belum juga jauh rombongan Mak Katik katibin meninggalkan rumah.ani kekamar melihat Alimudin yang merengek sudah bangun karena popoknya basah.
"sudah bangun kau Ali anak Mak yang ganteng sudah basah celana nya pantas bangun sudah tak betah anak mama ya"kata Ani sambil mengangkat anak nya dalam ayunan dan mengganti celana Alimudin.
"kasian anak mama tak ketemu ayah Munir ,lagian dedek Bobonya lama jadi ditinggal" kata Ani sambil menyusui anaknya.
kemudian sari Banun datang mau mengambil Panci tempat beras yang dibawanya tadi.
"mumpung aku lagi disini.sorry ya aku sengaja tak mengundang mu waktu kami nikah" kata sari Banun.
"apa untungnya aku datang kepernikahanmu dengan ayah,aku saja waktu kau nikah lagi bertaruh nyawa antara hidup dan mati melahirkan Alimudin"kata Ani.
"kalau kamu datang pasti sudah menggagalkan rencana perjanjian pranikah ku "kata sari Banun.
"aku tak seperti kamu licik yangmenghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
waktu balab motor kau sabotase remku supaya tak berpungsi, kalau tau kau mau menjadi ibu tiri ku tak bakal aku biarkan kau nikah sama ayahku"Kata Ani.
"sebenarnya aku tak cinta sama ayah mu karena dia orang habis saja aku nekad kawin sama dia apa lagi yang aku cari kalau bukan pusaka tinggi nya "kata sari Banun mengambil secarik kertas dalam tasnya.lalu diberikan Kepada Ani.
kemudian Ani membaca surat perjanjian pranikah tersebut.
"memang licik kau Banun menyesal aku berteman sama ular berbisa seperti mu.
kalau tau aku kau akan menjadi duri dalam daging tak akan aku ceritakan banyak hal perihal keluargaku pada mu"kata Ani.
"terserah kau ngoceh ngoceh sepuas hatimu nasi sudah jadi bubur keputusan ku menguasai ayah mu sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat lagi " kata sari Banun.
"Ayah ,ayah ,panggil Ani mencari ayahnya yang sedang ada dibelakang rumah mencari hasil kebun yang bisa dibawa pulang kerumah istri mudanya.
"ada apa Ani memanggil Ayah seperti orang yang ditinggal mati sampai kedengaran seisi kampung" kata piak enek. yang dari tadi sibuk mencuci piring menghentikan kegiatan nya didapur karena teriakan Ani sangat mengkhawatirkan orang yang mendengar nya
"ini bik baca baru nikah dua Minggu Mak baru ku sudah bikin ulah kalian semua saksinya
aku diminta meninggal kan rumah tempat aku lahir dan dibesarkan"Kata Ani.
kamu masih muda rela mengorbankan diri untuk mendapatkan harta.
sebagai perempuan harus cerdas jangan mudah dibohongi dan dirayu dengan mulut manis lelaki.
setahuku kau nikah siri dalam hal ini tak punya bukti kuat kemana kau pergi surat perjanjian tanpa Matrai ini tak akan berlaku dimana mana dan wilayah negara kita kata piak enek.
"ayo pulang kalau tau kau mau mengacaukan dan bikin malu sama orang sekampung lebih baik kau tak usah datang kesini, kalau sampai kau datang lagi mengganggu Ani tak Sudi anak mu berbako samaku" kata Mak Juna.
kemudian ajo pilih datang
"ada apa ribut ribut 'kata ajo pilih.
"ini kamu baca sendiri kata uni piak enek melempar sepucuk surat perjanjian pranikah pada Munir.
"aku sudah bilang surat ini jangan dibawa bawa Kata ajo pili menyeret sari Banun keluar rumah dan langsung dibawa pulang.
beberapa Minggu kemudian ajo pili pulang Ani lagi mencuci popok bayi dibelakang rumah .ketika Alimudin bangun dan sudah digendong ayahnya, Ani melanjutkan kembali cucian nya sampai selesai.
"cucu ganteng kakek sudah bangun" kata ajo pilih mengguyu cucunya .
setelah selesai mencuci ajo pilih memberikan Alimudin pada Ani untuk di susukan.
"bapak kesini datang untuk membicarakan keputusan pranikah Yang kemaren sudah terlanjur bocor khalayak ramai karena Mak banunmu yang tak sabaran , aku sudah bilang biarkan aku saja yang bicara"kata ajo pilih.
"kalau saya terserah bapak mau dikasih dan diberikan pada siapa rumah karena memang ini harta pusaka bapak lagi pula warisan ibuk saya yang dikurai Taji kalau buat tempat tinggal sudah ada" kata Ani.
