EVERY INFO IS IN THIS ONLY 《 1 CHAPTER 》

IT WONT WASTE YOUR TIME

TRUST ME!

wow didn't expect to get a lot of views.

my fortune telling skill said that ya'll broke on spirit stones and the coin thingy....aren't I right?

well me too!!

HIGH FIVE YOU BROKE ASS PEOPLE

Boleh tahu, senja mana dalam hidupmu yang paling kamu nikmati? Kalau aku ....
Mm ... tunggu sebentar. Kita kenalan dulu ya.
Aku Mafaza Marzia. Kamu bisa panggil aku Faza.
Kamu pernah ketemu anak laki-laki posesif yang nyebelin, tapi manis? Bucin parah dari pertama ketemu? Dan bertahan sampai nikah?
Aku iya. Namanya Astro.
Dia yang selalu nemenin aku yang baru aja ngalamin trauma karena ditinggal keluargaku meninggal karena kecelakaan, bantu aku selesaiin masalah-masalahku, juga jaga aku seolah aku adalah keramik paling berharga.
Intip keseharian kami yang manis, walau ternyata memiliki konflik misterius yang mengintai di sepanjang perjalanan hidup. Dengan segala rahasia yang ada di antara diri kami masing-masing, juga di antara keluarga kami.
Akankah pernikahan kami benar-benar baik-baik saja seperti yang selama ini kami harapkan?
Ikuti kisah kami yang diselimuti intrik tak terduga. Seperti hidupmu yang juga penuh dengan kejutan.
Enjoy your journey with us, Faza & Astro. Di pahit dan manisnya hidup kami.
_____
RULES baca novel ini ala nou adalah:
- Jangan minta alurnya dipercepat. Karena novel ini alurnya lambat dan banyak slice of life di tiap chapter. Jadiin novel ini bacaan buat nemenin aktivitas kamu sehari-hari. 
- Nou ga tanggung jawab atas kebaperan berkelanjutan kalian baca tingkah Faza & Astro
=======
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel ini TIDAK DICETAK.
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSIF & TAMAT di aplikasi WEBNOVE.L. Pertama kali dipublish online di WEBNOVE.L tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke LINK RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.
Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Luv kalian, readers!
Regards, 
-nou-


Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSIF di website & aplikasi WEBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan TAMAT tanggal 29 September 2020. 

Kalau kalian baca chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVEL secara gratis, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN karena seharusnya chapter itu BERKOIN dan nou SANGAT TIDAK IKHLAS kalian baca di sana.

SILAKAN KEMBALI ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi, dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. 

Banyak cinta untuk kalian, readers!

-nouveliezte-

======
Boleh tahu, senja mana dalam hidupmu yang paling kamu nikmati? Kalau aku ....

Mm ... tunggu sebentar. Kita kenalan dulu ya.

Aku Mafaza Marzia. Kamu bisa panggil aku Faza.

Kamu pernah ketemu anak laki-laki posesif yang nyebelin, tapi manis? Bucin parah dari pertama ketemu? Dan bertahan sampai bener-bener nikah?

Aku iya. Namanya Astro.

Dia yang selalu nemenin aku yang baru aja ngalamin trauma karena ditinggal keluargaku meninggal karena kecelakaan, bantu aku selesaiin masalah-masalahku, juga jaga aku seolah aku adalah keramik paling berharga.

Intip keseharian kami yang manis, walau ternyata memiliki konflik misterius yang mengintai di sepanjang perjalanan hidup kami. Dengan segala rahasia yang ada di antara diri kami masing-masing juga di antara keluarga kami, akankah pernikahan kami benar-benar baik-baik saja seperti yang selama ini kami harapkan? 

Ikuti kisah kami yang diselimuti intrik tak terduga. Seperti hidupmu yang juga penuh dengan kejutan.

Enjoy your journey with us, Faza & Astro, di pahit dan manisnya hidup kami.

_____
RULES buat baca novel ini adalah:
1. Bacalah minimal sampai chapter 50-51, karena kebaperan kalian akan dimulai dari sana. Nou ga tanggung jawab atas baper berkelanjutan di bab selanjutnya yaaa..
2. Jangan minta alurnya dipercepat. Karena novel ini alurnya lambat dan banyak slice of life di setiap bab. Jadiin novel ini bacaan buat nemenin aktivitas kamu sehari-hari.

Notifikasi masuk ke ponsel masing-masing. Chalissa meminta mereka untuk datang ke rumahnya, berhubung ini adalah hari minggu, hari libur yang kebanyakan dari mereka menggunakannya untuk bersantai dari aktivitas mereka yang sebelumnya.
	"Tumben lo ngumpulin kita". Ucap Amanda sambil mencomot kripik kentang yang ada di tangan Chalissa.
	"Guam au minta bantuan kalian". Ucapnya. "Tapi tunggu semua kumpul dulu". Imbuhnya lagi sambil terus memakan kripiknya.
	"Emang siapa lagi yang ditunggu?. Disini udah ada Ryu, Arya, Narendra, Jiao, Oris, Radit, sama gua". Ucap Amanda mengabsen orang yang ada di dalam rumah. Chalissa, Jiao dan Amanda sedang berada di halaman belakang rumah Chalissa semantara kaum adam sedang asyik bermain game online.
	"Tunggu kak Kara datang, gua males ngejelasin ulang ntar". Ucap Chalissa cuek. Ia kemudian melanjutkan acara menonton drama Cinanya di laptop.
	"Wih, ganteng". Ucap Amanda melihat Lin Yi pemeran cowok dalam serial drama Put Your Head On My Shoulder.
	"Jangan bilang lo cium Oris karena penasaran setelah nonton beginian bukan karena baca novel gua kan". Tuding Jiao yang melihat adegan ciuman Lin Yi dan Xing fei. Ia tidak terima novelnya menjadi kambing hitam Chalissa.
	"Novel lo kak, tapi untuk praktiknya emang gua liat dari drama drama ini". Ucapnya  enteng seolah yang dilakukannya hal yang wajar. "Udah ah, nggak usah bahas itu lagi, udah nggak minat yang penting gua tahu rasanya.
	"Emang gimana rasanya?". Tanya Amanda yang penasaran. Ini lagi bocah satu ini malah balik nanya. Jiao menepuk jidatnya melihat kelakuan dua bocah gede yang terlambat dewasa.
	"Coba aja sendiri". Ucap Chalissa mengangkat bahunya.
	"Kalau gua coba, Radit mau nggak ya". Ucap Amanda lebih pada dirinya sendiri.
	Terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Chalissa berdiri membuka pintu diikuti yang lain. "Kak Kara". Ucap Chalissa senang. Akhirnya orang yang ditunggu tunggu akhirnya datang. Sebelumnya Chalissa telah menceritakan rencana mereka kumpul untuk apa.
	"Yang lain mana?". Tanya Karania yang melihat hanya ada tiga orang cewek di dalam kamar Chalissa. 
	"Mereka sedang main game". Ucap Amanda.
	"Panggil mereka, Nda. Kita kumpul disini aja". Ucap Kara pada Amanda. Amanda patuh dan berjalan keluar mencari para kaum adam yang tengah asik bermain game online.
	"Ok. Karena semua udah kumpul disni, langsung aja gua kasih tahu kenapa gua minta kalian kumpul sepagi ini". Ucap Chalissa melihat semua duduk di tempat masing-masing.
	"Gua mau lawan rasa takut gua, gua pengen kalian bantu gua. Gua udah buat list apa yang bakalan gua lakuin dan gua udah diskusiin ini sebelumnya sama kak Kara. Gua mita tolong kalian luangin waktu kalian buat bantu gua, kalian mau kan". Ucap Chalissa menatap satu persatu orang yang ada disana.
	Mereka mengangguk mantap, akhirnya Chalissa mau keluar dari zona ketakutannya selama ini. semoga ini akan baik ke depannya.
	"Kita mulai saja". Ucap Chalissa. Ia kemudian menjabarkan rencananya dan membacakan list apa saja yang akan mereka lakukan ke depannya.
	"Siapa yang free malam senin?". Ucap Chalissa menatap mereka satu persatu.
	Ryu, Oris, dan Arya mengacungkan tangannya sementara yang lain hanya terdiam. Melihat itu, Chalissa menganggukan kepalanya soraya tersenyum.
	"Maaf, Lissa. Gua ada acara makan malam sama camer". Ucap Narendra merasa bersalah. Ia sudah janji dari jauh hari.
	Chalissa mengangguk paham. "Ayo kita fokus sama orang-orang yang nggak punya kerjaan ini". Canda Chalissa. Ia ingin diskusinya santai tanpa ada perasaan bersalah meliputi mereka.
	"Lo dibantuin bilang kami nggak ada kerjaan". Protes Arya tidak terima dikatain nggak punya kerjaan.
	"Oh ya gua lupa, Yu lo nggak usah ikut, lo wakilin gua buat pertemuan sama teman mama lo tentang project itu. Mungkin beberapa minggu kedepan gua nggak ngelukis, lo kasih aja lukisan yang ada di galeri ruangan gua sama yang di rumah lo kalau kurang. Untuk harga lo aja yang atur". Ucap Chalissa yang dibalas wajah masam Ryu. Giliran buat senang-senang ia nggak diajak,pas hal yang membosankan kayak gini dia yang disuruh.	
	"Untuk kalian berdua, kalian cari pasar malam yang ada di sekitar sini, kalau nggak mentok kita ke mall aja. Intinya kalian yang ngatur. Gua tunggu kabar baik dari kalian". Ucapnya bossy.
	"Terus lo mau ngapain?". Protes Arya pasalnya sepupunya ini dari tadi hanya mengatur mereka saja.
	"Gua, rancangan desain baju gua belum selesai, bibik Aiko butuh rancangan gua segera".
	"Ah itu alasan lo aja. Bibik Aiko mana pernah nuntut lo buat selesain desain dengan cepat".
	"Hahaha.., lo tahu aja". Ucap Chalissa tertawa. "Tapi gua sudah punya jadwal gua sendiri gua nggak mau jadwal gua meleset sedikit pun". Ucapnya tajam ke arah Arya membuat bulu kuduk semua orang yang ada disana merinding ngeri.
	"Udah, gua mau ngerjain desain gua dulu, terserah kalian mau ngapain. Bye". Ucap Chalissa kemudian pergi ke ruang pribadinya.

Jing Jiu berada di perpustakaan sekarang; tapi dia tidak pergi ke ruang baca seperti biasa. Dia malah duduk di aula besar.
Alasan dia duduk di aula besar adalah karena dia ingin mendengarkan diskusi orang-orang di sekitarnya. Meskipun dia bisa mendengar diskusi mereka ketika dia berada di ruang baca, dia masih khawatir bahwa dia mungkin kehilangan beberapa informasi jika dia tinggal di ruang baca.
Dia mengunggah novel itu ke banyak forum ketika dia menyebarkan jejak digital palsu dan melewati jembatan informasi di jaringan tingkat atas Stargate Base dan jaringan antarplanet.
Jing Jiu selalu berharap bahwa novel itu akan menjangkau lebih banyak pembaca di Federasi Bimasakti.
Menurut Zong Lizi, orang perlu mendapatkan hak untuk menerbitkan novel di jaringan-jaringan dengan sejumlah besar hits; dan itu harus melalui proses pemeriksaan. 
Karena itu sangat merepotkan, mengapa dia tidak berusaha mencapai hasil yang sama namun dengan cara yang lebih mudah?
Keahliannya meretas cukup baik untuk menghindari pengawasan. Administrator forum tidak akan dapat menemukan jejak manipulasi di balik layar; dengan demikian, mereka tidak akan menghapusnya tanpa alasan.
Sudah satu hari dan satu malam. Novel ini telah menarik banyak diskusi. Jika beberapa pendaki dari Chaotian bersembunyi di Federasi Bimasakti, tidak akan lama sebelum mereka datang mencarinya.
Memang benar dia menggunakan kata "sembunyikan" ketika dia mempertimbangkan masalah itu.
Itu karena dia tidak menemukan rekaman tentang para pendaki dari Chaotian, juga tidak dapat menemukannya di jaringan tersembunyi.
Dia bahkan tidak bisa menemukan mitos yang berhubungan dengan para pendaki dari Chaotian.
Dia yakin bahwa tidak ada yang membicarakan novel di aula besar dan ia menunjukkan ekspresi agak kecewa di wajahnya, yang agak jarang baginya.
Ketika Jing Jiu datang ke ruang baca, dia menghubungkan kabel data fiberglass ke komputer keperakan dan memasukkan jarinya ke node untuk input data di komputer, mulai mencari dengan mata tertutup.
Jing Jiu telah mencari beberapa ratus forum dalam waktu singkat dan membaca semua tanggapan dan komentar. Dan dia menemukan beberapa pembaca yang menyukai novelnya.
Dan dia tidak menemukan komentar pada novel dalam pesan pribadi dari perusahaan media, kartun dan perusahaan game.
...
...
Waktu berlalu dengan lambat.
Novel "Jalan Menuju Surga" akhirnya menarik perhatian.
Di aula utama perpustakaan, Jing Jiu mendengar diskusi di antara para siswa Institut New Era lagi. Kali ini mereka tidak membahas asal usul Zong Lizi tetapi novel itu sendiri. Beberapa siswa bingung, bertanya-tanya bagaimana dia mendapatkan begitu banyak uang sehingga dia bisa mendapatkan hak untuk menerbitkan novel di begitu banyak forum. 
Jing Jiu pikir itu memang masalah. Dia datang ke ruang baca dan online, dan mulai memodifikasi deklarasi hak cipta dari forum, menambahkan "reproduksi" di belakang judul tetapi meninggalkan nama penulis dan informasi kontak pribadi tetap utuh.
Pada akhirnya, ia memodifikasi situs web lokal di Stargate Base dan mengunggah deklarasi kepemilikan novel tersebut. Setelah dia melakukan beberapa analisis data biasa, dia memperhatikan bahwa satu pengguna telah menghabiskan lebih banyak waktu daripada rata-rata membaca novel.
Ada banyak alasan mengapa orang ini menghabiskan banyak waktu dengan novel. Salah satunya adalah bahwa orang tersebut membaca cerita seolah-olah itu adalah sastra aliran super kesadaran yang telah memenangkan Penghargaan Bintang; alasan yang lain adalah bahwa orang ini terlalu lelah setiap hari setelah bekerja dan tertidur setiap kali orang melihat halaman novel sampai orang itu bangun keesokan harinya; dan kemungkinan alasan terakhir adalah bahwa orang ini adalah orang yang dia cari.
Tanpa ragu, Jing Jiu melacak jejak yang ditinggalkan oleh pengguna untuk menyelidiki lebih lanjut.
Dia menemukan segera penghalang; tapi itu bukan masalah baginya. Sebaliknya, dia merasa sangat terdorong.
Pengguna internet biasa tidak akan membuat penghalang seperti itu.
Hanya butuh waktu singkat baginya untuk menerobos penghalang. Pada saat dia tiba di jaringan lokal orang yang dia kejar, dia menemukan bahwa dia salah.
Ini adalah jaringan pribadi perusahaan game, itulah sebabnya mereka telah membuat begitu banyak hambatan penyaringan data; dan pengguna adalah staf tetap perusahaan game ini, bekerja di sebuah studio di departemen desain.
Jing Jiu menemukan beberapa file di komputer pekerja kantor dan mencari tahu mengapa orang ini sangat tertarik dengan novel "Jalan Menuju Surga".
Nama perusahaan game ini adalah "The Twirling Rain", perusahaan game terbesar di planet ini, mendapatkan sponsor dari militer, pemerintah dan berbagai departemen, universitas, dan klan para pastor. Itu terkenal di seluruh Federasi.
Studio ini adalah yang biasa di perusahaan. Itu di ambang PHK setelah dahulu studio menghasilkan dua game mengecewakan. Karena itu, mereka harus membuat game populer baru untuk mengamankan pekerjaan mereka.
Ada banyak novel, kartun, film, dan acara TV di jaringan antarplanet; Namun, perusahaan besar telah memiliki semua produk populer dan produk modifikasi sejak lama. Departemen hak cipta Twirling Rain Company memiliki banyak produk, tetapi mereka menyimpannya hanya untuk studio-studio dengan kinerja luar biasa; jadi mereka tidak akan memberikan produk ke studio di ambang PHK. Akibatnya, staf studio tidak punya pilihan selain mencari bahan sendiri dengan harapan menemukan produk modifikasi yang murah dan luar biasa.
Produk apa yang bisa disebut "murah dan luar biasa"?
Pasti seseorang yang baru dan bodoh.
Atau dengan kata lain, orang itu adalah pemimpi.
...
...
Staf studio menemukan novel "Jalan Menuju Surga" di sebuah forum dan sangat menyukainya; dan dia pikir cukup mudah untuk memodifikasinya.
Meskipun novel-novel Xianxia tidak sepopuler sebelumnya, mereka masih bisa menarik pembaca jenis tertentu. Cerita itu lancar, tetapi memiliki plot tersembunyi yang cukup untuk dibaca oleh pembaca. Selama penulis tidak mau menyerah, baik itu mengubah jalan cerita atau plot, itu akan populer.
Namun, ia tidak memiliki hak untuk membeli hak cipta; yang bisa ia lakukan hanyalah membuat saran. Dan studio harus memohon ke departemen tingkat tinggi perusahaan untuk membeli novel.
Jika perusahaan menyetujui aplikasi tersebut, ia akan menghubungi penulis novel tersebut atas nama studio untuk memulai proses pembelian hak cipta.
Dengan demikian, pengaruh cerita akan meningkat, dan lebih banyak orang akan mengetahui pemandangan, sekte Kultivasi dan orang-orang di Chaotian. Akibatnya, akan lebih mudah bagi rekan-rekannya untuk menemukannya...
Tentu saja Jing Jiu akan menyetujuinya.
Dia terus membaca buku khusus tentang fisika, dan pada saat yang sama memperhatikan pesan pribadinya, menunggu staf untuk menghubunginya.
Sekarang sudah sore. Dia berjalan keluar dari perpustakaan dan melirik kapal perang di langit.
Tiba-tiba dia merasakan dendam. Tidak jelas apakah dia merasakan hal ini karena dia tidak bisa mendapatkan hasil dari novelnya atau dia frustrasi karena kesulitan buku fisika.
Jika dia terus menunggu pihak lain untuk menghubunginya, berapa lama?
Aku seharusnya tidak tinggal di sini dan menunggu, katanya pada dirinya sendiri.
Jing Jiu berbalik dan kembali ke perpustakaan. Dia online dan mulai menyerbu perusahaan game dengan nama The Twirling Rain.
Dia memasuki jaringan pribadi Twirling Rain Company dengan mudah setelah dia membongkar beberapa firewall dan naik ke platform data di tingkat tinggi, di mana dia melihat proposal yang dikirim oleh studio.
Untuk menggambarkan keadan proposal dalam bentuk visual, itu ditempatkan di bawah tumpukan aplikasi setinggi bukit; mungkin, itu tidak akan dibaca oleh siapa pun sampai hancur berkeping-keping.
Jing Jiu mengeluarkan proposal dan meletakkannya di atas tumpukan. Setelah memikirkan beberapa saat, ia menemukan itu mungkin masih terlalu lambat untuk disetujui. Karena itu, dia membaca proses persetujuan proposal Twirling Rain Company dan menemukan bahwa proposal akan melewati setidaknya tujuh departemen sebelum disetujui.
Proses sebuah perusahaan sangat merepotkan; semakin besar perusahaan, semakin buruk itu. Bagi staf perusahaan, itu tidak berbeda dari mimpi buruk yang panjang.
Namun, masalah itu cukup sederhana sejauh menyangkut Jing Jiu. Dia hanya tinggal membawa proposal ke tujuh departemen, menyalin tanda tangan elektronik kepala departemen dan menulis beberapa baris atas nama ketua Twirling Rain Company; pada akhirnya, ia menulis kata "disetujui" pada proposal.
Secara teknis, Jing Jiu tidak khawatir bahwa apa yang telah dia lakukan akan diketahui oleh seseorang, juga tidak dia khawatir akan terungkap kemudian.
Trik kecil dan proyek sekecil itu dengan anggaran terbatas tidak akan menarik perhatian di perusahaan sebesar itu; itu sama saja dengan tikus di parit pembuangan air yang tak seorang pun mau mengindahkannya.
Bahkan jika kepala departemen dan ketua melihat proyek beberapa waktu kemudian, mereka tidak akan dapat mengingat apakah mereka sudah memeriksanya atau tidak.
Yang paling penting, dia tidak akan mendapat masalah bahkan jika Twirling Rain Company menemukannya.
Diyakini bahwa studio akan menerima balasan dari proposal dan mendapatkan dana yang diperlukan. Kemudian mereka akan menghubungi penulis, merancang game secepat mungkin dan mengiklankannya ke seluruh Federasi Bimasakti.
Namun, Jing Jiu tidak menyadari satu fakta meskipun idenya brilian.
Ketua Twirling Rain Company adalah anggota dewan Federasi, tinggal di Planet Utama sepanjang tahun dan jarang terlibat dalam bisnis sehari-hari perusahaan.
...
...
Jing Jiu dalam suasana hati yang jauh lebih baik sekarang saat memikirkan bahwa beberapa pendaki yang merupakan mantan rekannya akan segera menemukannya, kemungkinan besar si Gadis Salju.
Di malam hari ketika dia kembali ke apartemen, Jing Jiu membuka sebotol anggur beras, yang mana agak jarang ia lakukan. Dia mencicipinya dan mendapati bahwa itu masih tawar; dia menyerahkannya ke Zong Lizi. 
Zong Lizi tidak melihatnya meminum anggur. Dia berterima kasih padanya sebelum dia mengambil botol dan meminumnya. 
Jing Jiu melambaikan tangannya untuk menunjukkan bahwa dia tidak perlu berterima kasih padanya. Kemudian, dia berbaring di sofa dan mulai membaca buku dengan mata terpejam.
Zong Lizi tidak ingin mengganggu istirahatnya. Dia pergi ke kamarnya sendiri dengan botol anggur di tangannya dan kembali berkultivasi. 
Di tengah malam, teriakan terkejut terdengar di apartemen, diikuti oleh suara keras pintu didorong terbuka.
Zong Lizi menghampiri sofa seperti embusan angin dan membangunkan Jing Jiu dengan mengguncangnya. "Aku ... aku ... aku sudah lulus ... tes level kelima!" serunya sambil gemetaran.


