melihat Key. 

Sore itu Dewi sedang di halaman bersama Key. Mereka sedang menyirami bunga. Key dan Dewi memiliki kesukaan yang sama yakni menyukai bunga melati. Manuel yang tidak berangkat kerja hari itu ia dirumah karena masih mengkhawatirkan kesehatan istrinya. Ia duduk di teras sambil minum teh dan membaca koran. Namun ia tak bisa fokus membaca karena suara tawa Key dan Nay yang sore itu entah mengapa mereka sangat bahagia.

Manuel melihat Key yang memakai daster berwarna biru bermotif bunga, rambutnya yang panjang dan lurus. Wajah Key terkena cahaya senja membuat wajahnya nampak berkilau. Manuel baru menyadari betapa cantik dan manisnya Key saat ia tertawa lepas seperti itu. Ia melihat Key yang perutnya sudah besar, namun tidak mengurangi kecantikannya. Ia tersenyum melihat Key. Namun sesaat ia tersadar dan langsung ber istighfar. Ia segera memalingkan pandangannya. 

"Apa yang kau fikirkan Nuel, kau sudah memiliki istri, istrimu lebih cantik dan sholehah darinya" gumam Nuel dalam hati

Tak lama kemudian, Dewi memanggil Manuel.
"Sayang kemari lah, sayang, sayang Key, sayang kemarilah" teriak Dewi berusaha memegangi Key

Manuel yang kaget mendengar Dewi berteriak segera berlari menghampiri Dewi. Ia berkata,
"Ada apa sayang?"
"Perut Key sakit" ucap Dewi khawatir
Manuel segera menggendongnya, dan membawa Key ke kamarnya. Lalu membaringkan Key di kasur nya.
"Key apa yang terjadi? Tanya Manuel khawatir
"Entahlah sakit sekali perutku" ucap Key memegang tangan Manuel. 

Manuel yang khawatir segera menghubungi dokter, dan meminta dokter untuk segera datang ke kediamannya. Manuel berusaha menenangkan Key, ia menggenggam tangan Key. Dewi mengambilkan handuk dan mengusap tangan dan kaki Key yang basah. Dewi yang melihat Manuel menggenggam erat tangan Key. Ia berhenti sejenak dan ia keluar kamar. Ia memberikan waktu untuk suaminya berbincang dengan Key.

*Di dalam kamar Key
"Aa, aa, aa sakit sekali perutku, ada apa ini bukankah ini belum waktunya keluar'' ucap Key yang meremas tangan Manuel
"Bersabarlah, dokter akan segera tiba. Bolehkah aku mengusap perutmu?" tanya Manuel
"Sentuh lah" ucap Key yang merintih kesakitan
Manuel pun menyentuh perut Key. Dan mengusap perut Key dengan lembut. Sambil membacakan Al-fatihah dan beberapa surat pendek. Perlahan Key merasa tenang, sakit diperutnya berkurang. Key mengatur nafasnya. Ia melihat Manuel yang dengan lembut mengusap-usap perutnya ia sangat bahagia. 

Key melihat arah pintu ia melihat Dewi sedang melihat mereka dari luar kamar. Key dengan kelicikannya mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk melukai perasaan Dewi yang sedang melihatnya. Ia berkata,
"Nuel bisakah kau membantuku duduk?"
"Apa kau sudah tak merasakan sakit?"
"Sakitnya berkurang" ucap Key
Manuel pun membantu Key duduk dengan perlahan Manuel merangkul tubuh Key yang sedang berbaring, Key pun mengalungkan tangannya ke leher Manuel. Key merasa senang karena ia mendapatkan perhatian Manuel, dan ia bisa melukai perasaan Dewi. Dewi yang melihat itu ia tersenyum di balik cadarnya. Tak lama kemudian dokter pun datang dan langsung memeriksa Key.

Dokter berkata, kandungan Key tidak kenapa-kenapa, namun ia tidak boleh kelelahan. Waktu persalinannya kurang beberapa bulan lagi. Key harus banyak istirahat. Jangan kelelahan. Dewi dan Manuel pun mengerti. Ketika Manuel mengantar dokter itu pergi. Dewi menemani Key di kamar nya,
"Kamu jangan kelelahan Key, kamu harus banyak istirahat" ucap Dewi sambil menyelimuti tubuh Key
"Dewi bolehkah aku berbicara padamu?" tanya Key
"Boleh, apa yang ingin kau katakan?" tanya Dewi sambil duduk di sisih Key
"Apa kau tak cemburu, melihat suamimu memberi perhatian kepada wanita lain?" tanya Key
Dewi tersenyum manis, dan berkata,
"Aku mempercayai suamiku" ucapnya singkat
"Se percaya apa?"
"Hmmm se percaya apa ya, ya se percaya kekuatan cinta nya kepadaku, dan cintaku kepadanya" jawab Dewi memijat kaki Key
"Hmmm begitu" ucap Key 
"Ia seperti itu. Yasudah kamu beristirahatlah nanti bibik akan membawakan susumu" ucap Key
"Mengapa kau sangat baik padaku Dew?" tanya Key
"Karena aku baik ke semua orang Key"
"Tidak, Dewi jangan membohongiku" tanya Key
"Aku tidak membohongimu, aku baik kepadamu karena aku melihatmu sama seperti aku melihat yang lain, aku baik kebanyak orang termasuk kamu"
"Mengapa?" tanya Key
"Karena kamu orang yang baik Key, aku melihat sisi baikmu setelah disini, banyak sekali hal positif dalam dirimu. Namun kamu tidak melihatnya." ucap Dewi
"Maksutnya?" 
"Kenalilah dirimu terlebih dahulu. Yasudah aku akan pergi dulu, aku harus naik ke atas, menyiapkan keperluan suamiku. Kau beristirahatlah Key" ucap Dewi sambil berdiri dan meninggalkan Key di kamarnya.

Saat keluar kamar, Dewi berpas-pas an dengan Manuel yang membawa segelas susu dan roti hendak menuju kamar Key.
"Sayang, kamu mau kemana?" tanya Dewi,
"Aku ingin mengantarkan susu dan roti untuk Key"
"Kenapa kamu repot-repot sayang, kan bisa bibik yang antarkan"
"Bibik sedang mengangkat cucian yang kering sayang" ucap Manuel
"Oh baiklah sayang, sayang apa kau mau disiapkan mandi sekarang?"
"Tidak sayang, Nanti saja aku ingin mengobrol sebentar bersama Key"
"Baiklah sayang, namun bukalah pintu kamarnya, agar tidak terjadi fitnah diantara kalian. Aku akan keatas menyiapkan bajumu" ucap Dewi
"Baik sayang" kata Manuel. Sambil berjalan meninggalkan Dewi. Dewi pun melihat Manuel  masuk kekamar Key. Dalam hati ia berkata,
"Semoga apa yang aku lakukan ini membuat rumah tangga ku tidak berantahkan ya Allah. Ketika cinta harus memilih, hati yang semulanya tak bisa terbagi dengan berjalannya waktu, hati itu mencari celahnya sendiri untuk terbelah. Sayang aku bersyukur atas hadirnya dirimu dalam hidupku. Sebaik aku mencintaimu sebaik itu pula aku akan melakukan segalanya untuk membuatmu bahagia. Tak mengapa hatiku terkoyak, asal aku melihat senyum di wajahmu. Aku mencintaimu suamiku" ucap Dewi sambil meneteskan air mata. Ia pun naik ke atas masuk kedalam kamarnya. 

*Kamar Key
"Key, boleh aku Masuk?"
"Ia, masuklah"
"Minumlah susumu, dan makan roti ini" ucap Manuel
"Dimana bibik yang biasanya mengantarkan roti dan susuku, mengapa jadi kamu?" tanya Key
"Bibik sedang di belakang, bagaimana keadaan mu?" tanya Manuel sambil menaruh susu dan roti di atas meja dekat kasur Key
"Oh begitu, aku baik-baik saja" ucap Key.
"Apa perutmu masih sakit?" tanya Manuel
"Sudah tidak, dia sedang menendang-nendang sekarang. Lihatlah ini" ucap Key sambil tersenyum
"Benarkah, bolehkah aku menyentuhnya?" Manuel antusias
"Kemarilah, sentuhlah" ucap Key senang
Manuel pun meletakkan tangannya di perut, ia merasakan gerakan-gerakan itu. Manuel sangat senang, ia berkata,
"Ya Allah, gerakannya hebat sekali. Memang jagoan ya dia" ucap Manuel
"Hehehe ia, loh kamu tau jika jenis kelamin nya cowo?"
"Iah Dewi menceritakannya padaku setiap progress pada dirimu dan bayimu. Dewi selalu menceritakan hasil periksa kalian. Setiap kalian pulang dari rumah sakit untuk kontrol" ucap Manuel
"Oh begitu baiklah. Dimana sekarang Dewi?"
"Dia di atas sedang menyiapkan keperluanku." ucap Manuel dengan tangannya masih menyentuh perut Key. Ia sangat senang merasakan gerakan dari bayi tersebut"
"Oh begitu, apa kau senang?" tanya Key
"Alhamdulillah aku sangat senang. Baiklah Key beristirahatlah aku akan mandi dulu" ucap Manuel yang teringat kepada istrinya. Langsung mengangkat tangannya dari perut Key. Ia pun bergegas meninggalkan Key dan menutup pintu kamar Key. Ia segera naik ke atas untuk menemui istrinya.

"Entah apa ini, aku merasa ada sesuatu dalam dirinya yang ingin aku miliki, namun kembali ku teringat jika ada hati yang harus aku jaga. Maafkan aku istriku hatiku merasa berbeda saat ini. Aku tak tau mengapa. Ya Allah tolong jaga hati hamba agar hamba tidak menyakiti perasaan istri hamba ya Allah" ucap Manuel dalam hati sambil berjalan menuju kamarnya.

Karena cinta tak harus egois.
Sesaat kita mengerti arti cinta adalah perjuangan dan pengorbanan
Karena cinta tak harus terbagi
Sekalipun kau mencoba membaginya dengan rata dan adil
Mustahil tiada hati yang terluka
Namun hati-hati ini akan belajar mengikhlaskan satu sama lain.
Saat itulah kebahagiaan akan terwujud di antara cinta yang terbagi.
🍁

Nay adalah seorang wanita muda yang ceria dan jika di tanya hobinya apa dia suka mengalah,jika di tanya cita-citanya apa dia mau membawa kebahagiaan ke dalam hidup orang lain, keinginan terbesarnya hanya berharap merasakan di mencintai dan di cintai tanpa harus menyakiti. Kisah hidupnya penuh dengan duka, perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan. Wanita tangguh yang sesungguhnya beranjak kuat dari sebuah luka, beranjak dewasa dari sebuah kebodohan. Ialah Auristella Nayyara Kamayel.

Key dan Alina, mereka adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 4 tahun.Baik dan buruknya sifat mereka, masing-masing sudah mengetahuinya. 

Key adalah seorang pengusaha besar yang memiliki banyak cabang anak perusahaan di berbagai negara. Sedangkan Alina, dia juga anak dari seorang pengusaha besar, lebih tepatnya sahabat ayah Key. Menjalin hubungan yang sudah berjalan selama 4 tahun bukanlah waktu yang sebentar, banyak lika-liku yang mereka hadapi dalam selama ini.

                        .................


"Key!" Alina

"Hmm" Key

"Keyyy"rengek Alina

"Apa sayang" Key

"Liat dulu!" perintah Alina

Dengan terpaksa Key manaruh laptopnya dan segera melihat Alina yang berada disampingnya. 

