webnovel

Rahasia Apa

Ega sudah memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan rasyid.

Setelah beberapa hari rasyid tidak masuk sekolah dan hp nya tidak dapat dihubungi hatinya tidak tenang, ia memutuskan untuk bertanya kepada ilham.

Saat jam istirahat ia menghampiri ilham yang akan beranjak dari tempat duduknya.

"Ham tunggu ada sesuatu yang ingin aku tanyakan", kata ega

Ilham terlihat kaget melihat ega begitu serius.

" Kamu ingin bertanya apa ga?" tanya ilham

"Kamu pasti tahu kan apa yang terjadi dengan rasyid kenapa dia tiba tiba berubah bahkan beberapa hari tidak masuk sekolah hp nya juga tidak bisa dihubungi?" tanya ega penuh semangat

"Emmm sebenernyaa....", ilham menghentikan bicaranya dia seperti bingung dan ragu untuk bercerita.

" Kenapa ham, ada apa, apa yang kamu ketahui?cerca ega lagi

Akhirnya ilham mau berbicara setelah ega memaksanya.

"Ga, sebenarnya rasyid nggak akan sekolah disini lagi,"jawab ilham

"Haaa,,,,,!? Kenapa?" tanya ega

Ega kaget mendengarnya karena sebelumnya rasyid terlihat baik baik saja bahkan tidak bercerita apapun kepadanya.

"Kenapa ham? Apa penyebabnya?" membuat ega penasaran.

Ega terus memaksa ilham untuk bercerita karena terlihat sangat jelas ilham begitu ragu dan takut.

"Ga, sebenarnya aku nggak boleh cerita kesiapapun masalah ini, jadi rasyid mendapat perundungan di sekolah oleh kakak kelas yang juga naksir sama kamu," jawab ilham

"Kakak kelas? Siapa orang itu ham?" tanya ega lagi

"Kakak kelas yang ketemu kamu waktu ekstra kulikuler di desa terpencil itu." jawab ilham

Ega sangat kaget mendengar penjelasan ilham dia hanya fokus memikirkan rasyid.

"Kasihan rasyid ia mengalami perundungan karena aku" gumam ega dalam hati

"Pokok nya nanti kamu temui rasyid kamu ajak dia untuk tetap masuk sekolah , jangan sampai hanya karena hal ini dia sampai keluar,"kata ega

" Iya ga, nanti akan aku coba untuk membujuk rasyid,"jawab ilham

Ilham dan rasyid bertetangga dan setiap hari mereka selalu bertemu.

"Ga maaf ya aku ada keperluan sama wali kelas, aku tinggal dulu." kata ilham berpamitan.

Ilham meninggalkan ega yang masih syok didalam kelas.

Yang tidak bisa dimengerti ega laki laki macam apa yang tega berbuat semacam itu sampai sampai rasyid pun takut oleh nya, melihat ilham yang begitu takut ega pun mulai curiga bahwa ilham masih menyembunyikan sesuatu dan belum berani untuk bercerita.

Sampai pulang sekolah ilham masih terlihat murung dan tidak ceria seperti biasanya dia tidak berani menatap wajah ega.

***

Malam itu ega hanya memainkan pensilnya saja, raganya memang sedang duduk belajar tapi jiwanya masih menerawang jauh pada kejadian rasyid, bagaimanapun rasyid adalah pria pertama yang ega kenal ia juga sangat baik, sungguh disayangkan jika hanya karena dirinya rasyid harus pindah sekolah, dalam hati kecilnya ega merasa campur aduk antara takut dan penasaran dengan sosok lelaki yang telah merundung rasyid, sesangar apa lelaki itu sampai rasyid pun takut dengannya dan apakah begitu istimewa dirinya sampai diperjuangkan oleh lelaki itu, entah itu sebuah anugerah atau justru sebuah kutukan baginya.

"Mmmbbbaaakkkk!!!!" teriak adiknya yang memecahkan lamunannya spontan membuatnya kaget.

"Apasih dek, bikin mbak kaget aja!!" ega yang marah mulai membentak adiknya

"Lagian mbak sih ngapain ngelamun!?" jawab vika tanpa rasa bersalah

Ega belum mau beradu mulut dengan adiknya, ia segera berlalu dan meninggalkan adiknya.