Aku adalah pedang. 
Membunuh seseorang ditengah ribuan mil, tak seorangpun berani mengambil sepuluh langkah. 
Membunuh seseorang di tengah ribuan mil, tak seorangpun bisa mengambil sepuluh langkah. 
Membunuh seseorang di tengah ribuan mil, dengan sepuluh langkah? Mustahil! 
Aku adalah pedang, pedang adalah aku, 
Di jalan menuju surga, mengandalkan kemampuan masing-masing.


Kayla duduk dengan Bella dan Rasya, teman satu kelasnya yang paling dekat dengannya. Yang satu paling cerewet dan yang satu suka mendebat keras kepala. 
Tapi bisa dikatakan Kayla akhirnya bisa mendapat teman dekat, sebenarnya mereka bertiga saling menguntungkan tentang nilai. Mereka dekat karena saling membantu dalam tugas maupun ulangan. 
Mereka tidak mencoba mencururangi satu sama lain, lebih ke saling memahami dan membantu. 
Kemudian mereka memesan, Kayla sedang ingin makan gorengan dengan sambal kacang dan tahu gejrot. Jadi dia pesan dua makanan itu bersama air putih. 
Kayla sedari sampai dan menjatuhkan bokongnya diatas kursi kantin, fokusnya selalu pada hp. Dia sedang asik membaca novel online, judulnya Eat me, sir. 
Kayla sampai ngakak beberapa kali sambil memukuli Rasya yang tepat duduk disisinya. 
"Anjir, ihh!!. Lu kalau mukul bikin gue sakit badan, gila!. Baca gituan aja sampe begininya. Pindahlah gue anjir," omel Rasya sambil pindah duduk disebelah Bella, berhadapan dengan Kayla. 
Kayla cuma nyengir habis itu lanjut baca sambil nunggu pesanan. 
"Rasya, anter gue ke kamar mandi. Gue ada panggilan 88,"
"Hah?."Rasya menjawab tidak mengerti. 
Sedang Kayla masih anteng memandang hpnya. 
"Hiss, udah yuk. Gue pengin boker,"
"Anjir, mau boker aja pake kode panggilan 88. Ajib emang temen gue!" ujarnya mendengus. 
Keduanya berdiri sambil berpesan pada Kayla, jika pesanan mereka datang tolong amankan dan jangan icip-icip dulu. 
Kayla angguki saja. 
Ini, Kayla ngakak karena bagian prolog novel online Eat me, sir. Milik Anajw0. Kok rasanya mirip-mirip kaya Kayla waktu malam pernikahan. 
Bikin ngakak, sampe perut kekocok.  Ini lagi, abang Farhan. Tinggal lamar anak orang kok sulit, pake acara ikrar dulu dua tahun. Dahlah, Kayla ngakak. 
Sampai beberapa lama kemudian Kayla yang terus menunduk menyadari kedua temannya sudah datang, mendengar suara kursi yang diduduki. 
Ketika Kayla lagi ngakak dan ingin pukul orang. 
Dia pukul Rasya dihadapannya sambil bilang. 
"Ih, lucu banget novelnya—Hahahaha.. lu kudu baca... " ketika sadar orang yang dihadapannya adalah seorang laki-laki, suara Kayla langsung memelan lirih kemudian terkejut. 
Karena mendengar suara orang yang mengaduh itu, bukan seperti suara Rasya yang cerewet dan cepreng. Ini terdengar berat dan kasar. 
"Heh!!!." Kayla sampai melompat dari kursinya. 
"Hahh!!" Lelaki dihadapannya ikut terkejut membalas. 
"Kamu siapa?. Kenapa bisa duduk disana, itu tempat duduk temen saya!." Ujar Kayla setelah dapat menyesuaikan diri kembali. 
"Yeiyyy, lapet! Ini kursi kantin, suka-suka akulah mau duduk dimana. Kau yang harusnya ku tanya ngapa pula pukul-pukul aku saja!." jawab laki-laki dihadapan Kayla yang suaranya keras. 
Kayla terkejut, dia menatap lelaki itu merasa bersalah sekaligus malu.
Dengan rasa tau diri, Kayla akhirnya meminta maaf dan duduk kembali. 
Tapi laki-laki didepannya tetap saja memasang wajah kesal. Kayla kembali menekuni ponselnya dan mencoba mengabaikan suara laki-laki dihadapannya, yang kok kalau ngomong suaranya seperti orang emosian terus. 
Suara pesan masuk membuat Kayla langsung benar-benar senang. Soalnya, yang ngirim pesan suami tercintanya. 
Mas Admaja: Dek... kepala mas pusing. 
Kayla: Loh. Tadi pagi nggak ada ngeluh pusing tuh,  mas udah minum obat?. 
Mas Admaja: Gak tau dek. Badan juga pada sakit, gak enak badannya mas. 
Kayla: Ijin aja kalau mas gak kuat. Masih ada kelas gak?.
Mas Admaja: Udah selesai kelasku. Tapi aku ada rapat bahas penelitian diluar kota ituloh, yang disurabaya. 
Kayla: Emangnya gak bisa ijin?. Kalau gitu nanti aku telepon Udin buat dateng ke kampus deh, buat nyupirin kamu. 
Aku tungguin sampe kamu pulang dimobil ya, kunci mobilnya taruh dimeja kamu biar aku ambil. 
Mas Admaja: Oke, babe. Aku rapat dulu deh. Muahhh. 
Kayla tersenyum melihat pesan terakhir dari suaminya. Kayla cemas sekaligus senang, suaminya selalu mengabari melalui pesan. 
Sering juga suaminya membuat Kayla khawatir karena ditelepon tidak diangkat karena lupa mengabari. 
"Onde mande!!  Ada gilanya kau tadi pukul aku sekarang senyum-senyum sendiri macam kuntilanak kuburan!!."
Hancur perasaan senangnya karena ucapa laki-laki dihadapannya. Kayla menarik napas dan hembuskan, mungkin pria dihadapan Kayla ini masih tidak terima. 
Makannya cari masalah, jadi Kayla maklumi dan biarkan saja sampai kedua temannya datang dan berpindah tempat duduk. 
Jauh. dari si lapet-lapet itu!.

MATURE CONTENT!
judul awal Aku Milikmu Sayang ganti Aku milik pak dosen.
.
Namanya Kayla Arzety Gunawan. Mahasiswa semester 5 yang percaya diri dengan tubuh berisi namun dianggap gempal oleh banyak orang. 

Dia punya kekasih sayangnya orang-orang tidak percaya dan menganggap dia sinting, tentang pacar khayalannya. Soalnya, mereka tidak pernah melihat wujud kekasih Kayla. Teman-temannya hanya tau cerita dari mulut Kayla saja. Wajar mereka kira Kayla bohong dan mengada-ngada. 

Padahal mereka tidak tau, jika salah satu dosen yang di gandrung jadi menantu idaman disana bukan lagi jomblo. Statusnya sudah jadi suami orang tapi istrinya tidak mau publikasi, katanya nanti saja kalau sudah wisuda. 

"Mas!! ini kampus, astaga."

"Cuma sebentar, toh mana berani mereka menegur, kalau tau kamu istri saya."

_______
[ROMANCE-COMEDY]
CERITA RINGAN TANPA KONFLIK BERAT^^

Halo!
Nat-chan di sini! 💃
Bagaimana kabar pembaca sekalian?
Semoga sehat-sehat, ya!

Perkembangan berita COVID-19 membuat saya benar-benar khawatir!

Saran saya, rajin minum air putih hangat, ya!
Makan makanan yang sehat, jangan berminyak terus.

Hayo! Siapa yang suka makan gorengan dan bersantan di sini? 😌
Enak, sih, ya?
🤣🤣🤣

Kembali ke masalah update SSP!

Saya mohon maaf, ya, karena sampai saat ini saya belum update apa pun. 

Jujur, meski ini gratis, saya benar-benar serius menggarapnya dan kepikiran pada pembaca yang telah menunggu up bab terbaru.

(Jangan, kan, kalian yang greget dengan SSP! Saya juga greget ingin cepat-cepat ngetik dan buat Misaki siuman, tapi belum bisa! 🤣🤣🤣)

Sebenarnya saya nggak mau kasih info kayak gini, takutnya kecewa bukan bab cerita, tapi karena ini terkait COVID-19, jadi saya memberanikan diri memberikan pengumuman.

Harusnya tanggal 10 lalu saya sudah up 5 bab, tapi karena jatuh sakit (iya, lagi. Hiks... siapa bilang bikin novel itu enak? Apalagi gretongan! Yang ada malah menderita jiwa raga! 🤧), maka saya harus menjaga kesehatan juga akibat adanya perang melawan COVID-19 ini.

Alhamdulillah, saya sudah kontrakkan satu novel saya di tempat lain yang berjudul NIKAH KONTRAK DENGAN CINTA PERTAMA alias NKCP, meski saat itu sikon saya dalam keadaan darurat dan terpaksa saat mengambil keputusan itu sampai saya sakit kepala dan stres berhari-hari karenanya, padahal lagi sakit demam juga. Duh, menderitanya!
🤧🤧🤧

Ambil kontrak novel online nggak semudah yang kalian pikirkan, loh!

Ada banyak pertimbangannya! 
Makanya SSP sampai saat ini GRATIS.
SAYA NGGAK RELA SSP YANG UDAH KAYAK ANAK SENDIRI LEPAS DARI TANGAN SAYA!

Saya mohon maaf pada para pembaca NKCP yang tak bisa membaca cerita Lia sampai tamat di sini.
m( _ _)m

Bagi yang berminat membaca atau kepo dengan kelanjutan cerita Lia, bisa kalian cek info yang ada pada novelnya di platform ini pada bagian:
▪︎Bab 6 Pengumuman Penting dari Author
▪︎Bab 7 Ayo, intip Beberapa Judul Bab Novel ini!