"Tuhh kan kamu ada yang beda! " Alina

"Beda apasih?" tanya Key yang keheranan

"Kamu tambah jelek" Alina

"Hah??? kok bisa? " Key

"Itu karna kamu belum cium aku dari pagi" jelas Alina dengan wajah cemberutnya.

Melihat wajah Alina yang seperti itu membuat Key menjadi gemas dan ingin mencubit pipinya

"Ihhh sayangnya Key kok cembeyuttt" goda Key sambil mencubit pipi Alina

"Kamu lupain aku gara-gara laptop yang gak guna itu "

"Kok nggak guna sih? Ini kan pake aku kerja buat kita. Sini aku cium dulu supaya nggak ngambek" Key mencium Alina dengan seribu ciuman mulai dari mata, jidat, hidung, pipi, bibir, dagu, pokoknya semuanya dapet bagian. 

"Ihh udah Geli tau, Key stop hahahaha" Alina menahan kepala Key agar berhenti menciumnya
"Masih ngambeknya? " tanya Key
"Masih dikit"balas Alina tanpa melihat wajah Key yang ada disampingnya
"Sini aku mau pangku"Key pun mengangkat tubuh Alina agar berada dipangkuannya

Sekarang Alina sudah duduk dipangkuan kekasihnya, tangan Key sudah melingkar dipinggang Alina

"Maafin aku ya udah cuekin kamu seharian, sama maafin Key karna udah bikin Lina ngambek, tapi kamu ngegemesin kalo lagi ngambek tau" jelas Key sambil menyatukan kedua kening mereka.

Jadi nama panggilan Alina itu sering diapanggil Ina atau Lina, Alina sihh nggak masalah mau dipanggil apa aja asal tetep cantik

Selama 4 tahun hubungan mereka, Key lah yang selalu lebih dulu mengalah dan meminta maaf walaupun kadang itu bukan salahnya, apalagi saat Alina sedang masa menstruasi berasa nafas aja salah. 

Alina itu emang manja banget dari kecil, apapun yang dia mau pasti selalu dipenuhi jadi nggak heran aja kalo dia sifatnya bossy. Kalo Key tipikal yang dewasa, penyabar, penyayang, apalagi kalo Alina minta sesuatu pasti langsung dibeliin.

Karna tadi Alina masih ngambek dikit, jadi dia minta diajakin keluar beli makan. 


-------------



Sekarang mereka sudah sampai di salah satu restoran Jepang, Alina suka banget sama makanan Jepang kalo Key mah ngikut aja yang penting Singanya udah nggak ngambek lagi

Key menggandeng tangan Alina masuk menuju restoran, setibanya di dalam Key memesan semua makanan kesukaan kekasihnya. Emang Key bucin banget dahh 



"Kok nggak dimakan sihh?" tanya Key

Alina hanya diam dan memanyunkan bibirnya, melihat itu Key sudah mengerti dengan keinginan kekasihnya yang manja

"Sini aku suapin" Key

"Aaaaaa" Key menyuapi Alina sushi, dan tentunya langsung dimakan olehnya

"Kamu itu kalo pengen disuapin bilang dong, ini malah diem kayak bebek yang kurang makan"
"Ihh masak aku disamain kayak bebek" kesal Alina
"Terus disamain kayak apa? kayak kudanil gitu? "
Mendengar itu membuat mata Alina membulat dan menatap tajam Key
"Jadi kamu samain aku kayak kudanil? Emang aku gendut kayak kudanil? "tanya Alina sinis

"Ehhh enggak sayang, kamu kurus dan sexy kok" jawab Key yang gelagapan

Alina paling sensitif kalau sudah menyangkut berat badannya, padahal badan Alina sudah seperti model Victoria secret.

"Aku nggak mau makan!"

