webnovel

Chapter 18

[10 jam kemudian]

Andress berhasil mengalahkan semua monster laba laba. Kini yang tersisa hanyalah bos nya saja.

『Sisa stamina 5%, segeralah istirahat』

"Sudah kuduga, aku memang harus istirahat dulu. Untung saja aku sudah mempersiapkan semuanya."

Andress mengeluarkan banyak benda dari inventorinya. Dia mengeluarkan tenda, kasur lipat, selimut, bantal, panci, makanan instan. Botol air, gelas, sendok, mangkok, kayu bakar, bensin dan korek api.

"Sepertinya aku orang pertama di dunia 'Bad End' yang berkemah di dalam portal."

[8 jam kemudian]

Andress sudah selesai istirahat. Stamina dia sudah kembali ke 100% dan sudah siap untuk bertarung kembali.

"Istirahat kali ini benar benar nyaman, aku tidur didalam tenda ditemani selimut hangat dan kasur yang empuk."

"Berbeda dengan yang waktu itu dimana aku hanya tidur di atas tanah."

[Di tempat bos]

Sreeeetttt! Andress membuka gerbang menuju tempat bos monster laba laba berada.

[Bos monster laba laba]

Bos monster laba laba bertubuh sangat besar. Tingginya sekitar 4 meter.

"Aku benci laba laba. Mereka sangat menjijikan."

Andress langsung mengeluarkan panahnya ketika masuk ke ruangan bos dan menggunakan skill 'bom anak panah'. Dia ingin mengalahkan bosnya dengan cepat.

"Tak usah buang buang waktu. Lebih baik aku bunuh saja bosnya dengan cepat."

Duar! Tembakan Andress ternyata berhasil dihindari oleh bos monster laba laba.

"Gila! Kecepatan macam apa itu?"

Bos monster laba laba menyerang balik Andress dengan kecepatan yang sangat cepat. Hanya dalam beberapa detik saja dia sudah berada di hadapan Andress.

Klang! Dengan reflek yang cepat, Andress berhasil menangkis serangan bos laba laba itu menggunakan pedangnya.

"Uuhhggg... dia... kuat sekali." Tangan Andres gemetaran akibat menangkis serangan dari bos monster itu.

"Aku salah! Aku terlalu meremehkannya! Monster ini...Tak bisa aku kalahkan..."

Andress kemudian menghindari serangan Bos monster itu. Dia tidak sanggup untuk menangkis dengan pedangnya karena kekuatan bos itu terlalu besar. Dia juga tidak bisa menggunakan panahnya karena terlalu sulit untuk menembak sambil bergerak dengan cepat.

[Beberapa saat kemudian]

"Aku mulai lelah. Bisa bahaya kalau aku begini terus."

Muncul sebuah ide ketika Andress sedang lari menghindari bos monster laba laba. Dia berencana untuk meledakan seisi gua agar bebatuan yang hancur bisa menimpa bos monster laba laba.

"Aku hanya punya 1 kesempatan. Semoga saja ini berhasil."

Andress menggunakan sisa tenaganya untuk menjauh dari bos monster laba laba. Setelah dirasa cukup jauh. Dia kemudian menggunakan kedua skill secara bersamaan yaitu skill 'lima tembakan sekaligus' dan 'bom anak panah'.

"Tolong... berhasilah."

Setelah menggunakan kedua skill ini, IPR Andress akan langsung habis. Jadi serangan kali ini harus berhasil jika Andress ingin selamat.

Duar! Duar! Duar! Kelima anak panah itu meledak dan menyebabkan ledakan yang sangat besar.

Bruk! Reruntuhan bebatuan mulai berjatuhan dan menimpa bos monster laba laba itu. Efek getaran dari jatuhnya bebatuan itu juga cukup besar hingga membuat Andress kesulitan untuk berdiri tegak.

"Fiuh... rasanya seperti gempa."

Asap debu bertebaran dimana mana yang membuat Andress tidak bisa melihat apa apa. Dia sedikit merasa khawatir kalau bosnya masih hidup.

"Apa bosnya mati?"

Setelah asap debunya menghilang, kini Andress dapat melihat apa yang terjadi. Tepat sekitar 20 meter didepannya banyak sekali bongkahan batu yang menumpuk berantakan.

『Anda berhasil mengalahkan bos monster laba laba』

『Anda telah kehabisan IPR』

『Disarankan untuk istirahat』

"Syukurlah, yang tadi itu benar benar berbahaya."

『Anda telah keluar dari portal rahasia』

『Portal rahasia akan menghilang dalam waktu 1 menit karena sudah anda kalahkan』

Untuk berjaga jaga jika dia akan bertemu dengan Frisa lagi. Andress lalu mengganti bajunya dengan baju cadangan yang dia bawa. Dia juga membersihkan badannya dengan air yang masih tersisa.

"Badanku sudah bersih dari noda darah. Bajuku juga sudah diganti. Seharusnya aman jika aku tidak sengaja bertemu dengan orang lain."

...

...

[Di depan gerbang sekolah jam 7 malam]

Sesuai dugaan Andress, dia bertemu lagi dengan Frisa seperti minggu lalu.

"Hai." Sapa Andress

Andress menyapa Frisa dengan ramah. Namun Frisa tidak menjawab sapaan Andress dan pergi begitu saja seperti mereka tidak saling mengenal.

"Huh? Kenapa dia mengabaikanku? Apa aku berbuat salah padanya?"

Andress sangat bingung. Dia yakin kalau dia tidak melakukan apapun yang membuat Frisa marah dan mengabaikannya.

Andress lalu mengejar Frisa. Dia kemudian menyentuh pundak Frisa dan bertanya kenapa dia mengabaikannya.

"Hei! Kamu kenapa mengabaikanku?"

Frisa lalu berbalik badan dan menghadap ke arah Andress. Dia memasang ekspresi wajah yang sangat jengkel saat bertatapan dengan Andress.

"Suasana hatiku sedang buruk. Jadi pergilah sana." Ucap Frisa.

"Begitu ya, jadi suasana hatimu sedang buruk. Tapi... mengabaikan orang lain itu perbuatan yang tidak baik. Aku sarankan kau jangan lakukan itu lagi."

"Aku mungkin akan mengerti dengan sikapmu itu. Tapi orang lain mungkin akan berpikir kalau kau itu arogan dan sombong."

"Berisik bodoh, aku juga tau akan hal itu. Jadi kamu tidak usah menasihatiku."

Frisa lalu pergi meninggalkan Andress begitu saja.

"Dasar... Padahal aku menasihati dia untuk kebaikan dia juga."

Andress merasa kesal dengan respon Frisa. Dia berusaha bersikap baik terhadap Frisa namun respon Frisa malah membuatnya jengkel.

"Sudahlah... tak usah dipikirkan."

...

...

[Yang sebenarnya terjadi dengan Frisa]

Deg! Deg! Jantung Frisa berdebar kencang dan wajahnya sangat merah. Dia menyembunyikan semua itu ketika bertemu dengan Andress

"Aku tidak bisa berhadapan dengannya. Aku tiba tiba jadi resah ketika berada didekatnya."

Frisa tidak bermaksud untuk bersikap menjengkelkan di depan Andress. Dia bersikap seperti itu untuk menutupi perasaan aslinya (tipikal tsundere).

"Semenjak kemarin malam, jantungku selalu berdebar kencang jika bertemu dengan Andress..."

"Akkhhhh!!! Ada apa sih denganku???"

...

...

[Di kamar Andress]

"Frisa kenapa ya? Apa yang membuat dia terlihat jengkel seperti itu?"

Dipandangan Andress. Dia mengira kalau Frisa itu sedang ada masalah. Soalnya di dalam cerita 'Bad End' Frisa juga pernah bersikap seperti ini ketika dia punya masalah. Namun hal itu terjadi beberapa bulan yang akan datang.

"Di dalam cerita 'Bad End'. Aku tidak ingat pernah membaca tentang Frisa yang punya masalah hingga membuatnya terlihat jengkel di saat saat ini."

"Dia baru dapat masalah sekitar beberapa bulan dari sekarang."

"Lebih baik aku cari tahu masalah Frisa apa. Siapa tau ini adalah masalah penting yang dapat mengganggu masa depanku nanti."

...

...

BERSAMBUNG...