NKCP saya buat mirip-mirip SSP, loh!
Wataru rasa lokal!
Bahahaha!!!
🤣🤣🤣
Si Zaflan brengs*k itu yang bakal jadi Wataru 0.2 di sana!
Dan, nggak kayak SSP yang saya sensor halus di sini, di NKCP bakal agak liar, ya!
🤣🤣🤣
Tapi baru muncul kisahnya pada volume 2, sih!
🤧🤧🤧

YANG BELUM CUKUP UMUR, MENJAUH DARI SANA, YA!
KALO UDAH NIKAH, YA, NGGAK APA-APA KEKNYA! 
🤣🤣🤣

Dan novelnya bakal dikunci di aplikasi itu.
So, jangan kaget, ya!
Namanya juga udah dikontrakkan!
Kudu ikutin kebijakan platformnya!
🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️

Nah! 
Karena saya sudah kontrak, dan itu kontrak on going (harus rajin update setiap minggu), jadi saya harus memenuhi kewajiban update di sana selama 3 bulan pertama.

Akibatnya, semua novel saya sampai harus hiatus sampai batas yang nggak bisa ditentukan, dan sisanya harus lambaaat banget update-nya, contohnya Saingan Sang Playboy dan Perjodohan Monarki. 

Kalo untuk Istri Seorang Playboy, saya tahan dulu sampai bulan puasa dan lebaran lewat. Duh! Tahu, kan, itu novelnya gimana bagi yang udah baca?!
😩

So!
Saya nggak bisa forsir diri dulu kayak biasanya.
Itu karena saya, kan, baru saja sembuh dari sakit, dan di tempat saya sudah ada terduga penderita COVID-19....
😶

Saya lihat sendiri videonya via WA dan mengkonfirmasi itu benar-benar rumah sakit umum di tempat saya berada sekarang.

Ini pun kabarnya masih dirahasiakan agar tak timbul kepanikan. 🤧

Untungnya dengan adanya Social Distancing yang berlaku mulai besok di daerah tempat tinggal saya, saya akhirnya bisa sedikit lega untuk beristirahat sebaik mungkin dari pekerjaan serabutan saya yang cukup melelahkan.

Apa artinya semua di atas itu terkait update SSP?

Artinya saya harus menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri mengetik berjam-jam sampai kurang tidur saat ini, karena itu bisa membuat imunitas tubuh saya drop dan rentan untuk jatuh sakit. 

BEGADANG ITU NGGAK SEHAT, GUYS!

Apalagi sudah ada terduga penderita COVID-19 di RS Umum di daerah tempat saya menetap saat ini!
(Semoga hasil lab-nya negatif, ya, guys! Aamiin!)

Jadi, update SSP saya tunda dulu!
Saya mohon maaf sebesar-besarnya! 
m( _ _ )m

InsyaAllah SSP akan kembali upadate pada tanggal 7 April 2020.

Saya hanya bisa fokus 1 cerita dulu karena harus memenuhi kewajiban kontrak dan sikon akibat COVID-19 ini.

Lebih baik kita korban sebentar daripada ambil risiko besar. Ya, kan? Ya, dong! 😒
Saya masih mau hidup lebih lama dan menulis novel-novel menarik lainnya!
🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️

Yang ingin dan suka membaca karya-karya saya maka WAJIB bersabar dengan updatenya yang SANGAT LAMBAT.
😎😎😎🔪🔪🔪

Kalo tak bisa sabaran, bisa cari bacaan lainnya di sini. 

Banyak yang gratis juga!
Bisa baca yang tergembok pula! 
Yang tergembok itu updatenya rutin, ya!
Nggak kayak novel saya di sini yang GRETONGAN dan updatenya LAMAAAAA .
😭😭🤧

Kalo tetep ngotot ingin baca novel-novel saya, ya, kudu sabar tingkat tinggi. 

Kan, saya juga sabar tingkat tinggi buat ngetik berjam-jam yang bahkan setelah di-up, nyaris sepi komen, ulasan, dan vote, meski viewnya tetep naik. 🙄

Haduh~ kalian terlalu diam, guys!
Ciriwit dikit, dong, kayak saya! 😆

Asal jangan komen yang negatif dan menjatuhkan! Apalagi sok tahu!
SAYA NGGAK SUKA!
NGGAK GUNA SAMA SEKALI!
BIKIN DOWN DAN MALES NULIS AJA!
😆😆😆🔪🔪🔪

Badan saya terasa anget, nih!
Semoga hanya karena akibat kurang tidur beberapa hari belakangan ini, habis sakit dan stres juga. 🤧🤧🤧

Itu aja, guys!
Duh, nggak tau mau ngomong apa lagi!
😩

Oh! Spoiler SSP untuk kalian!

Setelah pulang dari Akishima, Wataru mendapat masalah di kereta terkait peredaran obat-obatan terlarang sampai hampir terbunuh!

Lalu, karena kejadian tak terduga itu, ia bertemu dengan detektif Futaba dan seorang wanita cantik dari bagian forensik yang memiliki karakter lebih kuat dari Reiko sampai mengecup pipi Wataru seenaknya di hadapan banyak orang tanpa malu-malu! Dan itu membuat sang playboy tak berkutik sama sekali!

Apa yang terjadi sebenarnya di kereta itu?

Kenapa Wataru hampir terbunuh?

Dan siapakah wanita cantik dari bagian forensik itu? Apa hubungannya dengan Wataru sampai berani mencium pipi Wataru di depan umum???

Tunggu jawabannya pada bab selanjutnya!

Sampai jumpa tanggal 7 April 2020, ya!

Kecup sayang dari Misaki dan Wataru!
💃💃💃



P. S. 

Kalian bisa baca novel saya berjudul SIRENE MALAM.

Itu tentang kiamat zombie dan reaksi masyarakat ketika terjadi wabah virus menular. 

Udah tamat meski cuma Buku 1-nya aja. Buku dua-nya ntar tahun depan dirilis kalo nggak ada halangan, guys! 🤧🤧🤧

Yang suka action, silahkan baca itu!
Awalnya emang terkesan biasa, tapi ritme ketegangannya perlahan naik dan mungkin bikin deg-degan kalo kalian baca sampai akhir.

Haduh! 
Saya mau belanja hand sanitizer dulu di mini market! 
Jangan sampai kehabisan!
🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Jaga kesehatan, ya, guys!

Salam hangat penuh cinta,
NatsuHika
💖💖💖

Novel berlatar Jepang 

♡ DARK, SWEET, AND DANGEROUS LOVE STORY! ♡ 

BACA BAB 109 INFO PENTING SAYA!

MOHON BACA HALAMAN INI SAMPAI HABIS SEBELUM LANJUT MENGIKUTI CERITA INI! WAJIB, YA! 

Ayo dukung novel ini setiap hari menggunakan BATU KUASA (POWER STONE) agar tetap GRATIS alias TIDAK DIKUNCI
 __________________________________________ 

Blurb: 

Fujihara Misaki, perempuan bertipe Sadako (hantu dari film terkenal, The Ring) dengan gelar hikikomori dan kutu buku, tiba-tiba saja dimintai tolong oleh lelaki tampan dan playboy, Toshio Wataru, yang tinggal di sebelah apartemennya. Tak ingin lama-lama berurusan dengan lelaki itu, ia menyetujui saja permintaannya walaupun diam-diam memiliki phobia terhadap playboy. 

Tanpa perempuan itu ketahui, Wataru yang aslinya ternyata memiliki kepribadian buruk, sadis, dan bermulut tajam itu, sudah mengincarnya sejak awal dengan niat tersembunyi: menghancurkan Misaki dengan cintanya! 

Sebuah permintaan sederhana penuh intrik dan tipu daya yang akan mengubah kedua nasib anak manusia tersebut! 

Inilah kisah permainan takdir penuh emosi yang menguji kesabaran! Bermula dari cinta sederhana dan tulus hingga menyeret banyak pihak dalam misteri, pertumpahan darah, air mata, harapan, rasa percaya, dan perjuangan bertahan hidup....

Apakah Misaki yang berpenampilan cupu dan suram sesuram hidupnya mampu menjalin hubungan dengan seorang Playboy sadis dan jenius berwajah rupawan? 

Apakah niat Wataru menghancurkan Misaki akan terwujud? Atau malah sebaliknya, sang playboy itu yang akan hancur lebur dan bertekuk lutut di hadapan Misaki yang ternyata masa lalunya menyimpan banyak rahasia dan misteri? 

Siapkan hati dan tissue kalian! Karena novel ini akan mengajak kalian menaiki roller coaster perasaan hingga membuat kalian ketagihan meminta bab selanjutnya! 

LAGI DAN LAGI! Apa yg akan kalian dapatkan dari novel ini? 

1. Misteri, misteri, & MISTERI! 
2. Romansa gelap yg bikin greget & penasaran dgn porsi 75%! Humornya juga ada, loh! 
3. Sebel banget TAPI SERU & BIKIN NAGIH!!! 
4. Hal-hal terkait Jepang (budaya, daerah, dll) 
5. Aksi dan thriller 
6. Mengasah otak tapi santai! 
7. Suka cerita detektif yg mengungkap kasus pembunuhan & organisasi rahasia? 
Baca! ---------------------- 

⚠️ PERHATIAN! ⚠️ 

1. BERPOTENSI MEMBUAT PEMBACA INGIN MEMBANTING PONSEL SENDIRI, MEMAKI-MAKI CERITA DAN AUTHOR, TAPI TETAP LANJUT BACA KARENA PENASARAN AKUT! 

2. SLOW STORY, JADI ALURNYA LAMBAT DAN BISA MEMBUAT BEBERAPA PEMBACA YANG TIDAK SABARAN MENJADI BOSAN KARENA BAB BARU RILIS SANGAT LAMBAT. MAAF, SAYA ORANG YANG SIBUK, TAPI SUKA NULIS! :) SAYA PUNYA KERJAAN JUGA, LAGIAN INI GRATIS! SAYA NGGAK DIBAYAR SEPESER PUN! DAN KALIAN NGGAK USAH BAYAR, KOK, KALO MAU BACA INI. GRATIS = SABAAARRRRR!!! 

3. KALO SUKA CERITA INI, MAKA "WAJIB" UNTUK VOTE SETIAP HARI, KALO NGGAK VOTE ARTINYA CINTA KALIAN PALSU PADA NOVEL INI! HAHAHA! xD DAN TIDAK BERHAK KOMEN MINTA UPDATE, YA! :P KARENA, SAYA TAHU SIAPA SAJA YG SUKA VOTE NOVEL INI! 

♡ Read at your own risk! Selamat membaca! 
( • ̀ω•́ )✧ 

■ CERITA INI ADALAH FIKSI, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ORANG, KELOMPOK, TEMPAT, MAUPUN PERISTIWA YANG SEBENARNYA ■ 
----------------------------------------- 
Novel ini adalah karya asli anak bangsa, DILARANG menyalin dan meniru dalam bentuk apapun! 
Copyright @2019 by NatsuHika ----------------------------------------- 
Disclaimer: The original story is made by me, but the picture of the cover is not mine. I just used it temporary and it's been edited. All credits of the picture belong to the respective owner.

Tidak lama kemudian Zea sudah kembali dengan segelas es teh manis di tangannya. raut wajah cemberutnya masih terlihat. bukan karena benar-benar jengkel, tetapi hanya ekspresi biasa saja jika sahabat laki-lakinya itu mulai usil dan suka merayu seperti biasanya. tetapi Zea juga tahu, Reza tidak selalu begitu kepada semuanya cewek. mungkin hanya kepada Zea, Reza bersikap konyol seperti itu. mungkin karena mereka sudah lama bersahabat, jadi sama sekali tidak ada rasa enggan diantara keduanya.

Reza meminum segelas teh itu sampai habis.

"Ah... segarnya. terimakasih, nona manis. teh nya Semanis yang buatin." kata Reza menggoda Zea dengan rayuan gombalnya.

"Iya, bibi inem memang manis. he... he..." kata Zea membalas candaan seronok Reza.

"Puh... salah target, Mak!!!" kata Reza sambil menepuk dahinya sendiri. 

Zea kemudian mengambil kembali tas yang ia letakkan diatas meja dan memakainya. 
"Ayo, berangkatlah. keburu siang dan kepanasan di jalan nanti." kata Zea yang segera mengambil alih gelas teh yang masih menempel di bibir Reza. kemudian meletakkan diatas meja dan menarik tangan Reza untuk Segera bangkit dari tempat duduk, serta menyeretnya keluar rumah dengan paksa.

"Eh... eh... sabar non! Ya, ampun... ngebet banget. Iya... iya... kita pergi sekarang." kata Reza yang sebenarnya masih kerasan dan Ingin berlama-lama bersantai di rumah Zea. tetapi sepertinya Zea justru sudah tidak sabar untuk pergi jalan-jalan.

"He... he... Kita mau kemana?" kata Zea bertanya sambil tertawa cengengesan.

"Terserah tuan putri mau kemana? hamba yang hanya seorang supir tampan ini hanya mengikuti saja." kata sambil memberikan salam kepada Zea Seperti pelayan di sebuah keluarga besar sambil membungkukkan badan.

"Sial! Tuan putri... putri malu?" kata Zea yang malah merasa Jengkel.

"Ke cafe saja bagaimana? Ada cafe di jalan H yang tempatnya nyaman banget dan cocok buat kencan." kata Reza Sambil mengedipkan matanya.

"Haist... penyakit genitnya kumat! boleh juga." kata Zea yang menyetujui usulan Reza untuk ke Cafe yang cocok di kunjungi para anak muda itu.


Keduanya akhirnya berangkat jalan-jalan bersama menuju ke toko buku terlebih dahulu untuk mengantarkan Zea membeli beberapa komik dan novel kesukaannya. setelah itu baru ke Cafe yang direkomendasikan oleh Reza. 

Zea memang suka membaca komik dan novel yang bergenre komedi dan romantis Serta sedikit konyol. berbeda dengan Reza yang lebih suka melihat film action dan penuh tantangan daripada membaca komik atau novel.

sesampainya di Toko buku. Zea dan Reza sudah berputar-putar di dalam toko itu beberapa kali, melihat setiap rak dan buku yang tertata rapi. tetapi tidak satupun dari buku-buku itu menarik minat Zea untuk membelinya.

" bagaimana? sudah ketemu belum yang kamu cari?" tanya Reza sambil memegang gang datu buah novel remaja yang menurutnya lumayan menarik. Ya, pertama tentu dari tampilan cover dan judulnya.

Zea hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada. tidak ada yang aku sukai." kata Zea yang menjawab dengan malas. padahal tadinya gadis manis ini ingin membeli beberapa buku untuk di baca di waktu luang sepanjang liburan ini. tetapi kenyataannya, malah tidak ada satu buku pun yang menarik baginya.

"Oh, ya. aku rasa novel ini bagus. cocok untuk yang baca." kata Reza sambil menyodorkan sebuah novel dengan judul " Calon Istriku yang manis" kepada Zea.

"Cocok darimana? kayak kamu sudah baca saja." kata Zea yang mencoba mengetes Reza soal isi dari buku yang di berikan cowok tampan itu.

"Non, bukunya masih di segel begitu. bagaimana cara aku bacanya. tetapi aku yakin isinya bagus, percaya deh!" kata Reza yang menyakinkan Zea untuk membaca buku yang telah ia pilihkan.

Akhirnya gadis manis inipun mau menerima dan membeli buku yang direkomendasikan oleh Reza. Zea dan Reza berjalan menuju kasir untuk membayar buku yang mereka beli.

"Biar aku saja yang bayar." kata Reza sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dsn memberikan kepada kasir.

"Cie... traktir nih? baru gajian ya?" kata Zea bercanda. mau gajian darimana? mereka jelas masih sekolah.

"Nyindir non? gajian dari Hongkong?" Jawab Reza yang sebenarnya memang memiliki bisnis jualan online yang lumayan pemasukannya.

"Siapa yang nyindir? itu dompet isinya lembaran merah semua, membuat mata cewek jadi hijau saja." kata Zea sambil melirik ke arah isi dompet Reza yang tidak sengaja terlihat.

"Ah, kamu dasar Emak-emak. lihat duit saja matanya hijau." kata Reza sambil mengusap wajah Zea yang matanya sejak tadi Tidak berkedip.

"Ha... ha... bercanda saja. aku juga punya Reza. tetapi terimakasih bukunya. aku pasti akan baca nanti saat di rumah." kata Zea sambil menerima buku yang telah di bayar dari kasir.

mereka berdua akhirnya keluar dari toko buku itu menuju cafe H yang kata Reza tempatnya nyaman dan cocok buat kencan anak muda. tempatnya tenang, unik, dan yang paling penting makanan yang ada disana juga enak.

-------------
Disaat yang sama Zack yang berada di rumah Tante Rosa juga sedang mengobrol santai. setelah Rosa selesai memasak untuk suaminnya yang kebetulan belum bisa masuk kerja karena masih dalam masa pemulihan pasca kecelakaan.

"Zack, nanti kamu ikut tante ya?" kata Rosa sambil menyuguhkan segelas jus dan beberapa camilan ringan untuk keponakan dan juga suaminnya yang duduk di ruang tamu.

"Kemana Tante?" Tanya zack Setelah meminum sedikit jus dari gelas miliknya.

"Ke Cafe. bukankah tadi kamu bilang ingin tahu perkembangan Cafe kita? kalau ingin tahu, ya kamu periksa dan datang sendiri ke Cafe itu. biar kamu tahu, kira-kira bisnis kita ini kurangnya dimana?" Jelas Rosa kepada Zack, supaya keponakannya itu juga bisa belajar sedikit-demi sedikit tentang tempat yang menjadi miliknya itu.

Selama ini Rosa hanya bertugas sebagai pengelola saja sampai keponakannya itu benar-benar sudah bisa menjalankan bisnisnya ini sendiri. Jadi, mulai sekarang Zack juga harus belajar sedikit demi sedikit perihal cafe miliknya itu.

"Tentu saja Tante. kapan kita berangkat ke Cafe?" tanya Reza yang sudah selesai menghabiskan minumannya dengan penuh semangat. mumpung sekolah sedang liburan, tidak ada salahnya kali ini Zack belajar soal cafe kepada tantenya itu.

"Sekarang juga bisa, biar Om kamu nanti dijaga sama bibi saja. lagipula dia juga sudah sehat dan bisa berjalan sendiri." Kata Rosa yang tersenyum kepada suaminya yang sedang duduk di dekat Zack.

"Kalian pergi saja. Lagipula Om juga bosan diomelin sama Tante mu dari tadi." Jawab suami Rosa yang terlihat begitu santai menikmati segelas kopi di tangannya sambil memainkan handphone di tangannya.
----------------

#baca juga novel saya (CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO)

Sinopsis 

Seorang tomboy diam" dijodohkan dengan kakak kelas yang dibencinya?? 

Zea, seorang gadis usia 17 tahun yang baru memasuki sekolah menengah atas di Jakarta. 

Sangat senang berpenampilan tomboi seperti layaknya cowok karena keinginan mamanya, yang akhirnya jadi kebiasaan penampilannya di kehidupan sehari-hari.

Suatu hari Zea bertemu Zack, cowok tampan dan dingin yang merupakan siswa pindahan dari luar negeri, idola para cewek disekolah. 

Namun...sang 'idola' sangat menyebalkan?? Eh, ternyata keduanya dijodohkan diam"?? 

Reza, Kakak kelas Zea dan juga kapten basket idola para cewek di SMA mereka, serta teman Zea waktu masih SMP ternyata menyukai Zea! 

Siapakah yg akan dipilih Zea? Zack atau Reza? 

Dapatkah benci berubah menjadi cinta?

mau tahu cerita selengkapnya....
baca dan ikuti ceritanya terus di Calon Istriku Yang Manis

Gerald menatap sekotak bekal dan juga sebotol Aqua ditangannya. Ketika sampai di sekolah tepatnya ke kelas Xl IPA 3 ia mendapati sekotak bekal dengan pita merah yang mengikat bekal tersebut.

Ia menarik secarik kertas yang di mejanya. Cowok itu bahkan belum sempat menyimpan tasnya, ia membaca pesan yang tercantum di kertas tersebut.

To:GeraldSayangku

Dimakan ya sayang bekal nya, jangan nggak dimakan, sayang loh.

From: GinaSayangmu

Gerald terkekeh kecil membaca pesan alay ini kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia menyimpan bekal dan sebotol Aqua di laci mejanya lalu menyimpan tas dan duduk manis di kursi pokoknya.

Ia mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi game online untuk membuang rasa bosannya menunggu Vian dan Alder yang kebiasaan datang telat.

Gina disini bersama dengan Dinda, keduanya sibuk mencari buku novel di perpustakaan untuk dibaca. Riri? Jangan tanya orang yang udah pacaran, kalian tau kemana jika orang pacaran akan pergi, ya Riri setiap pagi selalu mengabsen Bintang si sang pacar ke kelas.

"Ini kayaknya bagus deh," kata Dinda.

Gina yang berada disebelah gadis itu langsung menoleh, "iya bagus banget! Gue udah baca, please itu bagus banget!" ujar gadis itu.

"Wah beneran? Oke deh gue baca yang ini. Btw singkat cerita gimana nih cerita?" tanya Dinda penasaran sebelum membaca buku tersebut.

"'End Up With You' dari judulnya Lo udah tau alur cerita gimana, itu bercerita tentang perjuangan, intinya bagus banget!" seru Gina mengacung jempol.

Dinda dengan semangat empat lima langsung berlari ke meja perpustakaan dan membaca buku tersebut dari awal.