"Lohh tadi katanya laper, kok nggak makan lagi? " Key
"Aku udah gendut kayak kudanil, jadi aku mau diet" tolak Alina

Mati gue - batin Key 

"Aku nggak bermaksud bilang kamu kayak kudanil, kamu itu paling seksi jadi aku nggak mungkin berpaling dari kamu" Key

"Tetep aja aku kayak kudanil" Alina

Key semakin kalang kabut, memang membujuk Alina itu kadang gampang kadang susah, tapi setelah dipikir-pikir Key ingat sekarang adalah awal bulan yang berarti menstruasi Alina sudah dekat. Pantas saja Alina sangat sensitif 

"Yaudah aku salah, maafin aku ya? Key janji nggk ngulangin lagi" rayunya dengan senyuman yang membuat siapapun akan jatuh hati terhadapnya.

"Hmmm" karna masih kesal Alina hanya menyauti Key dengan deheman saja

"Abis ini kita makan es krim yukk, nanti aku pesenin rasa vanilla stroberi kesukaan kamu" mendengar es krim Alina langsung senang dan mengangguki ajakan Key

"Udah nggak kesel kan?" tanyanya

"Nggak" jawab Alina degan senyum yang lebar

"Bilang  i love you dong" pinta Key kepada kekasihnya

" I love you hon" jawab Alina

                            ------------------------

Jatuh cintah adalah hal yang mudah, namun untuk mempertahankan dan memperjuangkannya tidak semudah ketika kita jatuh cinta.



Aku mencintaimu dan selalu, sampai kau bosan akan cinta ini. Aku akan pergi dengan hati yang masih sama - Key

Key berusaha menciptakan detik di setiap waktu, menciptakan dunia key sendiri walau dunia menolak key, menciptakan cahaya dalam kegelapan, menciptakan suara dalam kesunyian. 


