Alzanno memasuki taksi setelah menerima kiriman alamat rumah barunya.
"Ke alamat ini ya pak," ucap Alzanno menyodorkan ponselnya pada sang sopir taksi.
"Baik mas," ucap sopir taksi.
Alzanno pun mengangguk. Selama di perjalanan, Alzanno hanya sibuk dengan ponselnya saja.
...
"Iya dia. Dia adalah orang yang mengancam gue dan Elzia untuk mencelakai lo karena Elzia gak mau dengarin apa kata-kata dia. Tadi bahkan sepulang sekolah, dia kembali ngajak Elzia untuk pulang bareng dia. Tapi Elzia gak mau dan akhirnya dia marah banget tuh. Terus dia kembali mengancam Elzia namun gak dipedulikan sama Elzia. Ntahlah," ucap Roy dengan mengendikkan bahunya.
"Obsesi banget temen lo itu. Pakai segala mengancam ingin mencelakai gue atau menghancurkan gue. Dia kira dia sehebat apa? Gue hancurin hidup keluarganya ntar nangis," ucap Raka dengan senyum miring.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください