webnovel

Chapter 17

[Di arcade/game center]

"Kenapa kita kesini?" Tanya Frisa.

"Kamu membuntutiku karena ingin tau aku pergi kemana kan?"

"I-Iya..." Ucap Frisa yang masih merasa tidak enak.

"Inilah tempat yang mau aku datangi."

"..." Frisa terdiam sembari melihat ke game center.

"Tunggu apa lagi? Ayo kita masuk!" Ucap Andress.

[Informasi tambahan tentang Frisa]

Frisa adalah seorang pecinta game. Dari kecil, dia sudah banyak memainkan banyak game. Namun dia mulai berhenti main game setelah memasuki smp. Alasannya karena orang tua Frisa melarangnya bermain game dan menyuruhnya untuk fokus belajar.

[Beberapa menit kemudian]

"Ayo main lagi! Kali ini aku gak akan kalah!" Ucap Frisa yang sedang kesal karena dikalahkan oleh Andress.

"Dasar Frisa, dia ini benar benar kompetitif."

Andress dan Frisa sedang bermain game bertarung. Mereka berdua berduel untuk menentukan siapa gamer yang lebih baik di genre pertarungan.

"Ayo! Tapi kalau kalah jangan menangis ya." Andress sangat menikmati membuat Frisa kesal.

"Dasarrrr... Andress sialan. Akan aku buktikan kalau aku lebih jago."

[10 menit kemudian]

"Aku kalah lagi..." Frisa merasa putus asa karena terus dikalahkan oleh Andress.

"Haha, kau kalah lagi. Jangan nangis ya." Ucap Andress.

"Diam kau Andress!"

Mereka berdua sangat menikmati waktu bermain mereka. Andress bahkan tanpa sadar terus tersenyum saat menghabiskan waktu berasama Frisa.

"Ayo bermain game lain! Masih banyak game game yang ingin aku coba." Ucap Andress.

Saking semangatnya Andress. Dia tidak sadar kalau dirinya menggenggam tangan Frisa dan membawanya pindah ketempat lain.

"A-Apa!!?? Di-Dia memegang tanganku???"

Wajah Frisa sangat merah. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia berpegangan tangan dengan seorang Pria. Jantung dia juga mulai berdetak dengan kencang.

"Kenapa jantungku berdebar debar seperti ini? Apa aku menyukai Andress?"

"Tidak! Itu tidak mungkin! Aku jadi begini pasti karena ini pertama kalinya bagiku berpegangan tangan dengan pria!"

"Benar! Aku begini bukan karena aku menyukainya!"

[Jam 10 malam]

Tidak terasa, Andress dan Frisa menghabiskan waktu selama 3 jam di dalam game center. Mereka memainkan banyak sekali permainan dan mereka juga sangat bersenang senang.

"Mau beli eskrim strawberi sebelum kita pulang?" Tanya Andress ke Frisa.

"Eskrim strawberi? Tidak usah, aku tidak suka eskrim strawberi."

"Tidak usah berpura pura begitu, aku tau kamu suka eskrim strawberi."

Frisa sebenarnya sangat suka eskrim strawberi. Tapi karena dia merasa tidak enak karena terus ditraktir oleh Andress. Dia menolak penawaran Andress dengan mengatakan hal itu.

"Sudahlah, ikut saja denganku." Andress menggenggam tangan Frisa lagi dan membawanya ke toko eskrim.

"Tung--"

[10 menit kemudian di bangku taman]

"Heroine ini memang bukan main. Dia terlihat sangat imut saat sedang memakan eskrim seperti ini. Pantas saja Leonil jatuh hati padanya."

Andress dan Frisa makan eskrim bersama di taman. Mereka duduk bersebelahan di bangku taman seperti sepasang kekasih.

"Siapa tadi yang bilang 'aku tidak suka eskrim strawberi'." Andress menjahili Frisa.

"D-Diam!!!" Frisa merasa malu.

"..."

"Andress... Sekali lagi... maafkan aku." Wajah Frisa kembali murung. Dia masih merasa tidak enak karena telah membuntuti Andress.

"Tidak usah minta maaf. Justru aku bersyukur kamu membuntutiku."

"Kenapa kamu bersyukur?"

Andress kemudian menatap ke arah langit. Dia mengambil nafas panjang dan mengubah ekspresinya ke ekspresi serius.

"Aku bersyukur karena masih ada orang yang peduli denganku didunia ini. Kamu tahu sendiri kan, kalau aku sudah tidak punya siapa siapa didunia ini."

"..." Frisa lagi lagi terdiam dan tidak tahu harus berkata apa untuk merespon perkataan Andress.

"Jadi, berhentilah meminta maaf." Ucap Andress sembari menatap Frisa.

"Iya, aku tidak akan meminta maaf lagi."

"Gadis baik." Jawab Andress sambil tersenyum.

"Ja-Jangan panggil aku seperti itu." Ucap Frisa dengan ekspresi wajah yang tersipu.

"Kenapa memangnya? Kau tidak suka aku gadis baik?"

"Po-Pokoknya kubilang jangan!"

...

...