Walau key tau, key gak bisa ciptain itu semua mungkin hanya sebagian-kecil-

Seorang wanita yang sedang tertidur pulas diranjangnya, tiba-tiba terbangun karena terkena silau dari cahaya matahari yang menandakan hari sudah pagi. Segera wanita itu melihat jam di handphonenya yang menunjukkan pukul 06.00 AM. Ia segera bangkit dan menuju ke kamar mandi.
Wanita tersebut bernama Keysha Ainsley. Keysha memang terbiasa bangun pagi. Dia hidup bersama dengan tantenya, karena orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan. Namun, saat ini tantenya sedang tidak ada dirumah karena tantenya sedang pergi keluar negeri untuk urusan pekerjaan. Dan Keysha tidak tau kapan tantenya akan pulang. Sehingga ia merasa kesepian karena berada dirumah ini sendirian.
Selesai mandi, Keysha langsung siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah siap-siap Keysha tidak sempat sarapan karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30 AM. Dan ia harus segera menunggu bis di halte. Dengan segera ia berjalan keluar rumah dan mengunci pintu dan berjalan menuju ke halte.
Sesampainya ia di halte, sebuah bus baru saja berhenti di depannya yang berarti waktu kedatangannya pas dengan kedatangan bus tersebut. Ia pun menaikinya.
Sesampainya ia di sekolah, ia mendengar ada teriakan dari kejauhan yang memanggil namanya. Lalu ia menoleh ke belakang.
"Key, lo mah dipanggilin dari tadi nggak denger denger. Kan capek gue teriak-teriak dari tadi." ucap seorang wanita yang baru saja turun dari mobil.
"Ya mana gue tau. Lagian ngapain lo teriak-teriak?" tanya Key aneh.
"Ya nggak papa sih, cuma pengen aja. Kok lo nggak nelpon gue sih? Kan kita bisa barengan ke sekolah. Daripada lo harus naik bus kayak gitu." ucap wanita tersebut sampai ngos-ngosan ketika sampai di tempat Key berdiri.
"Gue nggak mau ngerepotin lo kali Jes." ucap Key sambil berjalan meninggalkan wanita yang bernama Jeslyn Aleysia itu sendirian.
"Key... Tungguinn... Orang gue lagi ngos-ngosan gini." ucap Jeslyn sambil menyusul Key.
"Buruan Jes, udah mau bel nih." teriak Key kepada Jeslyn.
Sesampainya dikelas, Key dan Jeslyn duduk paling belakang karena itu memang tempat duduk mereka seperti biasa.
"Lo mah nggak mau nungguin gue. Capek gue nyusulin lo sampe lari-lari gitu." kesal Jeslyn kepada Key.
"Lagian siapa yang suruh lo lari?" tanya Key sambil menjulurkan lidahnya.
"Iya iya deh salah gue." ucap Jeslyn mengalah.
Kringgggg
Terdengar bunyi bel pertanda masuk.
"Jes, entar kalau udah istirahat atau kalau udah pulang bangunin gue ya? Gue mau tidur. Ngantuk bener nih gue." pinta Key kepada Jeslyn sambil menaruh tangan dan kepalanya diatas.
"Iya iya bawel." jawab Jeslyn.
Pelajaran pun dimulai ketika guru sudah memasukki kelas. Kelas begitu hening saat guru mulai menjelaskan pelajarannya. Namun saat jam pelajaran kedua selesai dan gurunya telah keluar dari kelas, tiba-tiba banyak kerumunan siswi yang berlari kearah luar.
"Padahalkan belum jam istirahat. Kok udah rame gini." batin Jeslyn.
Jeslyn yang penasaran pun ingin membangunkan Keysha namun ia tidak tega melihat Keysha yang sedang tertidur lelap. Sehingga Jeslyn keluar sendirian karena rasa penasarannya.
Matahari sudah mulai meninggi. Menandakan hari sudah siang dan jam sudah menunjukkan pukul 12.00 PM yang berarti sudah jam istirahat. Namun, dikelas terdapat seorang wanita tengah tertidur pulas diatas mejanya. Hingga tidurnya terusik oleh temannya yang membangunkannya.
"Key.. Key... Key.. Buruan bangun. Ada murid baru tuh. Keren lagi murid barunya. Kita liat yuk!" ajak Jeslyn sambil mengguncang tubuh Key.
"Hoamm.. Lo liat sendiri deh sana. Gue lagi ngantuk gini. Nggak guna juga ngeliatan orang baru." ucap Key sambil menguap.
"Dihhh.. Kan gue ngajak lo Key. Yuk buruan! Bentaran doang Key." rengek Jeslyn.
"Oke oke. Tapi bentaran aja ya?" tanya Key yang hanya diberi anggukan oleh Jeslyn.
Dengan cepat Jeslyn menarik tangan Key sambil berlari hingga ke depan pintu gerbang. Terlihat dari kejauhan banyak orang yang berkerumunan di depan pintu gerbang sambil berteriak histeris.
