Sekarang terlihat langit yang sudah malam dihadapan mereka yang keluar dari Mall tersebut dan suasana disana masih sangat ramai dikarenakan para pekerja sudah pulang dan ada beberapa yang sedang mengunjungi mall tersebut.
Suara decitan ban mobil terdengar di pendengaran mereka berempat dan mereka pun melihat seorang pemuda yang turun dari mobil.
" Abang " Ucap Rose dan Reina berbarengan.
" Hai Bun, De, kalian udah selesai belanjanya? "
Reno pun mendekati mereka dan memberi salam kepada Jessica.
" Hallo Tante Jes, sudah lama yah! apa kabar?" Reno menyapa dan tersenyum kearah Jessica.
" Hai Ren, kamu sudah semakin dewasa saja yah, tante Baik kok" Jessica terkekeh.
" Hehehe... ia Tan, itu anaknya tante Jes? " Reno melirik ke arah gadis yang di dekat Jessica.
Jessica menarik tangannya Dea dan menganggukan kepalanya " Ia Ren. De, kenalin itu anaknya tante Rose dan kakaknya Kak Reina"
Dea pun memperkenalkan diri " Dea Rahardia Kak"
" Reno " ucap Reno tersenyum kemudian melirik ke arah adiknya.
" De, mana belanjaannya?" Reno mengulurkan tangannya kepada Reina.
" Punya adek cuman ini kok Bang, tuh yang bunda banyak " Reina pun menunjuk ke arah belakang dimana disana ada pegawai yang mendorong 2 troli barang dan barang tersebut milik Rose dan Jessica.
Rose pun menepuk lengan Reno " Tolong yah Bang " dan terkekeh.
Rose meminta pegawai yang membawa barangnya untuk mengikuti Reno menuju mobilnya. Selama Reno memasukan barang belanjaan Bundanya, Bundanya dan Jessica pun masih bercengkrama.
" Kalian ikut kami saja, nanti sekalian kami antar" Rose meminta Jessica dan Dea untuk diantar.
" Ia Tan, De kita pulang bareng aja. Bun, Reina ke Abang dulu" Reina kemudian mendekati Abangnya yang sudah menutup bagasi mobilnya.
" Ngak usah Rose, bentar lagi putraku sampai kok" Jessica pun melirik putrinya " Gimana? Kakakmu sudah hampir sampai?" tanya nya.
Ketika Dea akan menjawab tiba-tiba terdengar suara mobil yang berhenti di hadapannya.
Tin
Tin
Mereka bertiga pun melirik ke arah mobil tersebut.
" Tuh mah Kakak sudah datang, aku mau pamitan ke Kak Reina dulu yah" Dea berlalu dari sana dan mendekati Reina yang sedang mengobrol dengan Abangnya di dekat mobil.
" Kak Rein " Reina dan Reno pun menengok ke arah Dea.
" Ia De? Mau pulang bareng kita? " tanya Reina tersenyum.
" Ngak kok Kak, Kakak aku udah jemput aku sama Mommy" Dea pun mendekati Reina.
" Ketemu lagi nanti yah, Dea seneng jalan-jalan sama Kakak"
" Oke De"
Mereka pun kembali mendekati kedua wanita yang masih bercengkrama.
Selama tadi Dea mendekati Reina dan Abangnya Jessica dan Rose melihat Kevin keluar dari mobilnya.
" Hei Kak, masukan barang Mommy ke mobilmu" Kevin menganggukan kepalanya dan menyapa kedua wanita itu kemudian memerintahkan pegawai yang membawa barang Jessica untuk dimasukan ke dalam mobilnya.
Kevin melirik ke arah adiknya yang sedang mendekati Reina dan seorang pria. Mengetahui mereka berjalan ke arah ibunya dan temannya Kevin pun langsung masuk mobil dan memberi tips kepada pegawai itu.
" Bilang pada Nyonya itu saya tunggu di mobil"
" Baik Tuan" Pegawai tersebut menganggukan kepalanya dan berlalu.
" Belum waktunya Vin! Sabar, ingat janjimu" Kevin mendengus dan melirik mereka.
" Mommy " Dea pun mendekati Jessica dan Rose dan melihat kesegala arah mencari Kakaknya.
" Kamu cari Kakak mu De?" tanya Mommy nya yang melihat tindakan Dea.
" Yah, kemana Kakak?" tanya balik Dea.
" Kakakmu sepertinya menunggu di mobil sayang" Jessica melirik ke arah mobil putranya dan mendengus menahan tawa. Jessica tahu Kevin tidak akan menunjukan mukanya di hadapan Reina sampai perjanjiannya dengan suaminya tercapai.
" Oke deh, kita pulang sekarang Mom, besok Dea kuliah pagi"
" Oke sayang, kamu pamit dulu sama tante Rose"
" Tante, makasih buat hari ini terutama tante udah beliin barang buar Dea, kapan-kapan kita jalan-jalan bareng lagi yah? Dea pulang duluan tan" Dea tersenyum dan mengecup pipi Rose.
Rose tersenyum dan mengusap kepala Dea " Ia sayang,hati-hati di jalan yah! Nanti kalo kamu ada waktu luang kita jalan-jalan lagi"
Dea ikut tersenyum dan membalikan badannya untuk melihat Reina. Ia memeluk Reina erat " Aku pulang dulu yah Kak, sampai ketemu lagi"
Reina terkekeh " Ia De, hati-hati" Reina mengusap punggung Dea lembut.
Setelah pelukan tersebut terlepas, Dea membungkukan kepalanya ke arah Reno kemudian pergi ke arah mobil Kakaknya.
" Mommy aku tunggu di mobil" Ia melambaikan tangan nya dan berlari.
Rose dan Jessica terkekeh " Anak mu sangat manis Jes"
" Kamu benar, ntah mungkin dia anak bungsuku sampai bisa manja dan memggemaskan seperti itu walau umurnya sudah mulai memasuki dewasa"
" Hehehe... sepertinya kalo kamu punya anak ketiga Dea bakal marah"
" Ia kamu benar, dan Dea pasti akan memonopoli Jason supaya kasih sayang Jason tak hilang"
Kedua ibu tersebut tertawa dan tak mempedulikan kedua muda-mudi di hadapannya.
" Kak" Reina pun menyenggol lengan Reno.
Reno melirik Reina dan mengerti lirikannya untuk kedua wanita yang masih bercengkrama itu.
" Beli minuman dulu yuk dek, itu ada vending machine" Reno menarik tangan Reina untuk mendekati vending machine dan meninggalkan kedua wanita tersebut.
" Bang, kita ngak bilang dulu sama Bunda?" Reina yang ditarik pun melirik ke belakang.
" Bunda kalo udah ketemu sama temannya suka lama Dek, kita minum dulu aja Abang haus"
Mendengar itu Reina terkekeh " Abang bener, hehehe"
Reina menggandeng lengan Reno tanpa tahu ada yang melihatnya dengan rasa cemburu.
" Sabar Kak, itu cuman Abangnya Kak Rein kok! Jangan salah paham" Dea yang awalnya main ponsel di dekat bangku pengemudi pun melirik Kakaknya yang sedang dilanda cemburu.
Helaan nafas Kevin terdengar " Ia De, kakak ngak cemburu kok" Ia pun memalingkan wajahnya ke arah lain agar tak terlihat muka masamnya oleh Dea.
" Kakak tenang aja, Dea selalu awasin kak Rein kok dan jaga kak Rein dari jauh" Dea masih memainkan ponselnya kemudian melihat Kevin.
" Dea yakin kalo Kak Rein akan jadi Kak Ipar Dea, selama Dea berjuang jagain Kak Rein, Kak Kevin juga harus berjuang sungguh-sungguh buat janji Kakak sama perjuangan Kakak"
Kevin yang mendengarkan perkataan Dea pun tersenyum dan menarik sebelah pipinya Dea.
" Adek Kakak udah mulai dewasa yah"
" Ih... apaan sih Kak, sakit tahu dan yah lah aku mulai dewasa masa mau gini-gini aja" Dea mengembungkan pipinya dan mulai membuka kaca mobil.
" Mommy kapan kalian selesainya? Daddy udah di rumah" Dea memanggil Mommynyay untuk segera pulang dan ia sudah mulai bosan di dalam mobil.
" Ajaran dari siapa sih De? Kamu ngak sopan banget" Kevin mendengus.
" Ajaran dari kakak lah, kakak aja berani keluar rumah gara-gara masalah sepele apalagi Dea " Kekehnya menyindir Kevin.
" Astaga, semoga Mommy punya anak baru, rasanya pengen ganti adek saja"
Ucapan Kevin tersebut mendapatkan delikan dari Dea.
" Jangan harap yah Kak" ia pun memukul punggung kevin kesal.
" Huweee... Mommy, Kakak jahat" setelah Dea melihat Mommynya mulai mendekat ia mengadu kelakuan Kevin.
" Kak, Adeknya diapain sampe nangis"
" Bela terus aja anak kesayangan Mommy yang ratu drama itu" Pasrah Kevin.
" Kakak jahat Mom, Huwee... aku mau pulang mau ketemu Daddy aja Mom"
" Astaga"
Kehebohan di dalam mobil itu membuat Jessica pusing dan segera memasuki mobil untuk pulang dengan anak-anaknya dan tak lupa ia pun melambaikan tangannya ke arah Rose.
Setelah kepergian Jessica dan kedua anaknya, Rose melirik kanan kiri untuk mencari keberadaan kedua anaknya yang tiba-tiba menghilang.
" Kemana mereka?"
Rose melihat mobil putranya yang kosong langsung memasuki mall kembali.
Sedangkan yang dicari-cari sedang duduk manis dan tertawa di dekat vanding machine.
" Hahaha.... Nasibmu Dek, Abang saja sebelum ada kamu suka di ajak kesana-kesini, kadang Abang juga hampir di suruh coba pakaian perempuan"
" Serius Bang? Hahaha... Bunda emang gitu yah"
Mereka larut dengan obrolan dan candaan tanpa tahu bahwa sang bunda panik mencari mereka sampai ke dalam Mall dan berujung sampai nama mereka berdua menjadi panggilan anak hilang sampai membuat keduanya malu dan segera menemui Bundanya di pusat informasi.