Gina yang melihat sahabatnya itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Cerita novel itu sangat mirip dengan kisah cintanya. Judul bukunya emang seolah-olah happy ending, tapi setelah dibaca hingga akhir semua akan kecewa karena pemeran utama dibuku itu tidak benar-benar bersama.

Gadis itu lanjut mencari novel yang akan ia baca, banyak novel yang menarik disini, tapi ia ingin mencari cerita novel yang sesuai dengan suasana hatinya sekarang.

" 'Happy' " Gina membaca judul buku di rak atas, ia tersenyum lalu mengambil kursi untuk mengambil buku itu.

Gina jadi kepikiran nasib bekalnya dikelas Gerald, apakah cowok itu mau menyantapnya atau malah membuangnya.

"Gue yakin pasti dimakan," ujarnya pelan lalu menyusul Dinda yang senyum-senyum sendiri membaca novel.

Gadis itu duduk disebelah Dinda dan mulai hanyut dengan alur kisah novel yang ia baca, hingga bel masuk bunyi pun keduanya masih anteng di sana dengan suasana diam.

"Masuk gak nih? Kalo Lo masuk kelas gue ikut, kalo enggak gue mau lanjut baca nih cerita, sumpah bagus banget asli!" tanya Dinda.

Gina mendongak lalu menatap Dinda dan menggeleng, "gue lagi malas belajar hari ini, bolos aja dah sampe jam istirahat," sahutnya.

"Terus Riri?"

"Biarin, tuh anak salah sendiri gak ikut disini," kata Gina.

Dinda mengacungkan jempol, "gass!" 

***

"An!" panggil Alder, cowok yang dipanggil itu langsung menolah. "Apa?" tanyanya.

"Tuh ada Ana, lagi jalan noh sama Rangga di koridor," tunjuk Alder menggunakan dagunya.

Vian menoleh kearah pandang sahabatnya itu. Setelah apa yang ia lihat cowok itu menghela nafas berat, "segitu mudahnya Rangga buat Ana ketawa, lah gue? Butuh berbagai jurus baru bisa, itupun cuma sekedar senyum tipis," ucapnya dengan nada yang sedih.

Alder menepuk pundak Vian, "Sabar! Orang sabar pantatnya lebar!" 

Mendengar ucapan nyeleneh sahabatnya itu Vian menatap Alder malas.

"Pantat Lo yang lebar!" cetus Vian.

Alder tertawa ngakak sambil memukul meja kantin, untung istirahat kali ini kantin sepi, jadi tidak akan ada yang kesal dengan tingkah laku Alder yang aneh.

"Btw Gerald mana? Lama amat tuh bocah," tanya Vian.

"Katanya sih gak ke kantin," jawab Alder.

Vian hanya ber oh ria lalu berdiri untuk memesan makanan.

"Sekalian An, Bakso satu, Nasgor satu sama es teh manis oke!" 

"Pesan aja sendiri! Punya kaki kan?!" cibir cowok itu mengacuhkan Alder yang kesal.

"GUE DOAIN PANTAT LO LEBAR AN!" teriaknya.

***

Gina terpekik senang sambil menghentak-hentakkan kakinya gembira. "Yes! Dimakan yes!" pekiknya dengan suara kecil.

Ia kembali mengintip dibalik tembok, di sana Gina bisa melihat Gerald yang memakan bekalnya dengan lahap di taman.

"Kalo gini dari awal gak perlu gue lari sana lari sini lagi!" ujarnya masih dengan senyum yang mengambang, ia terharu melihat Gerald yang tenang memakan nasi goreng buatannya.

"Gini ya rasanya seneng," kata gadis itu lalu memegang dadanya yang jedang-jedung seperti ada disko didalamnya. Lebay? Ya udah maki saja Gina.

Seorang cowok memakan bekal dengan tenang di taman tanpa diganggu oleh siapa-siapa. Cowok tampan itu bahkan menikmatinya nasi goreng tersebut apalagi ditambah angin yang sepoi-sepoi.

Ting!

Sebuah pesan masuk di ponselnya. Dengan hati-hati ia menyimpan kotak bekal yang nasinya tinggal sedikit itu disebelahnya. Kemudian merogoh benda pipih di kocek celananya.

From: Gina 

Makasih udah makan bekalnya, gue seneng banget!

Cowok itu langsung menoleh ke kanan, ke kiri dan kebelakang untuk mencari keberadaan orang yang mengiriminya pesan.

Gerald jadi malu sendiri, cowok itu bahkan langsung menutup kotak bekal itu lagi dan membuka tutup botol Aqua dan meneguknya hingga sisa setengah lalu segera pergi dari sana. Gina, gadis itu benar-benar seperti penguntit profesional.

Gina terkekeh saat melihat wajah salah tingkah Gerald yang langsung pergi begitu saja setelah membaca pesannya.

"Lucu juga kalo lagi salting! Pengen di karungin deh terus bawa pulang!" gemas gadis itu lalu pergi dari persembunyiannya.

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas dengan menenteng tas di pundak mereka masing-masing. Suara seruan sangat mendominasi setiap kali pulang sekolah. 

Kini Gina sudah mengandeng lengan kekar Gerald diparkiran sambil merengek.

"Gerald anterin gue pulang ya, gue gak ada yang jemput nih. Yayayayya!!" paksa gadis itu.

"Gak!" tolak Gerald mentah-mentah.

"Ish! Kok gitu sih?!" Gina melepaskan tangannya lalu menghentak-hentakkan kakinya kesal sambil menatap Gerald sebal.

"Masa sih Lo tega biarin pacar kesayangan Lo ini pulang jalan kaki?!" ujar gadis mungil itu.

"Sejak kapan Lo jadi pacar gue?" sinis Gerald.

"Ya sejak waktu itu lah! Masa Lo lupa pas gue nembak Lo di kantin! Dasar pikun!" maki gadis itu.

"Gue gak pernah merasa ditembak sama Lo!" toyor Gerald.

"Ih kok Lo nyebelin sih?! Dasar jelek!" 

"Jelek-jelek gini Lo kejar-kejar! Waras Lo?" balas Gerald menahan geli mengerjai gadis mungil ini.

"Tau ah! Males gue!" ucap Gina lalu pergi meninggalkan cowok jangkung itu.

"KATANYA MAU BALIK SAMA GUE? GAK JADI NIH? OH YA UDAH!" teriak Gerald sengaja, Gina yang mendengar itu langsung berbalik badan dan kembali kepada Gerald.

"Ikut!" kata Gina.

"Telat! Sana pulang!" usir cowok itu kemudian memakai helm.

Tanpa disuruh Gina langsung naik ke motor Gerald dan memeluk cowok itu erat.

"Ayo pulang!" 

Gerald melihat tangan kecil ini melingkar di pinggangnya. "Lepas gak?!" 

"Nggak! Ayo pulang!" cetus gadis itu.

Gerald menghela nafas pasrah, percuma meminta lepas pada gadis keras kepala ini. Hasilnya akan sama, sia-sia.

"SEPI GOOOOO!!!!" teriak Gina sambil menunju udara ke atas saat motor Gerald melaju di jalan raya.



"Lo tahu apa yang lebih sakit dari patah hati?" Tanya Gina dengan air matanya yang terus mengalir. 

"Gue gak peduli!" Acuh Gerald

Gina tersenyum miris, "yang lebih sakit dari patah hati adalah mencintai seseorang yang gak pernah sedikitpun mencintai Lo."

Gerald diam dengan wajah datarnya.

"Makasih, makasih buat gue jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan." Kata Gina kemudian menutup wajahnya dan menangis sejadi-jadinya didepan Gerald.

Dia seperti gunung, yang tak sampai ketika dipeluk, dia seperti kupu-kupu, yang akan ditangkap namun pergi, dan dia seperti Gerald, yang dicintai Gina namun acuh dan tidak peduli.

Akan kah cerita cinta Gina seperti judulnya? atau malah berujung sia-sia? yaps! jawabannya hanya takdir yang menentukan.

Huang Lianyue setelah pulang kuliah berjalan di pasar tradisional yang menjual barang-barang antik di Kota A. Dia berhenti didepan sebuah toko bergaya kuno, disana ia membeli sebuah gelang giok unggu. Sebelum pergi, ketika ia melakukan pembayaran di Kasir pemiliki toko itu memberi pesan yang cukup aneh, yaitu : "Dia dilarang mengenakan gelang giok itu saat tidur." Karena ia menyukai desain simple dan elegan gelang giok itu, dia mengangguk tanpa banyak berpikir.

Setelah menyelesaikan pembayaran, Huang Lianyue dengan senang memakai gelang giok itu ditangan kirinya sebelum berjalan keluar menuju stasiun kereta bawah tanah yang menjadi alat transportasi sehari-hari untuk menghemat biaya. Sebagai seorang yatim piatu yang dibesarkan di Panti asuhan, ia harus berhemat dan bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya. Dan uang yang ia gunakan membeli gelang giok yang cukup menguras kantong ini merupakan bonus akhir bulan dari tempatnya bekerja.

Setelah membersihkan diri dan flat kecil yang ia sewa, Huang Lianyue memasak semangkuk mie dan membawanya ke ruang tamu kecil untuk menonton televisi. Setelah itu, karena bosan Huang Lianyue membereskan mangkuk dan kembali ke kamar. Sesampainya dikamar ia berbaring dengan handphone ditangannya ;membuka aplikasi novel online dan membaca sebuah cerita dengan tema kerajaan berjudul, "Evil Prince Spoil 100% his Consort." cerita ini menceritakan tentang seorang Putra Mahkota yang tidak disukai ayahnya dan dipaksa menikah dengan putri sulung Jendral yang terkenal dengan reputasi bodoh, arogan dan tidak tahu malu.

Setelah pernikahan, Pangeran itu tidak memasuki kediaman wangfei nya sama sekali setelah malam pernikahan mereka ;menyebabkan wanita itu pulang kekediaman ayahnya untuk mengadu. Puncak cerita itu terjadi ketika wanita yang awalnya berstatus wangfei itu diturunkan menjadi selir dan diberi segelas anggur beracun setelah dipukuli karena menyebabkan keguguran pada wangfei baru yang dicintai Pangeran.

Huang Lianyue menggeleng. Cerita ini berakhir tragis bagi wanita yang memiliki nama yang sama dengannya! Sungguh! Pangeran itu cukup tidak manusiawi untuk melupakan perasaan wanita itu setelah bertahun-tahun bersama! Bahkan, jika Pangeran itu tidak menyukai sang wanita, bukankah kebersamaan mereka selama bertahun-tahun cukup menjadi pertimbangan untuk setidaknya mengampuni nyawanya? Ah, tapi itu juga terjadi karena kebodohan dan kelicikan wanita itu sendiri!

Menguap, Huang Lianyue menutup layar ponsel tanpa berniat menyelesaikan akhir cerita itu malam ini. Matanya sudah lelah dan mungkin ia bisa melanjutkan dilain waktu.

"Zhang Yixing! Aku tidak rela mati seperti ini! Aku tidak rela melihatmu bersama wanita lain! Zhang Yixing! Ingat janjiku untuk kembali dan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku!"

Pesan terakhir wanita itu sebelum meminum anggur beracun terngiang-ngiang di ingatan Huang Lianyue. Huang Lianyue tertawa masam, tunggu dia kembali? Apa dia yakin dapat bangkit dari kematian? Hah, sungguh bodoh!

Malam semakin larut ketika suara manis seorang wanita memasuki pendengaran Huang Lianyue dalam tidurnya.

"Huang Lianyue, 24tahun, memiliki nama dan marga yang sama, tanggal dan bulan lahir yang sama dengan tokoh wanita pendukung dalam novelku. Aku menginginkanmu menggantikan tokoh pendukung wanita itu. Menggantikan jiwanya!"

Huang Lianyue dengan mata terpejam bertanya penasaran, "siapa kamu? Apa yang kamu maksud?"

"Kamu akan memahaminya nanti," suara misterius itu kembali bergema, dan sebelum ia dapat menjawab suara itu kembali terdengar,

"Pergantian jiwa terjadi dalam--"

5,

4,

3,

2,

1,

....

Dan dunia Huang Lianyue seakan berputar ketuka sesuatu seolah menghantam kepalanya ;membuat dadanya sesak seolah terhimpit sesuatu, dan

BOM!!!

Huang Lianyue terbangun dengan sakit luar biasa dikepalanya. Membuka matanya perlahan, dia melihat seorang remaja kecil berumur 15-16tahun melamun dengan bertopang dagu. "Siapa kamu?" Refleksnya bertanya. Karena ia barusaja bangun suaranya terdengar serak dan bahkan tenggorokannya terasa sakit dan kering.

Remaja perempuan yang tengah tenggelam dalam lamunannya itu terkejut oleh suara lemah yang mengalir pelan memenuhi ruangan, mendongak, ekspresi remaja kecil itu berubah antara terkejut dan kebahagiaan yang tidak dapat disembunyikan dari mata almond nya yang bersinar cerah.

"Miss, kamu bangun!"

Huang Lianyue yang masih terjerat dalam kebingungannya tidak memperhatikan gadis kecil itu dan berkata :"Haus."

Mendengar itu, gadis kecil itu dengan terburu-buru meraih segelas air dan mendukung Huang Lianyue duduk untuk meminum air. Setelah tenggorokannya terasa membaik, Huang Lianyue menggeleng dan berkata samar, "cukup," sebelum meneliti ruangan itu.

Yang membuatnya terkejut ialah, ia berada diruangan yang sama sekali asing. Jelas, ini bukan kamarnya di flat yang biasa ia tempati. Ruangan ini terlihat kuno dilihat dari desain interior serta perabotannya yang dipenuhi barang antik. Diperkirakan, ini akan menghasilkan banyak uang jika ia menjualnya, tapi---

dimana sebenarnya ini?

Yang dia ingat adalah dia sedang membaca novel sepulang kuliah lalu tertidur karena kelelahan dan kebetulan hari itu libur ditempatnya bekerja, lalu---

Astaga!

Jika dia tidak salah mengingat dia mendengar suara misterius ditengah-tengah tidurnya dan suara itu seperti menariknya kedalam novel yang dia baca! Jika benar seperti itu, maka sekarang ia berada di---

Ah, itu tidak mungkin terjadi bukan? Dia tidak mungkin ditarik suara misterius itu kedalam novel bukan?

Dengan pemikiran itu Huang Lianyue berlari panik keluar ruangan. Napas Huang Lianyue tercekat ketika pandangannya menyapu halaman luas didepan kamarnya, halaman itu jelas bukan balkon kecil yang biasa ia tempati disaat bosan! Sialan! Apa yang terjadi? Apakah dia benar-benar menyebrang? Bagaimana bisa?

Tunggu!

Jika dia tidak sala mendengar, suara misterius itu menyebut dia akan menyeretnya kedalam novel untuk menggantikan jiwa wanita pendukung dalam ceritanya!

Kalau begitu, bukankah suara misterius itu milik penulis novel online yang dia baca dengan username @ fairy_tale dan dia bertransmigrasi kedalam tokoh ternak meriam yang mati dengan segelas anggur beracun?

Sialan! Penulis itu! Ah, apa maksud penulis itu mentransmigrasikan dirinya kedalam novel? Cukup baik jika dia mentransmigrasikannya kedalam wanita tokoh utama! Tapi dia--- menjadikannya ternak meriam!

Huang Lianyue merosot kelantai saat informasi itu melintas diotaknya.

"Miss! Apa yang terjadi denganmu?" Gadis pelayan yang mengikuti Huang Lianyue bertanya panik melihat Missy nya bersimpuh dilantai dalam keadaan linglung dan bergegas untuk membantu Miss nya bangun dari lantai.

Huang Lianyue menatap gadis pelayan dihadapannya dengan linglung, "apa kamu Xiao Ning?" tanyanya penuh harap. Itu masih ada harapan jika gadis pelayan didepannya bukan Xiao Ning! Benar!

Tragisnya, secercah harapan yang barusaja dipupum Hyang Lianyue sontak layu ketika gadis pelayan itu mengangguk. "Benar! Saya Xiao Ning!" Xiao Ning mengernyit, "tapi kenapa Nona muda menanyakan hal seperti--" pertanyaan Xiao Ning terputus ketika ia berteriak panik.

"Nona!" Dengan menopang Huang Lianyue yang linglung dan nyaris roboh ketanah.

"Tidak. Ini tidak mungkin..." Lirihnya sebelum jatuh pingsan.

Namaku Yamada Kazuki. Kalian boleh memanggilku Kazuki-nama depanku-atau panggil Yamada juga bagus. yah..., kalian bebas memanggilku apa. Aku adalah seorang murid SMA biasa yang hidup diwilayah Kanto. Kota Shinjuku-Prefektur Tokyo, Jepang.

Pacarku-, ah... maksudnya perempuan yang kusuka. Dia adalah seorang yang jarang bergaul, dan lebih menyukai Anime dan Game. Ahh..., dia adalah Otaku dan Gamers garis keras. Aku menyukainya!

Sedangkan aku? ya..., aku juga adalah seorang otaku yang menyukai Anime dan Manga.

Kadang juga aku suka membaca Light Novel sih...

Berbeda denganku, dia adalah orang yang jarang bergaul dan bicara pada orang lain. Disekolah dia hanya berbicara denganku dan beberapa teman dekatnya-hanya menurutku lho.

Aku sendiri adalah orang yang bergaul seperlunya, tetapi bedanya aku masih bisa berbicara dengan baik kepada teman-temanku.

---
1 bulan sebelumnya. Hari Senin.

Hari ini di perpustakaan kondisinya cukup tenang. Aku baru saja dari kantin yang penuh sesak dan keramaian. Aku merasakan kedamaian ketika berada di perpustakaan. Aku menarik nafas, menghirup udara Pendingin Ruangan yang cukup sejuk.

Pertama-tama aku mulai dari deretan Buku Fiksi. Aku melirik sekitarku, terlihat hanya sedikit orang yang berkunjung ke perpustakaan.

"Pantas saja disini tenang."

Namun terlepas dari itu, perpustakaan memanglah tempat yang tenang. Orang-orang yang datang ketempat ini hanyalah orang yang menyukai buku, mencari referensi, dan mencari ketenangan.

Aku mengambil salah-satu buku diantara deretan buku lainnya. Judul bukunya Gusha no End Roll, karya Yonezawa Honobu. Sebelumnya aku sudah membaca seri pertamanya yang berjudul Hyouka. Jadi bisa dibilang ini kelanjutannya, atau bisa dibilang volume keduanya.

Kemudian aku menuju meja informasi untuk melaporkan buku yang akan kupinjam. Aku lalu menyerahkan buku yang kupinjam serta kartu anggota perpustaanku kepada Siswa yang merupakan Anggota Perpustaan yang sedang bertugas.

"Ini saja, ada lagi yang bisa kami bantu?"

"Ouh tidak, terimakasih."

Buku dan kartuku kemudian dikembalikan setelah didata. Aku diberikan waktu 7 hari untuk membacanya.

Aku lalu melirik sekitar lagi, melihat sesuatu sebelum pergi dari perpustakaan. Mataku lalu tertuju pada rak buku yang ada diujung. Aku lalu bertanya sambil kepada Anggota perpustakaan barusan.

"Hei, apa yang disebelah situ adalah deretan buku Manga (Komik)?"

"Iya, disitu adalah deretan buku Manga yang baru saja didatangkan sekolah dua hari lalu."

Anggota perpustakaan itu kemudian berbisik sambil mendekat kearahku.

"Bahkan aku melihat ada Manga Ecchi (cari sendiri di google) yang terselip diantara Manga lainnya."

"B-benarkah?"

"Ya~"

Aku terkejut dengan perkataannya barusan. Aku lalu berjalan pergi menuju ke deretan rak buku berisi Manga itu. Sepertinya menarik.

Aku tidak melihatnya dengan alasan ingin melihat Manga Ecchi, aku hanya penasaran pada Manga yang barusaja didatangkan ke perpustakaan sekolahku.

Serius!

Sungguh!

Aku lalu berdiri didepan rak buku Manga tersebut. Benar kata orang tadi, banyak sekali Manga yang ada. Bisa dibilang cukup lengkap.

Aku mencoba memastikan, kemudian melirik sekitar.

Terlihat seorang siswi yang tingginya sama sepertiku sedang membaca salahsatu Manga yang ada.

Dia cantik, rambut nya berwarna biru muda dengan model twintail. Dia juga memiliki bola mata berwarna ungu. Sepertinya dia anak kelas satu, sama sepertiku. Aku harus mendekatinya dan bertanya.

Aku lalu menghampirinya yang sedang menunduk dan memfokuskan matanya pada Manga yang dia baca.

"Anu-, permisi... Manga apa yang sedang kau baca?"

"???"

Dia hanya menatap kearahku sesaat dan kembali membaca Manga. Aku terabaikan :')

"Anu-, aku bertanya buku apa yang kau baca?"

"..."

Dia bahkan tidak menolehku :')

"Anu-, apa kau mendengar perkataanku?"

"Apa kau tidak bisa melihat judul dari covernya."

Jawabannya datar tanpa menoleh kearahku.

Bahkan cover depannya saja tidak terlihat karena terhalang olehnya. Dia bilang untuk melihatnya? Aneh sekali.

"Anu-, bahkan covernya terhalang olehmu."

Dia lalu berhenti membaca dan menutup halaman bukunya. Kemudian dia mengarahkan Manga itu kedepan wajahku dengan kedua tangannya. Berlebihan sekali.

"Apa sekarang terlihat dengan jelas."