[Di gerbang sekolah jam setengah 11 malam]

"Terima kasih. Yang tadi itu menyenangkan." Frisa berterima kasih kepada Andress. Berkatnya, dia bisa kembali bersenang senang bermain game.

"Sama sama. Kalau begitu, sampai jumpa besok."

Andress dan Frisa berbalik badan dan pergi ke asrama mereka masing masing. Saat jarak mereka sudah lumayan jauh, Andress tiba tiba berbalik badan dan Berkata...

"Kencan hari ini menyenangkan, di kencan berikutnya kamu yang ajak aku oke!" Setelah mengucapkan itu Andress langsung pergi ke asramanya.

"K-k-kencan???" Frisa baru menyadari kalau dia baru saja pergi kencan dengan Andress. Setelah menyadari itu, wajah dia menjadi sangat memerah dan jantungnya berdetak lebih kencang dari pada yang tadi.

...

...

[Keesokan harinya jam 9 pagi]

『Portal rahasia tingkat G』

『Jenis monster: laba laba』

"Jadi ini portalnya."

Andress saat ini sedang berada di depan portal rahasia tingkat G. Seperti rencana awal, dia ingin cepat cepat memasuki portal rahasia.

"Baiklah, mari kita masuk."

『Anda telah memasuki portal rahasia』

"Gua lagi ya..."

Sama seperti portal yang sebelumnya. Portal kali ini juga bertema gua. Perbedaan paling mencolok dari portal yang ini adalah banyak sekali jaring laba labanya.

『Map』

『Luas portal ini adalah 1 kilometer』

"Luas portal kali ini lebih kecil dari pada portal yang kemarin. mungkin aku akan lebih cepat menyelesaikan portal yang kali ini."

Andress mengambil barang dari inventory. Barang itu adalah sebuah kacamata yang berguna untuk melihat di kegelapan.

"Tidak sia sia aku membelinya dengan harga mahal."

"Meski sebenarnya aku masih bisa melihat tanpa kaca mata ini. Tapi menggunakan kacamata ini jelas jauh lebih baik."

『Map』

『Terdapat 8 laba laba berjarak 50 meter kedepan』

"Gila, besar banget laba labanya. Kira kira itu hampir sebesar sapi setengah dewasa."

[Monster laba laba]

Monster laba laba terbagi menjadi tiga jenis sesuai ukurannya. Ukuran paling kecil setinggi 1 meter, ukuran sedang setinggi 2 meter dan ukuran besar sebesar 3 meter.

"Kalau dilihat dari ukurannya. Sepertinya mereka tergolong laba laba jenis kecil."

Andress mengeluarkan panah dari gelangnya. Dia kemudian menggunakan skill 'lima tembakan sekaligus' untuk menyerang para monster laba laba itu. Dia mengarahkan bidikannya ke arah mata agar monster laba laba itu agar mereka tak bisa melihat dengan jelas.

"Kalau aku menggunakan skill 'bom anak panah'. Pasti akan mengundang monster yang lain. Jadi lebih baik aku menggunakan cara sederhana saja yaitu menggunakan pedang."

Jleb! Jleb! Jleb! Semua anak panahnya mengenai 5 mata laba laba.

"Sekarang saatnya!!!"

Andress memasukan panahnya kembali dan mengeluarkan pedang miliknya. Dia lalu berlari ke arah 5 laba laba yang terkena anak panah dan menyerang mereka semua.

Namun ke 5 monster laba laba itu sadar dengan keberadaan Andress. Mereka langsung menyerangnya menggunakan racun yang dapat melelehkan benda apapun.

"Aku harus hati hati. Racun monster laba laba itu sangat berbahaya karena bisa menghancurkan badan manusia dengan instan."

Andress berlari mengelilingi 5 monster laba laba itu. Dia berusaha keras untuk menghindari tembakan racun itu.

"Ini terlalu susah, aku tidak bisa mendekati mereka."

Andress kemudian menyimpan pedangnya dan mengambil panahnya kembali. Dia lalu melompat dan menembakan 5 anak panah sekaligus namun dengan power yang lebih kuat.

Jleb! Jleb! Hanya 3 anak panah yang mengenai sasaran. Soalnya laba laba itu cukup cepat dan bisa menghindari serangan Andress.

Tap! Setelah mendarat . Andress menembak 1 kali lagi untuk monster laba laba yang berhasil menghindar.

Jleb! Jleb! Anak panah itu mengenai monster laba laba lainnya.

Slasshhh! Andres memotong semua kepala monster laba laba itu menggunakan pedangnya.

"Akhirnya... Tidak kusangka mengalahkan monster laba laba akan sesulit ini. Padahal mereka ini masih tingkat G."

Meski monster laba laba di portal ini memiliki tingkat kesulitan yang sama dengan monster goblin hijau yang di portal sebelumnya. Tapi pada kenyataannya monster laba laba ini jauh lebih kuat dari monster goblin hijau.

『Daging monster laba laba』

『Tidak bisa dimakan』

"Tidak bisa dimakan ya... sayang sekali"

...

...

BERSAMBUNG...