Ega mengambil hp nya di kasur sama sekali tidak ada pesan dari rasyid maupun ilham, membuat ega khawatir dalam gumam nya

"Apakah ilham berhasil membujuk rasyid agar tetap sekolah"

Sungguh dalam hati kecilnya ega merasa begitu bersalah, karena dirinya kini rasyid dalam masalah, ia berharap ilham mampu membujuk rasyid untuk kembali bersekolah dan ia pun berjanji bahwa ia akan menjauhi rasyid agar rasyid bisa bersekolah dengan tenang dan tidak kembali di ganggu oleh lelaki misterius yang bahkan belum ia kenal.

Karena ilham yang tidak segera memberi kabar, ega menelfon ilham tapi justru ilham mematikan hpnya membuat ega semakin cemas.

***

Keesokan harinya disekolah ega segera mencari ilham, di semua tempat sudah dicari tapi tetap tidak ketemu seperti nya ilham memang sengaja bersembunyi dan tidak mau bertemu ega.

Ega yang sudah mulai jengkel dengan ilham akhirnya memilih menunggu nya di kelas, ia yakin bahwa mau bersembunyi kemanapun mereka pasti bertemu karena masih satu kelas.

Tak disangka ternyata ilham tidak masuk sekolah ia mengirim surat ijin kepada guru bahwa ia sedang sakit.

Semakin aneh, ega sempat berfikir untuk menemui rasyid sendiri ke rumah nya tapi ega malu dan akhirnya mengurungkan niatnya.

Disekolah ega terus mendapat hardik dari teman sekelasnya yang mulai mendengar gosip tentang ega dan lelaki misterius itu, ega disalahkan oleh beberapa teman nya yang merasa kasihan dengan rasyid atas perlakuan lelaki misterius itu, padahal ega sendiri pun tidak mengenal lelaki itu dan ia sebenarnya juga adalah korban dari lelaki itu.

Disekolah hanya hesti yang masih tulus berteman dengan ega.

"Ga, gimana kamu sudah bicara dengan rasyid belum?" tanya hesti

"Hp nya nggak aktif hes, aku belum bertemu dengannya sama sekali" jawab ega lesu

Hesti pun terlihat lesu melihat sahabatnya yang murung dan mendapat perlakuan tidak adil dari teman yang lainnya ia masih membela ega karena menurutnya yang bersalah adalah lelaki misterius itu bukan ega.

"Terus ada kabar apa dari ilham?"tanya hesti lagi

" Nah itu dia, ilham juga nggak bisa dihubungi, aneh banget kan," jawab ega yang kesal dengan ilham

"Aku yakin deh, ilham pasti sengaja nggak masuk sekolah buat menghindar dari aku"imbuh ega

" Apa perlu kita kerumah ilham?tanya hesti lagi

"Nggak usahlah, aku nggak berani ijin ke orangtuaku kalau masalah nya begini",jawab ega lagi

" Kita tunggu aja besok, semoga ilham masuk sekolah kita interogasi sampai dia mau cerita semuanya,"pungkas ega

***

Keesokan paginya disekolah ilham sudah mulai masuk kembali tetapi dia tidak segera menemui ega dan menjelaskan bagaimana hasilnya, justru sebaliknya dia bertingkah tidak menganggap ega.

Ega yang kesal dan penasaran akhirnya ingin menghampirinya yang sedang bergerombol dengan teman yang lainnya, saat ega mendekat ilham justru malah pergi meninggalkannya.

Seperti kebalikan dengan keadaan yang sebelumnya, hari ini dia bertingkah seperti tidak ada masalah apapun bahkan semakin aneh karena seperti tidak mengenal ega.

Melihat ketidak wajaran itu ega menyimpulkan bahwa ilham sudah mengetahui kejadian perundungan ini sejak lama dan ia termasuk dalang dari kejadian ini.

Ega mulai tidak respek dengan ilham, ia merasa seperti dipermainkan,tapi dia ingin tetap mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan mengesampingakan ego nya, ia pun berharap ilham mau bekerja sama dan mau berkata jujur padanya.