Key mengerutkan keningnya.
"Ya ampun.. Ini lagi konser atau apa sih? Kok rame gini?" tanya Key sambil berjinjit.
Ketika sedang berjinjit dan mencoba melihat murid baru tersebut, mata Key bertemu pandang dengan mata hitam milik seorang pria di depan sana yang sedang dikerumuni banyak orang. Sontak Key langsung salah tingkah dan menurunkan kakinya yang sedang berjinjit.
"Ya iyalah Key. Orang murid barunya keren gitu." ucap Jeslyn bersemangat.
"Apalagi ada dua orang lagi murid barunya. Cowok semua lagi." sambung Jeslyn.
"Iya iya. Ya udah entar aja ya lihatnya? Gue udah keburu laper nih. Kalo lo mau nunggu nih kerumunan sampe sepi, lo tunggu aja sendirian. Gue mau ke kantin." jawab Key sambil berjalan menjauh dari kerumunan.
"Ehh.. Key tunggu." teriak Jeslyn sambil berlari mengejar Key.
Sesampainya dikantin Key dan Jeslyn langsung duduk di sembarang tempat yng kosong, karena posisi sekarang kantin sedang sepi akibat adanya murid baru. Key masih ingat dengan jelas mata hitam yang membuatnya terpesona dan salah tingkah.
"Key.. Key.. Lo mau pesen apa?" tanya Jeslyn sambil melambaikan tangannya di depan wajah Key.
"Eh.. Gue pesen bakso aja." sadar Key dari lamunannya.
"Lo mah melamun aja dari tadi. Katanya laper. Capek gue manggilin lo terus." ucap Jeslyn kesal. 
"Dihhh.. Siapa juga yang melamun. Udah buruan pesen sana." perintah Key ke Jeslyn. 
Dan Jeslyn langsung berlalu dan meninggalkan Key sendirian di bangku kantin.
"Woiiii.. Melamun aja." ucap Devian sambil menepuk bahu Key.
"Eh.. Lo mah kejutin orang mulu." jawab Key sambil mengelus dadanya karena terkejut.
"Lagian siapa suruh lo melamun." ucap Devian sambil menjulurkan lidah.
"Oh ya, sekalian gue mau kenalin temen baru gue sama lo." sambung Devian sambil memanggil orang yang ingin diperkenalkan.
Tiba-tiba Key langsung membeku ketika matanya bertemu pandang dengan mata hitam yang ia liat di gerbang tadi. Seketika jantungnya berdetak cepat yang membuatnya gugup dan salah tingkah.
"Kenalin nih Alvin dan ini Billy. Dan Alvin, Billy kenalin ini Key sahabat gue." ucap Devian memperkenalkan sahabatnya kepada dua teman barunya.
"Billy Danzell." ucap Billy sambil menjulurkan tangan.
"Keysha Ainsley." sambil menerima uluran tangan Billy.
Setelah menjabat tangan dengan Billy. Selanjutnya dengan Alvin yang membuat Key semakin berkeringat dingin.
"Aku Alvin Balder Audison." ucap Alvin sambil menjulurkan tangan.
"Ke.. Keysha Ainsley." ucap Key sambil menerima uluran tangan Alvin.
Ketika Key hendak melepas tangannya dari tangan Alvin. Namun tidak bisa karena Alvin menahan tangannya sambil menyeringai yang sama sekali tidak dimengerti Key akan seringaiannya.
"Heyyy.. Udah ah salamannya udah laper nih." ucap Devian memegang bahu keduanya.
Dan seketika Alvin dengan tak rela harus melepas tangan Key. Key merasa ada yang aneh dengan sifat Alvin. Namun ia mengabaikannya.
"Mungkin cuma perasaanku saja." batin Key.
Sebenarnya Alvin tidak suka dari awal jika Billy dan Devian menyentuh Key, wanita yang ia sukai dari pertemuan pertama. Namun Alvin harus bisa mengontrol emosinya karena ia baru saja berkenalan dengan mereka dan demi mendapatkan hati Keysha.
"Aku akan mendapatkan dirimu segera Keysha. Tunggulah sebentar lagi." batin Alvin menyeringai.

Berawal dari temanku yng memperkenalkanku dengan seorang murid pindahan yang baru saja pindah ke sekolahku. Waktu berkenalan dengannya aku merasa sangat nyaman bicara dengannya. Jadi aku berusaha untuk dekat dengannya. Namun lama kelamaan sifatnya berubah drastis. Membuatku terjerat dengannya.

-Keysha Ainsley-

Perkenalan yang membuatku semakin nyaman dengannya. Membuatku menjadi semakin ingin memilikinya dan menjadikan dirinya seutuhnya hanya untukku selamanya. Aku akan terus menjeratmu masuk ke dalam kehidupanku sampai ajal menjemputku. 

-Alvin Balder Audison-

key Novel

Between Him and Us

Menikahlah denganku

Cerita cinta anak Kuliah

Benci Jadi Cinta?

Alqueena

KEY

Nikah Siri

Key and Alina

key

Hey i'm here

My Bipolar Boyfriend

People search key also like: