Setelah selesai makan siang Raisa pun beranjak dari sana bersama Angga untuk pergi berkencan.
" Na, aku anterin kamu pulang dulu yuk" ajakan Raisa membuat Reina menganggukan kepalanya.
" Eh tunggu kak Rein" Dea pun memegang tangan Reina yang akan beranjak.
" Kak Rein nanti pulangnya bareng sama aku aja yah, ada yang mau ketemu kak Rein"
Reina awalnya sempat bingung tapi ia tak mencurigai apapun karena dia tahu Dea anak yang baik dan Dea anak teman Orang tuanya.
" Siapa? " tanya Raisa
" Nanti juga Kak Reina tahu kok" jawab Dea tersenyum.
Raisa pun melirik Reina dan dibalas anggukan dan senyuman Reina yang mengatakan tidak apa-apa dan Raisa pun menganggukan kepalanya pasrah.
" Ya udah, kalo ada apa-apa hubungi aku atau Angga aja yah, oh ia Adit juga bisa diandelin ini, dia masih kerja kan" Raisa pun memeluk Reina pertanda ia akan pergi.
" Oke, kalian hati-hati yah" Reina balas memeluk Raisa.
" Kita pergi dulu Na, Dea " Angga pun menarik tangan Raisa untuk pergi dari kafe tersebut.
Setelah kepergian kedua sahabatnya Reina melirik Dea yang tersenyum ke arahnya.
" Kakak mau minum tambahan ngak? Aku panggilin pelayan bentar" Tanya Dea.
" Ngak usah De. Jadi siapa yang mau ketemu sama Kakak?"
" Sebentar yah kak, Dea panggilkan dulu. Kak Rein kalo bosan bisa lihat televisi yang disana" Reina hanya mengangguk tapi ia lebih tertarik untuk melihat pemandangan dari atas sana.
Sedangkan Dea langsung segera memasuki ruangan kakaknya untuk bertemu kedua orang tuanya.
" Mom, mau sekarang? Kak Rein masih nunggu tuh" Dea mendekap manja Jessica.
Sedangkan Jessica yang mendengar itu melirik Jason dan hanya dibalas anggukan oleh suaminya itu.
" Ya udah ayo, kita bawa calon kakak ipar mu shopping saja "
Dea yang mendengar itu pun antusias dan mulai menarik Mommynya untuk meninggalkan kedua pria tersebut.
" Adik mu selalu saja seperti itu" Jason hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Dea yang sangat antusias.
" Dia itu masih anak mu Dad, ingat itu " Kevin hanya mendengus dan mulai melirik kaca yang terlihat Dea dan Mommy nya sedang mendekati calonnya.
Kevin tersenyum tipis dan berfikir mungkin jika kehidupannya nanti dengan Reina semuanya akan berubah.
Sementara itu di luar ruangan Kevin, Dea dengan semangatnya menarik lengan Mommy nya mendekati Reina yang masih hanyut melihat pemandangan diluar sana.
" Kak "
" Ia Kenap-" ucapannya terpotong karena dia melihat siapa yang ada di sebelah Dea.
" Selamat siang Tante" ucapnya sopan dan tersenyum.
" Kak Dea udah deket banget sama Mommy yah? " Bisikan Dea kepada Jessica.
Jessica awalnya tersenyum mendengar bisikan anaknya dan hanya menganggukan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Dea dan malah mendekati Reina dan memegang pundaknya.
" Reina, putrinya Rose Mahendra kan? " tanya Jessica yang mendapatkan anggukan dan senyuman dari Reina.
Jessica pun memeluk Reina sayang " Kau cantik sekali nak, sama seperti ibu mu dan sudah lama kita tak bertemu yah sayang"
Setelah Jessica melepaskan pelukannya ia tersenyum melihat Reina.
" Terima kasih tan, dan ia kita udah lama ngak ketemu yah, Tante apa kabar?" tanya Reina.
" Tante baik kok, kalo kamu gimana kabarmu sekarang? "
" Reina juga baik Tan"
" Mom, jangan lupain aku dong" Dea pun mendekati mereka dan menggandeng lengan Reina " Dan jangan memonopoli Kak Rein yah" Ia cemberut dan hal itu membuat Jessica dan Reina terkekeh akan tingkah Dea.
" Kamu ini De, semakin besar bukannya semakin Dewasa malah semakin seperti anak kecil saja" Ucap Jessica yang pura-pura menjewer telinga putrinya itu.
" Ih udah Mom, mending sekarang kita pergi jalan-jalan ajak kak Rein, kan Mommy tadi udah janji" Kekesalan Dea hanyut karena dia ingat dengan perkataan Mommynya tadi dalam hal belanja.
" Baiklah De, Mommy cuman bisa ikutin kemauan kamu aja. Reina ikut juga yah, Tante mau ngobrol sama kamu apalagi Tante udah lama ngak ketemu sama bunda kamu" Jessica melirik Reina dengan mata berbinar dan membuat Reina hanya bisa menjawab " Baik Tan, aku ikut"
Jessica dan Dea pun tertawa girang dan menarik Reina untuk keluar dari kafe itu menuju Mall yang akan mereka singgahi.
' Ternyata sifat ceria Dea dari gen Tante Jessica yah, pantas mereka sangat kompak' batin Reina melihat tingkah anak ibu tersebut dengan tersenyum.