"maksud ayah bukan begitu Ani , bagaimana kalau rumah ini kita sekat jadi dua saja biar adil sebelah buat kamu sebelah lagi buat ayah" kata ajo pili.
saya tak mempermasalahkan rumah, tanah dan sebagainya tapi mengapa ayah nikah sama sari Banun teman sekolah Ani waktu SMP Aku takut Mak sari Banun mau nikah sama bapak karena harta dan orang seperti dia tak bisa ditumpang buat hari tua .
Ani sudah tau kartu dia bagaimana licik nya yang menghalalkan segala cara mendapatkan sesuatu "
Ani kalau jadi ayah tau kelakuan bini begitu tak bisa tunjuk dan diajari sudah aku pulangkan kerumah orang tuannya" kata Ani
"awalnya ayah juga tak kepikiran nikah lagi apa lagi sama teman anak ayah yang waktu SMP
jodoh rezeki pertemuan maut kita tidak tahu"
Kata ajo pili.
"seharusnya ayah nikah sama teman seumuran sekitar lima puluh keatas kata Ani.
"kalau ayah bisa memilih ayah juga mau nikah yang seumuran"kata ajo pili.
"sekarang kamu mau punya adik lagi ibumu sari Banun sudah menggadung anak ayah setelah di USG ternyata bayi nya laki laki sesuai yang ayah harapkan,ayah tak mau terjadi apa-apa pada bayi dalam kandungan nya.
ancaman dia mau menggurkan janin dalam perut nya yang membuat ayah tak berdaya menolak segala keinginan dia termasuk yang tertulis dalam surat perjanjian pranikah ayah harap kamu mau ya pindah dulu setidaknya anak ayah lahir"Kata ajo pilih.
semenjak kejadian kemarin saya sudah diberi kamar sama ande piak enek.sebagian perabotan saya yang berat sudah dari kemarin saya bawa kesana.
saya kesini supaya rumah jangan terlalu kelihatan kosong dan kumuh saja.
kapan ayah mau pinda Kata Ani.
"kalau hari ini kamu selesai berkemas kemas nanti malam aku sudah mulai isi rumah ini kata ajo pili.
malam sekitar jam sepuluh mobil bak berhenti didepanrumah lama Ani.
"banyak juga barang sari Banun" kata Ratna.
"orang kaya memang begitu semua dibeli belum tentu dipakai cuma lapar saja" kata uni piak enek menanggapi komentar Ratna anaknya.
"assalamualaikum "kata sari banun.
"waalaikum salam j"awab ketiga nya.
"jam berapa berangkat dari lubuk Alung kesini" kata uni piak enek.
"dijalan nya tak lama cuma beres beres nya saja yang memakan waktu,
tadi pintu terkunci mana kuncinya Ani tanya sari banun.
"tadi aku tarok dibawah pot bunga yang ada didepan rumah itu" kata Ani.
"pilih mana tak ikut kemana dia" tanya uni piak enek.
tadi ada karena sudah ada beberapa orang saudara ku yang ikut membantu jadi pas dilapau dia turun mau buka .kasihan tadi seharian diruma sudah kecapaian , sorry ya aku mau kesana dulu mau mengatur barang Dimana harus di tarok ,
tadi aku mampir kemini market ini ada susu dan cemilan" kata sari banun memberikan bungkusan plastik belanjaan.
"royal Juga sari banun ya" kata piak enek.
baru disogok sembako saja Mak sudah klepek klepek,periksa dulu kadaluarsa nya kalau tidak kita bisa sekarat "Kata Ratna.
jangan buruk sangka begitu Mak gak pernah mengajarkan begitu,ayo masuk sudah malam kata uni piak enek.
Ani sudah dari tadi pergi kedalam setelah mendengar tangisan Alimudin.
malu aku Ani Tiap orang selalu membandingkan aku dengan Ali.
kau kira aku rela ali mengambil bin nya dari ku
aku kira kau telah berbuat yang tidak tida dengan safe'i kalihat saja rupa dan wajah menyalin seratus persen dengan nya
aku tak seperti yang kau kira anak pisang ku sambil memberi surat keterangan visum dari puskesmas kursi Taji,
setelah membaca surat itu Munir aku tak biasa percaya tulisan yang ada diatas kertas ini.
aku tak percaya teriak Munir
sekarang kau harus tanggung jawab atas segala semua yang terjadi padaku.
seketika keputusanku sudah bulat aku mau pergi jauh dari hidup mata orang banyak.
sekarang Ali kau yang merawat nya tak boleh orang lain bersumpah lah demi Allah agar aku tenang pergi dari sini kata Ani.
jangan aku sama ande piak enek.saja kata Munir.
kau mau bersumpah apa kau mau menguburkannya aku kata Ani
kemudian Ani menitan anak pak saleh dan sudah dari tadi melihat pertengkaran itu dan dari awal Ali Mudin sudah dalam gendongan dia.