webnovel

Pertemuan DenganMu

Dering ponsel membuat nya terbangun sore itu, karena lelah ega sengaja mengambil tidur siang.

"Siapa ya" gumam ega

Ia mengambil ponsel nya yang masih ia letakkan di tas sekolah nya, karena sejak pulang sekolah tadi ia tidak memainkan ponsel nya.

"Oh dari hesti" kata ega

"Iya hes, ada apa?" tanya ega

"Hallo ga, malam ini jadi kan keluar bareng aku?" tanya hesti

"Iya jadi" jawab ega

"Oke, aku tunggu di kost jam tujuh ya" kata hesti

"Iya" jawab ega, sambil mematikam ponsel nya.

"Hesti gangguin orang tidur saja sih" kata ega sambil menguap.

Ega memainkan ponsel nya sejenak, tanpa ia sadari hari sudah semakin sore.

"Ga" terdengar suara memanggilnya dari luar

"Iya bu" jawab ega sambil bergegas membuka pintu

"Ada apa bu" tanya ega

"Sudah sore tolong kirimkan sayur ini ke bos ibu ya" kata ibu

"Baik bu" jawab ega sambil menerima sepiring sayur

Ega menuju kediaman bos orang tua nya di rumah bagian depan, rumah nya sangat besar, luas dan bagus dari luar sudah tercium wangi parfum laundry yang biasa mereka gunakan.

Ega membuka pintu rumah itu sambil memgucap salam meski yang ada hanya pembantu rumah tangga yang selalu siap siaga 24 jam.

"Mbak ini sayur menu malam ini" kata ega sambil memberikan piring berisi sayur itu.

"Iya, terimakasih ya" jawab si mbak itu.

Ega kembali ke dapur dengan lega karena telah menyeselaikan tugas dari ibu nya.

Di dapur adik tercinta nya sudah di sana, ia sedang membantu membersihkan dapur.

"Wah, tumben rajin banget kamu dik" kata ega menyindir adik kesayangan nya itu

"Memang nya kenapa mbak" jawab vika tak mau kalah ketus

"Tidak apa apa, nah gitu yang bersih ya nyapu nya" jawab ega sambil tersenyum setengah mengejek

"Pasti ada mau nya nih anak, tumben mau bantuin ibu" gumam ega sambil pergi ke kamar nya meninggalkan ibu dan adik nya.

"Ah sudah sore, mandi saja dulu lah" gumam ega

Ia segera mengambil handuk dan baju ganti nya, segera menuju kamar mandi takut kedahuluan adik nya itu.

Benar saja belum selesai ia mandi vika sudah menggedor pintu kamar mandi dengan sangat kencang.

"Mbak, cepetan dong mandi nya lama sekali" kata vika

"Iya, sebentar sabar" jawab ega

Tak lama ega keluar dari kamar mandi, dan ternyata adik nya masih menunggu dengan di depan kamar mandi itu.

"Astaga, kamu masih disini nungguin mbak" kata ega

"Iya lah, mbak sih mandi nya lama" jawab vika

Vika segera masuk ke kamar mandi dengan wajah yang sedikit manyun, sehingga menutup pintu kamar mandi dengan sangat kencang.

"Astaga, masih kecil suka marah marah" kata ega menggoda adik nya

"Biarin" teriak vika dari dalam kamar mandi

Dengan tanpa merasa bersalah ega ke kamar nya untuk segera berdandan menyiapkan dirinya untuk acara nya dengan hesti.

Ia memakai riasan yang sangat simple, hanya memakai pelembab dan bedak serta memakai lipstik berwarna orange, membiarkan rambut panjang nya terurai.

Dengan memakai celana jeans hitam panjang dan dipadukan dengan kaos panjang warna putih.

Se sederhana itu saja sudah membuat nya sangat menawan, terlebih ega memiliki kulit yang putih bersih.

"Tok tok tok"suara ketukan pintu

" Ga"kata ibu mengetuk pintu kamar ega

"Iya bu, masuk saja" jawab ega dari dalam

Ibu segera masuk ke dalam kamar ega.

"Wah anak ibu cantik sekali, mau keluar sama siapa sih?" tanya ibu sedikit menggoda ega

"Aku keluar sama hesti kok bu, kan tadi siang aku sudah izin" jawab ega

"Iya, tidak apa apa nak" jawab ibu

"Mau jalan jalan kemana sih?" tanya ibu lagi

"Paling ke alun alun saja bu" jawab ega

"Hati hati ya nanti, biasa nya kalau malam minggu ramai" kata ibu

"Iya bu" jawab ega

"Bu, ibu aku cari ternyata disini" kata vika yang tiba tiba masuk ke kamar ega tanpa permisi seperti kebiasaan nya selama ini.

"Tidak sopan tahu, masuk ke kamar orang tidak permisi dulu" kata ega menegur adik nya

"Biarin" jawab vika

"Ayo bu berangkat sekarang saja" ajak vika kepada ibu

"Iya sebentar" jawab ibu

"Ibu mau kemana?" tanya ega

"Ini adik mu juga pengen jalan jalan, kata nya bosan di rumah terus" jawab ibu

"Wah pantas saja tadi sore dia begitu rajin membantu ibu di dapur, ternyata ada mau nya" kata ega sambil tertawa seakan mengejek adik nya itu

Vika tidak menjawab apapun, ia hanya menjulurkan lidah nya sambil mengejek kakak nya itu

"Sudah, ayo berangkat" ajak ibu melerai adik dan kakak itu.

"Ibu berangkat dulu ya, nanti kalau keluar hati hati ya" kata ibu berpesan kepada ega

"Iya bu" jawab ega.

"Sudah hampir jam tujuh, aku berangkat sekarang saja" gumam ega

Ia mengambil tas slempang kesayangannya segera mengenakannya dan memakai sepatu hitam favorit nya ega terlihat sangat elegant dan cantik.

Baru di dedan jalan raya ega sudah dihadapkan keadaan jalan yang sangat ramai.

"Aduh, ramai sekali jalanannya" gumam ega

Ia mengendarai motor dengan pelan dan hati hati.

Sesampai nya di kost hesti, ega segera turun untuk menghampiri sahabat nya itu.

"Hes, ayo berangkat" ajak ega

"Wah kamu terlihat cantik banget ga" jawab hesti sambil keluar dari kamar kost nya.

Ega hanya tersenyum simpul mendengar pujian kawannya itu.

"Nanti kamu yang nyetir ya jalan nya ramai sekali" kata ega

"Kamu nih, belajar berani dong" jawab hesti

"Iya deh" jawab ega, membuatnya memberanikan diri untuk menyetir sendiri.

Akhirnya mereka berdua berboncengan dan pergi menuju alun alun kota.

Benar saja di alun alun sangat ramai, terlebih ada acara konser membuat tempat itu penuh sesak oleh orang yang juga ingin melihat nya.

Ega mencari tempat parkir yang strategis dan aman.

Dengan sedikit kesusahan ega mendapat tempat parkir yang menurut nya tidak begitu penuh.

Tanpa ega sadari ia menjadi pusat perhatian setiap orang yang berpapasan dengannya, terlebih oleh para pria yang berlalu lalang lewat.

"Ayo ga" kata hesti sambil menggenggam erat tangan kawan nya itu, ega pun terus mengikuti hesti.

"Beli minum dulu yuk" ajak hesti

"Iya, beli es jeruk saja" jawab ega

Mereka ke stand es jeruk yang berada di seberang jalan.

Ega dan hesti sangat menikmati acara malam itu, mereka terlihat begitu senang.

"Sini hes" ajak hesti ke stand jeruk yang ia inginkan

"Pak, beli es jeruk nya dua ya" kata ega memesan kepada penjual itu

"Saya juga dua ya pak"

Terdengar suara lelaki yang juga memesan dua cup es jeruk.

Ega menoleh ke arah suara itu

"Eh ama, kamu juga ke sini" kata ega

"Iya, bosan di rumah pengen jalan jalan, mumpun ada temannya" jawab ama sambil menunjuk ilham yang ada di samping nya.

"Oohh iya" kata ega sedikit canggung.

"Ini dek, es nya" kata penjual itu sambil memberikan es pesanan ega

"Oh iya pak" jawab ega sambil menyodorkan uang untuk membayar es itu

"Eh tidak usah, biar aku saja yang bayar" kata ama

"Tidak usah ma, terimakasih" kata ega menolak kebaikan ama

"Ini pak" kata ega tetap memberikan uang nya kepada penjual itu.

"Kita duluan ya ma" kata ega

"Iya" jawab ama yang sedari tadi terus memperhatikan ega dengan tatapan setengah bengong.

Ega pergi bersama hesti meninggalkan ama dan ilham.

Ega dan hesti menuju panggung konser itu, di sana sudah sangat ramai bahkan sulit untuk seseorang akan keluar masuk tempat itu.