Hendry merendahkan tubuhnya, berhadapan dengan ibu yang sedang duduk saat itu tanpa menyandarkan punggung. Ia meletakkan jemarinya di atas telapak tangan pasiennya dan menggenggam telapak tangan itu. "Bu, bisa genggam tanganku? Genggam dengan sangat kuat!" perintah Hendry.
Tidak ada reaksi. Tidak ada upaya untuk melawan cengkraman jemari Hendry. Dan lebih dari itu, sepertinya ibu itu juga tak merespon suara Hendry. Ia terus diam menatap kaki-kakinya yang menapak langsung ke ubin.
Tidak lama kemudian, petugas IGD lengkap dengan brankard datang.
"Angkat saja!" Hendry merasa yakin sekarang pasiennya tak akan sanggup untuk bergerak. Kelemahan itu dimulai. Saraf-saraf motoriknya terganggu, anisokor pada pupil menjadi salah satu bukti yang pasti telah terjadi masalah di otak. Mungkin ada penyumbatan di pembuluh darah otak, mungkin juga penigkatan tekanan intrakranial, atau justru pembuluh darahnya sudah ada yang pecah. Hendry tidak yakin sampai hasil CT-Scan kepala keluar.
…
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください