webnovel

Chapter 46

***

Chapter 46:

4 hari menuju tragedi (7)

...

...

[Di tempat pengungsian virus]

Saat ini Nayla sedang berada dilabolatorium dan melakukan penelitian tentang virus iblis. Hasilnya mengatakan kalau semakin lama virus ini menjadi semakin parah.

"Ini benar benar gawat, infeksi orang orang ini semakin lama semakin parah."

"Kalau menurut ucapan Unknown, mereka akan berubah sepenuhnya dalam kurung waktu 3 hari lagi."

"Lalu bagaimana ini? Apa benar benar tidak ada harapan lagi untuk orang orang ini?"

Para ilmuan yang meneliti virus iblis masih belum ada perkembangan sama sekali. Berbagai cara sudah mereka lakukan tapi tak ada satupun hal baik yang mereka dapatkan.

"Aku merasa kasihan ke orang orang yang terkena virus ini. Saat ini mereka pasti sangat stress."

Selain virus iblis yang berusaha untuk mengambil alih tubuh korban. Muncul masalah lain yang menimpa orang orang yang terkena virus iblis. Yaitu masalah kesehatan mental.

Bayangkan saja, mereka di diagnosis terkena sebuah virus yang dimana tingkat kematiannya itu 100%. Pasti saat ini mental mereka akan menjadi sangat kacau.

...

...

[Di ruang presiden]

"Bagaimana evakuasi warga sipilnya? Apa berjalan dengan lancar?" Tanya presiden Turin.

"Semua lancar. Di perkirakan evakuasi akan selesai besok hari."

Butuh waktu 2 hari untuk para warga sipil melakukan evakuasi. Kalaupun ternyata memakan waktu lebih lama yaitu waktu butuh 3 hari.

...

...

[Di dalam portal buatan]

"Hah... Hah..." Andress sangat kelelahan. Dia sudah berjam jam bertarung melawan para skeleton tanpa menggunakan mode iblisnya.

『Progress penyelesaian portal 70%』

"Ini benar benar gila. Padahal aku sudah 36 jam berada disini. Tapi progressnya baru selesai sebanyak 70%."

Tring! Ponsel milik Andress berbunyi lagi. Ternyata kali ini Raon yang mengirimkan pesan ke Andress.

•isi pesan:

Raon: hei pembunuh bajingan, kau ini berada dimana? Kenapa kau menghilang begitu saja setelah membuat kekacauan besar seperti itu.

Andress: aku saat ini sedang berada didalam portal rahasia. Memangnya kekacauan apa yang sedang terjadi?

Raon: pemerintah sudah membuat keputusan atas respon dari video yang kau Unggah. Tapi mereka tidak memilih 2 pilihan yang kau beri.

Andress: sudah aku duga, pemerintah tak akan mungkin akan mengambil tindakan beresiko seperti itu. Jadi apa yang pemerintah lakukan saat ini?

Raon: pemerintah melakukan apa yang kau suruh, mereka membuat keputusan untuk mengevakuasi semua warga sipil agar menjauhi lokasi pengungsian virus. Tapi mereka memutuskan agar para knight untuk berperang melawan para manusia iblis.

Andress: begitu ya, terima kasih atas informasinya.

Raon: tapi kenapa kau menanyakan hal ini? Kau kan bisa melihatnya di internet secara langsung.

Andress: aku malas.

Raon: dasar pemalas.

...

...

[Jam 8 malam di depan kamar Andress]

Saat ini Frisa datang lagi ke kamarnya Andress. Dia ingin mengecek apakah Andress sudah kembali pulang atau belum.

"Pintunya tidak dikunci, berarti Andress belum pulang dari kemarin malam."

Frisa kemudian masuk lagi kekamarnya Andress. Dia ingin mengambil lagi makanan yang dia taruh didalam kamar Andress.

[Didalam kamar]

"Dia benar benar tidak kembali. Kamarnya masih sama seperti saat aku keluar kemarin."

Frisa kemudian mengambil kembali masakan yang dia taruh dimeja. Soalnya masakan itu sudah pasti tidak enak lagi untuk dimakan dan dia tidak ingin Andress memakan masakan yang sudah tidak enak itu.

"Sia sia aku membuat semua ini. Padahal aku membuatnya dengan sangat hati hati."

Frisa lumayan kecewa. Dia sudah repot repot membuatkan Andress masakan tapi Andressnya malah tidak pulang.

"Lagian Andress kemana sih. Kenapa dia menghilang selama 1 hari ini?"

...

...

[46 jam didalam portal rahasia]

"Akhirnya... aku sampai juga ditempat bos portal rahasia ini."

Setelah pertarungan yang sangat panjang. Andress akhirnya sampai ditempat bos portal rahasia. Dia butuh waktu selama 2 hari untuk bisa sampai ke lokasi ini (2 hari waktu portal).

『Anda telah sampai di tempat bos skeleton』

Bos skeleton yang akan dihadapi Andress adalah bos skeleton yang cukup kuat. Dia menggunakan pedang sebagai senjatanya dan dia juga bisa melakukan sihir api.

"Aku sudah menunggumu." Ucap bos skeleton.

Bos skeleton ternyata bisa berbicara. Dia sama seperti bos goblin yang pernah Andress lawan beberapa minggu lalu.

"Oh, kau bisa bicara?" Ucap Andress dengan santainya sambil mengeluarkan pedang miliknya. Set! Dia lalu bersiap siap untuk bertarung melawan bos skeleton itu.

"Jadi gimana rasanya jadi bos skeleton? Apa kamu senang dengan kehidupanmu saat ini?" Tanya Andress dengan raut wajah yang datar.

"Haha, menarik. Kau adalah mahkluk pertama yang menanyakanku akan hal itu." Jawab bos skeleton sembari mengarahkan pedangnya ke Andress.

"Jadi apa jawabannya? Apa kamu senang dengan kehidupanmu saat ini?"

"Akan aku jawab pertanyaan itu jika kamu mengalahkanku."

"Baiklah."

Swoosshh! Andress menyerang bos skeleton dengan cara menusuknya. Tapi karena reflek bos skeleton sangatlah bagus, dia berhasil menghindari serangan Andress hanya dengan cara menggeserkan kepalanya.

"Boleh juga, kau tidak buruk dalam menggunakan pedang." Ucap bos skeleton sambil memukul balik Andress dengan sangat keras. Dia tidak menggunakan pedangnya karena ingin bermain main dulu dengan Andress.

Brak! Andress terhempas beberapa langkah. Pedang dia juga terlepas saat bos skeleton itu memukulnya.

『Inventory』

『Anda mengambil 2 pisau』

Klang! Bos skeleton itu langsung menyerang Andress dengan pedangnya setelah berhasil memukul telak Andress. namun serangan itu berhasil Andress tangkis hanya dengan kedua pisau miliknya.

"Oho... kau masih bisa menangkis rupanya. Reflekmu lebih baik dari dugaanku."

Set! Andress mundur beberapa langkah dan menjaga jarak. Dia terlalu kesulitan untuk melawan bos skeleton dan memutuskan untuk mundur.

Blaarrr! Muncul api biru disekujur tubuh bos skeleton itu. Sontak saja Andress terkejut saat bos skeleton menggunakan skill api biru itu.

"Hahaha... bagaimana? Kau terkejutkan melihat kekuatanku yang seperti ini." Ucap Bos skeleton dengan sombongnya.

...

...

BERSAMBUNG...