webnovel

Sendiri

"Aku nggak ikut ya,aku langsung pulang aja" kata ega menolak ajakan ama

"Loh kenapa?" tanya ama

"Iya, kenapa nggak ikut sih ga?" sambung ilham

"Udah ikut aja, sebentar doang kok masak udah capek nggak makan dulu" bujuk hesti

"Mumpung aku traktir nih" kata ama

"Udah ayok ikut aja" kata hesti

Ega masih ragu takut jika pulang kemalaman karena waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Ya udah tapi sebentar aja ya" kata ega

"Nah gitu dong, tenang sebentar aja kok" kata hesti

Ama terlihat lega melihat ega yang bersedia makan bersama dulu.

"Oke, kita makan apa nih?" tanya ilham

"Beli ayam goreng aja yuk" ajak hesti

"Kamu pengen makan apa ga?" tanya ama

"Eee terserah kalian aja deh" jawab ega

"Ya udah kita makan ayam penyet ya?" seru ilham

"ok, berangkat yuk" jawab ama

Mereka segera berangkat dengan berboncengan motor.

"Aku bonceng hes" ajak ega

"Okey" jawab hesti

Sedangkan ama membonceng ilham, mereka segera mencari di sekitar alun alun ayam penyet yang masih buka, ama menyetir di depan ega.

Ama merapatkan motor nya di sebuah kedai yang dekat dengan alun alun kota, diikuti dengan ega yang berada di belakang nya.

"Makan di sini aja ya" kata ama menoleh ke arah ega

"Iya" jawab ega

Mereka berempat pun segera masuk, dan memesan makanan.

Mereka memilih meja dengan empat kursi yang saling berhadapan.

Ega sengaja duduk di sebelah hesti sedangkan ama duduk di sebelah ilham, ilham yang pengertian sengaja memberi tempat kepada ama untuk duduk di depan ega.

Terlihat ama dan ega mulai canggung, untunglah ada ilham, ia selalu bisa membuat suasana kembali cair, dengan banyolannya.

"Berarti mulai besok kamu berangkat sendiri lo hes" kata ega

"Iya, mulai besok aku akan bangun lebih pagi" jawab hesti

"Yaa syukur deh, nggak jadi tukang ojek lagi" seru ega

"Ihhh kok gitu sih" kata hesti

"Hahahaha nggak nggak bercanda aja kok" jawab ega tertawa geli melihat wajah sahabat nya itu

"Ini kak pesanan nya" kata pelayan kedai itu memberikan pesanan mereka

"Oohh iya terimakasih" jawab ilham yang begitu bersemangat mendapat traktiran dari ama kawannya.

Mereka segera melahap habis semua makanan yang disajikan.

"Aduh kenyang nih, capek baget juga pulang yuk" ajak hesti

"Ya sudah yuk" jawab ega

"Ya sudah yuk pulang" kata ama

Terlihat ama masih ingin bersama ega, tapi ia juga kasihan melihat ega yang nampak kelelahan.

Mereka segera beranjak dari tempat duduk itu, ama segera ke kasir untuk membayar semua makanannya.

"Aku duluan ya, makasih traktirannya" seru ega kepada ama sambil melambaikan tangannya.

"Iya sama sama" jawab ama

Mereka berpisah di tempat itu, ega mengantar hesti pulang ke kost nya yang baru.

"Sampai ketemu di sekolah besok, makasih yaa" seru hesti

"Iyaaa dadaahh" jawab ega beranjak pergi

Ega mengendarai motor nya dengan santai menuju rumah.

"Ibuu aku pulang" seru ega mencari ibu nya

"Hallo sayangku, udah pulang anakku" jawab ibu

"Wahh kelihatan seneng banget" kata ibu

"Hehehe iya bu tadi habis bantu hesti beres beres di traktir makan sama temen" kata ega

"Temen siapa?" tanya ibu

"Ehhh temen kita buk, temen satu sekolah kita" jawab ega bingung ingin menjelaskan

"Ooohhh, yasudah sana istirahat mandi gih bau!" seru ibu

"Hehehe iy bu" jawab ega

Malam itu ega terpaksa mandi karena badannya lengket dengan keringat dan debu.

Tak perlu waktu lama untuk mandi, karena memang sudah malam.

"Aduh capek banget" seru ega

Ia naik ke kasur dan merebahkan badannya.

Terdengar suara ponsel nya yang berdering,

"Eh siapa ya" kata ega

Ia segera mengambil ponsel itu dari dalam tas nya.

"Ohh ama yang kirim pesan" kata ega

"Selamat mimpi indah" kata ama pada pesan itu

"Kenapa nih orang?" kata ega sedikit aneh dengan pesan ama

"Okey, kamu juga" bunyi balasan ega kepada ama

"Sampai jumpa besok di sekolah" balasan ama lagi

"Sippp" jawab ega

Ega segera mematikan ponsel nya setelah membalas pesan dari ama.

Ia tidak ingin ada yang menganggu nya, ia pun mengunci pintu kamar nya, ia tidak mau adik nya tiba tiba masuk ke kamar nya.

"Agh, akhirnya bisa istirahat dengan tenang" kata ega

Ega tidur dengan selimut tebal membungkus badannya.

***

"Aaaghhhh" Ega membuka mata nya tangan nya berusaha meraih ponsel nya untuk mematikan alarm yang terus berdering.

Ia segera beranjak dari kasur kesayangannya dengan langkah yang malas.

"Kenapa badan ku terasa lelah sekali ya" bisik nya berbicara sendiri sambil memegang pinggang nya.

Meski begitu ia tetap bangun dan bersiap untuk masuk sekolah.

"Ehm, mulai hari ini aku sudah tidak usah lagi menjemput hesti" gumam nya saat menyetarter motor nya memperingatkan dirinya sendiri, ia pun melaju tanpa mampir kemanapun.

Sesampai nya di sekolah ia segera memarkirkan motor nya di tempat biasa, tempat yang khusus ama carikan untuknya pada saat itu.

"Aneh juga ya sampai di sekolah biasa nya sama hesti tapi ini sendirian" gumam nya

Ega berjalan sendirian menuju kelas, ia bertemu ama yang sedang berjalan bergerombol dengan temannya.

"Ga!" teriak ama yang segera berlari menghampiri ega.

Ega menoleh dan berhenti sejenak melihat ama menghampiri nya.

"Hai" jawab ega

"Sendirian?" tanya ama basa basi

"Iya nih" jawab ega

Mereka pun berjalan masuk ke kelas bersama

"Oohhh iya ya sekarang kan berangkat nggak bareng hesti" kata ama lagi

"Iya nih"jawab ega

"Kenapa kok nggak semangat gitu?" tanya ama lagi

"Nggak tahu nih rasa nya capek banget" jawab ega

"Oohhhh mungkin kecapekan kemaren bantu hesti beres beres" kata ama

"Iya kali ya, capek banget rasa nya" jawab ega

"Gimana kalau tiap hari aku jemput lumayan nggak usah nyetir" pinta ama

"Agh nggak usah, nanti aku merepotkan" jawab ega

"Nggak kok kalau kamu mau dengan senang hati aku bersedia" kata ama

"Nggak usah makasih ma" jawab ega ia terlihat salah tingkah

Ega semakin mempercepat langkah nya, ia diam sejenak.

"Ehm, di depan sudah sampai kelasku, aku masuk dulu ya" kata ega

"Eee iya" jawab ama

Ega meninggalkan ama dibelakang nya dan mempercepat langkah nya segera masuk ke kelas.

"Astaga ama kenapa sih jadi kayak gitu, jantung ku jadi berdegup kencang gini" gumam ega sambil meletakkan tas nya diatas meja dan duduk di kursi

"Hai" seru hesti mengagetkan ega yang menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya.

"Ehh bikin kaget saja kamu hes" jawab ega

"Kamu ngapain sih? Nangis?! tuh kenapa wajah kamu ditutup pakai tangan?"tanya hesti

" Nggak kok nggak kenapa napa"jawab ega

"Kamu sendiri kenapa baru datang?" tanya ega balik ingin mengalihkan topik pembicaraan.

"Kan aku jalan kaki jadi lama lah" kata hesti

"Ya sudah duduk sini pasti capek" ajak ega membenahi kursi kawannya itu

"Ga, nanti malem aku sama ratih mau keluar lihat konser, mau ikut nggak?" tanya hesti

"Jam berapa?" kata ega

"Jam tujuh an lah" kata hesti

"Ehm oke deh aku ikut" jawab ega cepat

"Sippp, sebelum jam tujuh ke kost ku ya" pinta hesti

"Siappp" jawab ega

"Kemaren ratih pindahan siapa yang bantuin?" tanya ega

"Pacarnya" jawab hesti

"Oohhh,, " jawab ega sambil menganggukkan kepala nya

"Emang nya ratih nggak keluar sama pacar nya?" tanya ega

"Nggak tahu" jawab hesti sambil menggelengkan kepala nya

"Gimana sih kamu" kata ega mengernyitkan dahi nya

"Aku nggak mau ya kalau jadi obat nyamuk" kata ega lagi