Selama perjalanan Reina selalu diberikan pertanyaan oleh Jessica baik itu tentang Bundanya maupun dirinya bahkan Jessica menanyakan statusnya.
Sesampainya di Mall mereka berjalan sambil bercakap-cakap dan mencari butik langganan Jessica.
" Tante dengar orang tua kamu sudah pulang ke rumah yah?" tanya Jessica.
" Ia tan, Ayah sama Bunda sekarang sedang di rumah"
" Wah kebetulan sekali yah, Tante sangat kangen sama Bunda kamu Reina"
" Tante bisa main kok ke rumah kalo tante ingin ketemu bunda, kalo ngak nanti Reina minta bunda ikut ke Mall aja bareng sama kita" Reina mengecheck ponselnya dan kebetulan ada chat dari bundanya.
" Bunda kamu lagi istirahat yah? Tante takut ganggu bunda kamu Rein" Jessica memasang raut tak enaknya.
" Ngak apa-apa kok Tan, ini juga Bunda lagi nanyain aku lagi sama siapa, dan katanya Bunda mau menyusul ke sini dan ketemu tante" Reina tersenyum lembut.
" Ya sudah kita tunggu di butik itu saja, sekalian kita cari baju kalian yah" Jessica yang senang pun menarik Reina dan meninggalkan Dea yang mendengus di belakangnya.
" Aku yang anaknya diabaikan, Mommy tunggu" ucapnya kembali melangkahkan kakinya ke arah Jessica dan Reina.
Mereka pun memasuki salah satu butik yang menjadi tempat langganan Jessica.
" Kalian pilih-pilih juga yah Mommy yang bayar" Jessica pun meminta pegawai disana untuk menemaninya mencari pakaian yang terbaru.
Sedangkan di posisi Dea dan Reina mereka menghela nafas lega setelah kepergian Jessica.
" Kak Rein, maaf buat kelakuan Mommy yah"
Reina tersenyum " Ngak apa-apa kok De "
" Mommy emang gitu sebenarnya kak Rein, kalo udah ada teman belanja antusiasnya benar-benar gak bisa di hilangin, ya udah Kak kita cari baju buat kita juga yuk" Dea pun membawa Reina ke tempat dress yang terpajang disana.
Selama mereka berdua memilih baju Jessica diam-diam memfoto Reina apalagi pada saat Reina bersenda gurau dengan Dea putrinya.
" Calon mantu ku manis sekali " gumamnya sambil mengirim pesan pada putranya yang masih di kafe dengan suaminya.
Setelah itu Jessica mendekati keduanya dengan di ikuti pegawai yang membawa pakaian yang akan ia beli di belakangnya.
" Kalian sudah dapat yang kalian cari? " Jessica pun duduk di sofa yang telah disediakan.
" Dea sudah kok Mom tapi kak Rein katanya ngak mau, Dea juga sudah maksa tapi Kak Rein tetep nolak"
Jessica yang mendengar hal itu pun berdiri dan memilihkan salah satu dress yang menurutnya cocok digunakan oleh Reina dan menyerahkannya kepada Reina.
" Coba ini sayang, Tante mau lihat apakah kamu cocok dengan dress itu atau tidak" Reina di dorong perlahan oleh Jessica menuju kamar ganti di butik tersebut.
Reina pun masuk ke ruang ganti dan mencoba dress yang dipilihkan oleh Jessica. Selama Reina di ruang ganti tersebut Jessica menarik putrinya Dea untuk duduk di sofa dekat ruang ganti, dan tak lama ada seorang wanita yang menghampiri mereka.
" Jes " Jessica pun meliriknya dan memanggil wanita itu dengan heboh.
" Rose, Astaga kamu semakin cantik saja" Jessica memeluk Rose sangat erat sedangkan Rose tersenyum dan membalas pelukan Jessica.
" Kau pun semakin cantik Jes, oh ia kau yang menculik putri kesayanganku? " Rose pun melepaskan pelukan mereka dan melirik ke segala arah untuk mencari putrinya.
" Tenang Tan, Kak Jes ada di ruang ganti " Dea pun mendekati kedua wanita itu.
" Perkenalkan saya anaknya Mom Jes dan nama saya Dea tante" Dea tersenyum dan memperkenalkan dirinya dihadapan Rose.
" Kamu punya anak yang manis juga Jes, sini sayang tante ingin memelukmu" Rose pun memeluk Dea dan mencubit pipinya dengan gemas.
Mereka bertiga kembali duduk di sofa dan tak lama setelah perbincangan mereka Reina keluar dengan dress putih yang cukup elegan dan itu membuat ke 3 perempuan yang menunggunya terpana.
" Wah kamu cantik sekali sayang" Ucapan Jessica membuat Dea menganggukan kepalanya dan Reina agak merona.
" Putriku memang berbeda " senyuman Rose yang membuat Reina kemudian melirik ke arahnya dan memeluknya.
" Bunda sudah datang? " gumamnya kemudian tersenyum.
" Ia sayang" Rose tersenyum ke arah putrinya.
Setelah mereka membeli beberapa pakaian mereka berbincang di Restoran yang tak jauh dari butik tersebut. Sebenarnya obrolan mereka lebih dominan dengan para ibu yang bernostalgia dan membuat anak-anak mereka terabaikan selama perckapan itu.
Walaupun begitu Dea berinisiatif untuk ikut dalam obrolan tersebut dan mengajak Reina juga. Dan karena tingkah Dea itulah membuat suasana semakin ramai.