"i-iya, terlihat dengan jelas." jawabku sambil memalingkan wajah melihat kelakukannya. Apa-apaan itu, dia bertanya dengan ekspresi datar yang mengesalkan.

"Hy-you-ka..., Hyouka?"

"Ya."

Dia menurunkan tangannya kebawah dari wajahku.

"Memangnya kenapa."

Lagi-lagi dia bertanya dengan ekspresi datar yang aneh.

"Itu sama seperti Novel yang kupinjam."

Aku menunjukan buku yang baru saja kupinjam.

"Gusha no End Roll...?? Buku apa ini, kau berbohong."

" ...Ini adalah volume kedua dari cerita Hyouka, hanya saja judul bukunya berbeda."

"Aku baru tahu ada novel Hyouka. Aku hanya membaca manga dan menonton Animenya saja."

"Hmm... Itu benar, cerita Hyouka berasal dari Novel. Hmm... Anime ya? -Eh?? Apa ada Anime tentang Hyouka?!"

"Ada. Apa kamu tidak tahu."

"Aku tidak mengetahuinya, aku pikir itu hanyalah sebuah Novel biasa. Aku sungguh terkejut."

Ya, karenanya aku jadi tahu kalau ternyata cerita Hyouka bukan hanya di novel saja. Ceritanya bahkan dibuatkan ilustrasi manga, dan bahkan ada serial animenya.

Aku ingin mengetahui lebih banyak hal darinya. Lalu aku memandangi wajah datarnya itu. Dia tiba-tiba saja tersenyum. Oh tuhan, manis sekali.

"Apa kamu suka menonton Anime?"

Aku terkejut dia bertanya padaku. Kupikir dia akan tetap dingin seperti tadi.

"A-aku? Aku hanya menonton Anime Naruto saja, he-he-he."

"Apa kau ingin aku tunjukan Anime Hyouka dan yang lainnya?"

Uwahh... Dia bahkan menjadi lebih terbuka. Sungguh perubahan yang drastis.

"Kalau kau mau, akan kutunjukan setelah ini. Ikutlah denganku"

"Aku mau!"

Dia lalu meletakan kembali manga yang ia baca.

"Kau tidak jadi meminjam?"

"Akan merepotkan jika meminjamnya. Lebih baik aku menonton Animenya saja."

Dia lalu berjalan pergi dari ruangan, dan aku mengikutinya dari belakang.

---

Aku lalu sampai di depan sebuah kelas dengan papan tanda bertuliskan '1-D'. Siswi yang tadi bersamaku kemudian masuk kedalam kelas itu. Sepertinya dia memang kelas satu sama sepertiku.

Dia lalu duduk di salah satu kursi yang ada-mungkin itu meja tempat ia biasa duduk. Aku kemudian hanya bisa berdiri disamping kanannya. Siswi itu lalu mulai merogoh isi tasnya.

Dia lalu mengeluarkan sebuah CD film dari dalam tasnya. Kemudian dia menyerahkannya kepadaku.

"Apa ini?"

"CD Anime Hyouka. Aku baru membelinya 2 hari yang lalu, dan aku sudah selesai menontonnya. Kamu bisa meminjamnya."

Aku lalu menerima CD yang dia berikan dengan senang hati.

"Kamu sudah selesai menontonnya? Cepat sekali!"

"Sebenarnya saat aku membelinya, aku langsung menontonnya sampai habis hari itu juga."

"Ehh?! Luar biasa!"

Dia lalu mengeluarkan senyum yang sebelumnya kulihat di perpustakaan. Sebuah senyum asal-asalan yang begitu manis.

"Tidak perlu terburu-buru menontonnya, datanglah kemari saat kamu sudah selesai menontonnya. Aku akan ada di kelas saat jam istirahat."

"Tentu. Kalau begitu terimakasih."

Kemudian aku keluar dari kelas setelah berterimakasih. Saat aku keluar kelas aku baru sadar bahwa aku sedang dipandangi oleh orang-orang dikelasnya.

---
2 hari kemudian. Hari Rabu.

Aku menuju ke kelas siswi yang aku jumpai dua hari lalu. Hari ini aku akan menuju kelasnya untuk mengembalikan barang yang kupinjam.

Aku lalu masuk ke kelasnya, dan seperti kemarin orang-orang sekitar memandang kearahku. Siswi itu sepertinya hanya diam dan melamun saja. Aku lalu memutuskan menyapanya.

"Selamat pagi."

Siswi itu lalu menoleh kearahku. Wajahnya kembali datar saat aku pertama kali bicara dengannya.

"Oh kamu, apa sudah selesai membacanya?"

Dia tidak menjawab sapaanku, tetapi ekspresi nya berubah menjadi senang saat melihatku.

"Sudah, animenya sangat seru. Seperti novelnya."

Aku lalu meletakan CD yang aku pinjam diatas mejanya.

"Ngomong-ngomong kita belum berkenalan. Perkenalkan namaku Yamada Kazuki dari kelas 1-B. Kamu bebas memanggil namaku."

"Kalau begitu Kazuki saja, nama depanmu terlihat keren. Namaku Fujihara Miyu."

"Terimakasih, kalau begitu aku akan memanggilmu Fujihara-san."

"Boleh, itu terlihat sopan."

"Jadi, Kazuki-kun. Apa kamu mau kerumahku pulang sekolah?"

"K-kerumahmu? Apakah tidak apa-apa?"

"Tenang saja hari ini rumahku sepi."

"Justru itu terlihat mencurigakan."

"Jangan khawatir, kalau kamu mau aku akan memberikanmu CD Lainnya."

"Kalau begitu aku mau."

"Aku tunggu pulang sekolah di depan gerbang."

"Kalau begitu aku kembali ke kelas dulu. Sampai jumpa."

Setelah itu aku keluar dari kelasnya.

---
Pulang sekolah.

Aku berjalan keluar dari gedung sekolah. Fujihara-san bilang untuk bertemu di depan gerbang sekolah. Sambil berjalan keluar menuju gerbang aku menoleh ke kanan-kiri untuk mencarinya. Tapi sepertinya mustahil mencarinya ditengah keramaian para siswa yang juga sedang berjalan pulang.

"Kazuki-kun."

Aku menoleh kesisi kiriku. Ternyata itu adalah suara Fujihara yang memanggilku.

"Aku kesulitan mencarimu ditengah keramaian ini."

"Aku sudah memanggilmu empat kali dari tadi."

"Benarkah? Suaramu terlalu pelan, aku kesulitan mendengarnya. Maaf."

"Kalau begitu ikut aku..."

Aku mengikutinya berjalan pulang kerumahnya. Rumahnya searah dengan rumahku. Hanya saja rumahku lebih jauh. Fujihara tinggal di sebuah rumah berlantai 2 dengan cat berwarna putih dan atap berwarna biru. Didepan rumahnya terdapat papan tanda bertuliskan 'Fujihara'-marga keluarga.

Fujihara lalu mengeluarkan kunci dari dalam tasnya, dan dia mulai membuka pintu rumah. Dari dalam terlihat gelap dan sepi. Fujihara menyalakan lampu dan mulai melepas sepatunya asal-asalan.

"Ojamashimasu (Permisi)."

Aku lalu mulai melepas sepatuku dan menaruhnya di rak sepatu yang tersedia bersama dengan sepatu Fujihara yang dia letakan begitu saja.

Gadis itu sepertinya terbiasa melakukan hal itu setiap hari.

Fujihara lalu mempersiapkanku masuk ke kamarnya yang berada di lantai 2. Dia mengunci kamarnya setelah masuk kedalam.

Aku lalu terkagum-kagum setelah melihat poster-poster yang ditempel di dinding kamar. Posternya berupa gambar karakter anime dan karakter game terkenal. Selain itu, terdapat banyak komik dan kaset yang ada di rak-rak.

"Ehh...?"

Kekagumanku lalu hilang setelah melihat komik dan CD yang tidak tersusun rapih di raknya, juga berserakan di lantai.

Bukan hanya itu, bahkan PC miliknya masih menyala. Ada juga sebuah Notebook yang masih terbuka menyala tergeletak sembarangan di lantai. Dan yang terakhir, Charger Handphone miliknya masih tersambung dengan stopkontak listrik!

Sang pemilik kamar duduk diatas kasur dengan posisi kaki yang disilangkan, kedua tangannya saling menempel diantara rok untuk menutupi bagian tubuh bawahnya, dan dia bersandar pada dinding dibelakang. Dan disampingnya tergeletak tas miliknya

"Silahkan kamu pilih saja CD dan komik yang ingin kamu pinjam."

Dia bicara dengan santainya seperti orang tidak berdosa.

"Kalau begitu aku ingin cerita yang bertema Isekai."

---
2 hari kemudian. Hari Jumat. Didalam kelas Fujihara.

"Apa kamu punya CD Anime Sword Art Online yang lainnya!?"

"Tapi Anime itu hanya ada tiga season, kalau kamu ingin tahu kelanjutan ceritanya, kamu harus membaca Light Novel nya."

Hari ini aku jadi lebih bersemangat setelah menonton anime yang diberikan Fujihara-san lagi. Tetapi dia bilang aku harus membaca Novel nya untuk mengetahui kelanjutan cerita tersebut.

"Jangan khawatir, pulang sekolah nanti datanglah lagi kerumah ku. Aku akan meminjamkanmu Light Novel Sword Art Online."

Fujihara berbicara sambil tersenyum, sepertinya dia sangat senang memiliki teman. Seharusnya dia lebih banyak tersenyum seperti itu, pasti semua orang suka dan ingin berteman dengannya.

"Yosh!!! Kalau begitu ayo kita pergi kerumah mu sepulang sekolah."

Rasanya aku semakin bersemangat ingin mengetahui kelanjutan cerita tersebut. Sepertinya ini awal kehidupan ku sebagai Otaku AniManga.

Fujihara-san tertawa kecil mendengar perkataanku barusan.

Kazuki Yamada adalah seorang remaja SMA yang baru saja menjadi Otaku, dia lalu bertemu dengan seorang Gadis Otaku berat yang juga seorang Introvert Dan NoLife. Kazuki belakangan ini sering menghabiskan waktunya dengan gadis itu karena dia merasa tertarik dengan anime. Akhirnya remaja itu berpacaran untuk yang pertama kalinya dengan Gadis itu. Ini adalah awal dari kisah cinta mereka, namun sepertinya semua tidak berjalan dengan mudah karena Kazuki sedang menghadapi seorang pacar yang lumayan Anti sosial.

baca novel online free novel

how to read novel online for free

Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Chalissa

Jalan Menuju Surga

Aku milik pak dosen.

FREE READ - Saingan Sang Playboy [SLOW UPDATE―Misteri & Romansa Gelap]

Calon istriku yang Manis

Gerald: End Up With You

Too be Beloved Wife

NoLife Kanojo/NoLife Girlfriend

People search baca novel online free also like: