webnovel

Runtuh

Sudah beberapa hari tapi belum ada kabar apapun mengenai rasyid, ilham yang diandalkan ega untuk mendapatkan informasi tentang rasyid justru terkesan sudah tidak peduli, membuat ega mencari jalan keluar lain untuk mencari informasi kepada teman atau sahabat rasyid yang lain.

Ega mendapat saran untuk bertanya kepada gunawan teman sekelas rasyid dia adalah sahabat sekaligus tetangga nya.

Siang itu ega pergi ke kelas otomotif untuk mencari gunawan, ega segera menemukannya tengah bersenda gurau dengan teman temannya.

Ini adalah pertama kalinya bagi ega pergi ke kelas itu yang isinya hanya laki laki saja, spontan membuat satu kelas memperhatikannya, semua mata tertuju pada ega.

Ega segera menghampiri gunawan dan mengajaknya untuk berbicara di luar

"Kamu gunawan kan sahabat nya rasyid?" tanya ega

"Iya, ada apa ga?jawab gunawan

Ega kaget karena gunawan ternyata mengenalnya

"Kamu sahabatnya rasyid pasti tahu dengan keadaan rasyid sekarang kan?tanya ega

Gunawan terdiam sejenak tak kunjung menjawab pertanyaan ega,

Sambil menghela nafas gunawan mulai menjawab pertanyaan ega.

" Sebaiknya mulai sekarang kamu lupakan rasyid"jawab gunawan singkat

Ega kaget dengan jawaban gunawan bandannya terasa dingin dengan hati yang berdegup kencang.

"Memangnya kenapa?"jawab ega dengan suara bergetar

" Rasyid tidak akan kembali, dia sudah pindah dan tidak akan sekolah disini lagi"jelas gunawan

"Apa sudah tidak ada jalan keluar lain?"tanya ega lagi

"Tolong sampaikan padanya tetaplah sekolah disini aku yang akan menjauhinya supaya ia tidak dirundung lagi"pinta ega

"Ga, sebetulnya ibu rasyid sudah meninggal sejak lama, dia tinggal dengan nenek nya disini dan kamu adalah satu satu nya yang menjadi penyemangatnya sekolah disini, dia tidak sanggup satu sekolah dengan kamu tapi harus menjauhimu, jadi dia memutuskan untuk ikut ayah nya ke lombok dan tinggal disana, sebetulnya dia sudah mencoba bertahan tapi orang itu dan kawan kawannya tidak berhenti merundung rasyid, akhirnya dia pun menyerah dan ditambah lagi ada seorang penghianat yang merupakan temannya sendiri" tukas gunawan

"Maksud kamu penghianat itu siapa?"tanya ega

Gunawan kembali terdiam, matanya terlihat memerah seperti ada kebencian yang tersembunyi,

"Penghianat itu adalah ilham dia teman kami tapi juga mata mata orang itu dia selalu memberi informasi apapun mengenai kedekatanmu dengan rasyid"jawab gunawan menahan amarah.

Mendengar penjelasan dari gunawan ega merasa seperti disambar petir seluruh badannya terasa bergetar dan dingin sungguh pilu yang dialami rasyid bagaimanapun rasyid adalah penyemangat nya saat pindah ke kota itu dan dia adalah teman yang sangat baik terlepas apapun status hubungan mereka.

"Beri aku kesempatan untuk berbicara sekali saja dengan rasyid aku ingin menyampaikan rasa terimakasihku karena dia sangat baik dan membantuku beradaptasi lebih cepat di sini," pinta ega

"Sudahlah ga, kasihan rasyid biarkan dia hidup tenang dan menjalani hidupnya yang sekarang," tolak gunawan

Ega terdiam sejenak memikirkan perkataan gunawan,

"Betul kata gunawan dengan melepaskan rasyid mungkin itu lebih baik baginya, ia bisa memulai hidup baru yang lebih tenang bersama ayahnya".

Ega tertunduk dan meninggalkan gunawan tanpa sepatah katapun meski tidak menangis tapi ia merasakan kesedihan dan kecewa yang mendalam.

Dalam hati nya ia mengumpat ilham sungguh tidak terpuji perbuatannya, ega merasa sangat kecewa dengan ilham yang awalnya ia anggap adalah orang yang baik.

Ega kembali ke kelas dengan badan yang lemas, menahan amarah karena tidak ingin ribut dengan ilham.

Ia sadar harus mengikhlaskan rasyid karena mungkin semua ini adalah jalan yang terbaik bagi mereka, ia sendiri juga harus melanjutkan hidup nya dan menyimpan kenangan saat berteman dengan rasyid, ia pun harus menata hati untuk memaafkan ilham.

***

Beberapa hari ega melewati hari tanpa semangat, ia malas melakukan apapun, tetapi teman sekelas nya kini sudah mengetehui kebenarannya sehingga tidak menyalahkan ega lagi, ega sedikit lega dengan itu.

Hari hari yang dilalui nya tanpa kabar apapun dari rasyid, mereka benar benar sudah tidak ber hubungan lagi yang dulunya setiap hari bertemu kini sudah berpisah yang dulu nya setiap hari telepon kini sudah tidak pernah lagi.

Melihat ega yang sedih hesti selalu berusaha menghiburnya, dan selalu menemaninya, hesti adalah sahabat terbaik ega.

Sore itu mereka ada janji untuk mengerjakan tugas bersama di kost hesti.

" Ga, nanti sekalian jalan jalan yuk bosen di kost terus"pinta hesti

"Mau jalan kemana?" tanya ega

"Kemana aja yang penting kamu nggak sedih lagi," jawab hesti sambil tersenyum merayu ega

"Iya deh," jawab ega sambil membalas senyum kepada sahabatnya itu

Sore itu setelah mengerjakan tugas mereka berkeliling sekitar alun alun, ega masih menjadi penumpang dan hesti yang menyetir.

Hesti mengendarai motor dengan pelan dan dalam perjalan mereka sibuk berbincang,

"Ga, kamu punya motor nggak pernah dipakai sayang banget tahu!" kata hesti menasehati ega

"Kan aku belum lancar hes" sangkal ega

"Yaa belajar dong",jawab hesti

" Iya deh nanti kalau kakak ku nggak sibuk"sambung ega

Ibu ega overprotektif sehingga melarang ega mengendarai motor sendiri di jalan raya, sehingga membuat ega takut belajar.

"Aku harus mengalihkan perhatian ku dari rasa kecewa ini mungkin dengan aku belajar motor lebih sering dan fokus bisa membuatku sedikit melupakan rasyid dan semua kenangannya" gumam ega dalam hati.

"Makasih ya hes saran kamu bagus juga" kata ega sambil memeluk erat badan sahabat nya itu.

"Iyaa," jawab hesti singkat

Mereka berputar mengelilingi alun alun kota dengan ceria dan canda tawa membuat ega kembali ceria dan sedikit melupakan kesedihannya.

Jam 21.00 sudah waktu nya untuk ega pulang, ia segera mengantar sahabat nya ini untuk kembali ke kost dan selanjutnya ia sendiri akan segera pulang ke mess, ega memiliki jam malam, jam 21.00 harus sudah dirumah itu adalah aturan dari bapak dan ibu nya.

***

Malam itu ega membuka jendela kamarnya ia melihat bintang yang sangat banyak berkelip memberi cahaya bersama rembulan ditengah gelapnya malam, angin sepoi dengan sejuk menyapa wajah ega, memberi ketenangan pada perasaan yang berantakan. Dikala semua tenang dan damai ia mengambil nafas panjang menahannya sebentar mengumpulkan semua kesedihannya dan menghempaskanya bersama nafas yang ia keluarkan.

"Mbakk!!!! Ngalamun aja!!!

Ega dikagetkan gertakan dari adiknya yang perlahan medekati ega dan sengaja mengagetkannya, ia menoleh ke belakang tapi kali ini ega tidak marah justru memeluk erat adiknya.

" Mbak kenapa?"tanya vika lugu

"Mbak kangen kamu dek, lama nggak ngejailin kamu", sambil melepas pelukannya dan menggelitik badan mungil adiknya itu, mereka tertawa dan saling menggoda.