webnovel

remuk redam

siang itu sekitar jam setengah sebelas Ani didalam lagi beres beres rumah dan Ratna memasak dibelakang.

sebuah motor berhenti didepan rumah uni piak enek seorang pemuda ojol turun dari motor dan mengetuk pintu.

"assalamualaikum"kata Abang ojol.

"waalaikum salam cari siapa bang"kata Ani membuka pintu.

"ini rumah uni piak enek "Kata Abang ojol.

"iya "kata Ani.

"ini ada paket surat dari Munir buat Ani" kata abang ojol.

"saya sendiri "kata ani .

kemudian Abang ojol memberikan paket berupa amplop lalu pergi.

karena Alimudin merengek terusik gigitan nyamuk, kemudian Ani menaruh amplop itu dimeja dan mengayunkan lagi Alimudin sehingga terlelap.

kemudian Ratna keruangan tamu selesai masak.

"Ani ini amplop dari siapa" kata Ratna.

"dari Munir" sahut Ani dalam kamar.

"aku buka ya kata Ratna dan membacanya

"ini surat cerai Ani "kata Ratna.

kemudian Ani keluar dari kamar dia pun membacanya seakan tak percaya .semua perasaan percampuran aduk.

aku bukan mimpi kan Ratna Munir tega menceraikan aku lewat surat perlahan Ani berlinang air mata dia terdiam sebentar.

kemudian Ani masuk kekamar dan mengambil amplop yang hasil visum dari dokter Malik dan membawa perlengkapan bayi dan baju ganti buat dia sediri

kemudian Ani mengangkat Alimudin yang tertidur.

"kamu sudah selesai masaknya matikan kompornya"kata Ani.

"kompor selesai masak langsung aku matikan "kata Ratna.

sekarang ikut aku kata Ani memberikannya Ali Mudin ke Ratna dan memakai Helmnya.

"kita mau kemana" kata Ratna.

"kebanda sapuluah aku tak mau dicerai lewat surat aku mau dengar langsung dari mulut Munir secara langsung"kata Ani.

"kenapa bawa baju dan perlengkapannya bayi seperti mau pergi jauh"kata Ratna.

"kamu mau ikut atau tidak "kata Ani.

"tapi kamu harus janji jangan marah marah sesampai disana "kata Ratna.

"kita lihat aja nanti ayo buruan naik" kata Ani.

baru saja Ratna duduk dijok Ani langsung tancap gas untung Ratna reflek berpegangan kalau tidak sudah jatuh terjerembab dengan bayi Alimudin.

pas didepan Lapau ayah nya Ani sengaja menghantam tanggul hingga bikin gaduh membuat Ani jadi pusat perhatian orang yang ada dilapau siang itu.kalau bukan Ani yang membawa motor ngebut begitu pasti sudah dikejar dan di interogasi sama pemuda simpang Ampek picuran sunsang.

"anak mu mau kemana pilih naik motor nya kencang begitu "kata seorang pelagan.

"anaknya lagi sakit keras parah kali mau berobat" kata pelagan yang lain.

"kalau anak nya sakit tak mungkin lewat begitu ,dari dulu rumah bidan desa ada disamping kita tak mungkin dia salah alamat

Kata pelanggan lain.

"kamu seperti tak kenal sama Ani saja,kau tak ingat waktu dulu kita balab liar dilapangan pacuan kuda duku banyak aku sampai nyangkut diatas pohon jengkol karena mau mengetes motor baru . luka kamu bertambah perih karena mengelap darah luka pakai kain serbet bekas lap kompor masak sambal.

kalau mau tahu lagi tanya bini gue dia berteman sama Ani waktu SMP "kata ajo pili.

benar begitu katangah kata pelanggan satu.

sari banun cuma senyum senyum saja menjawab nya.

pelan aku dan Ali bukan karung beras yang kau bawa seenakya.

popok jatuh dijalan batu dan berlubang itu kata Ratna.

sudah biar kan saja aku takut Munir keburu pergi kalau kita kelamaan kata Ani.

setelah sampai.

Munir keluar kau kata Ani berteriak teriak memanggil Munir.

"bawa Rafa main kebekang dek "kata Munir sudah bersiaga memang dari awal Munir sudah memprediksi reaksi Ani yang tomboy bakal seperti ini.

"kenapa marah marah "kata Munir.

"ini apa kenapa kau menceraikannya aku pakai surat kaleng begini mengapa tak kau ucapkan langsung dari mulut mu.

sekarang aku ingin mendengar kan lansung kebenaran isi surat ini" kata Ani.

"berhubung kau sudah Disni

dengarkan baik baik pada Senin bulan sembilan bulan sepuluh jam sebelas disaksikan Ratna jatuh talak satu padamu Ani Ramadan "kata Munir.

kemudian Ani terduduk setelah diceraikannya sama Munir.

"lengkap sudah Ratna penderitaanku ayah telah mengusirku dari rumah, kemenakannya sudah menalak satu aku untuk apa lagi aku disini.

katanya kau cita mati pada ku apa buktinya

tanpa sebab yang pasti kau menceraikan aku"Kata Ani.

kau masih berkilah juga apa penyebab nya semua orang juga tau anak mu yang lahir tak ada mirip miripnya denganku"kata Munir.

"memang itu bukan anak mu makanya waktu lahiran dan Mak Katik menanyakan namanya aku tak memaksa kamu memberikan namanya.

tapi aku juga tidak pernah melakukan yang terlarang Munir ini hasil visum ku waktu aku hamil aku masih perawan" Kata Ani sambil memberikan surat visum dengan tanda tangan dokter Malik di puskesmas kurai Taji.

kemudian Munir membaca nya.

" tak mungkin tak mungkin ini bisa terjadi" teriak Munir .

" apa lah daya seorang perempuan yatim seperti aku kalian menpora porandakan dan mengubahku cerita hidup ku dari yang semanis madu berubah pahit bagaikan empedu.

dari pada dikampung menanggung malu lebih baik aku pergi jauh biar tak ada lagi Ani yang. dulu ceria kembang desa yang tumbang dihantam badai dalam sekejap mata.

boleh aku minta tolong padamu Munir pertama dan terakhir tolong rawat serta didik Alimudin sama seperti kamu merawat anak anak mu jangan kau bilang aku ibunya" kata Ani.

mau kemana kau Ani anak mamakku tak kau minta pun sudah jadi tanggung jawabku merawat dan mendidik anak mu tak usah lah kau menghapus jejak pergi jauh dari kampung kata Munir.

ayah telah sudah mengusir aku dari rumah nya, kamu satu satunya harapan ku ikut ikutan mencampakkan aku semoga aku tak salah orang menitipkan anakku.

kemudian Ani menyerah kan susu dan perlengkapan bayi.

kemudian Ani memeluk Ali Mudin untuk yang terakhir kali.

"baik baik ya nak jangan nakal sama amak Rini Sama ayah Munir ibu mau mencari peruntungan dulu kerantau orang.

kemudian dia mencium Ali Mudin dengan bercucuran air mata Ani meninggal kan rumah Munir.

"antarkan aku ke sicincin rat "kata Ani.

mau apa kau Ani kesicicin" kata Ratna.

"aku mau kerumahnya Fitri katanya Minggu ini dia mau kemalaysia aku mau ikut dengannya" Kata ani.

apa tak ada tempat lagi didalam negri bagimu mencari nafkah buat Alimudin sehingga kau kepikiran pergi kemalaysia.

tak kah kau baca dan lihat berita banyak perempuan kita dibunuh dan diperkosa diluar negeri kata Ratna.

kalau itu yang kau pikirkan tak jadi pejuang devisa itu pergi keluar negri mereka lah penymbanh devisa tertinggi dinegri kita tercinta ini.jangangkan diluar negeri didalam negri kasus serupa sering terjadi seperti itu bahkan ada yang lebih sadis lagi kata Ani.

ditagah infak tatagah , Alimudin yang masih orok saja tak mampu menghentikan langkah mu apa lagi aku,ya sudah lah semoga kau nselamat sampai tujuan mu kata Ratna.

begitu dong itu baru saudara ku yang paling baik kata Ani

sesampai diterminal sicincin

"aku turun disini saja"kata Ani.

"kamu mau aku tunggu apa tidak "kata Ratna.

"terserah kamu"kata Ani

kemudian Ani menelfon Fitri

"assalamualaikum Fitri "Kata Ani.

"siapa ya "kata Fitri.

"aku ani orang pincoran sunsang teman mu waktu kemping dulu"kata Ani.

" Ani apa "kabar Fitri.

"aku baik katanya kamu mau kemalaysia kapan kamu berangkat" kata Ani.

paling dalam Minggu Minggu ini aku pergi kesana" kata Fitri.

"aku ikut kamu kemalaysia kata Ani.

"aku kesana ilegal kalau tak bisa jaga diri jangan" kata Fitri.

"kalau lawan tiga orang sekaligus aku masih sanggup kalau dikeroyok aku tak sanggup" kata Ani.

"bukan jaga diri begitu ,disana banyak yang cakep kamu sanggup tidak melawan godaan dari mereka"Fitri.

Fitri ngomongin apa sih kamu, alamat kamu disalayo masih belum pindahkan" kata Ani.

"kamu pernah kesini" kata Fitri.

aku kan pernah mengantar kamu waktu kecelakaan pramuka waktu hiking kata Ani.

ya sudah kesini aja dulu nanti kalau sudah sampai salayo kamu telpon lagi kemudian Ani menutup telpon.

ketika Ani menuggu mobil tiga perempat jurusan Padang Bukittinggi setelah mobil berhenti.

"tengok tengokin anak ku ya Ratna kalau tak begini Sulit aku melupakan masalah yang pernah aku hadapiaku tak akan pergi jauh dari kampung.bukan nya tega aku sama anak nanti kalau Munir sudah dewasa dia juga mengerti aku memperjuangkan nasib dia.

kalau Munir tak mau merawat Alimudin bawah pulang anakku ya nanti aku kirimkan duit buat biaya Ali "kata Ani.

aku juga tak sampai hati melepaskan seratus persen perawatan Alimudin Sama Munir.sesekali akan aku pantau Juga anak mu tapi jangan lama-lama kau disana kalau trauma mu sudah hilang buruan pulang Ali menunggu dikampung"kata Ratna.