webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.80

Hari terus berjalan sebagaimana mestinya, begitupun Shea yang menjalani hari-hari nya seperti biasa, hingga sampailah tiba saatnya keberangkatan Alvarez ke Singapura bersama Brian.

Shea menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang yang berukuran king size lalu menatap langit-langit kamarnya.Ini adalah hari ketiga Alvarez di Singapura, tapi laki-laki itu masih belum menghubungi nya, Shea masih teringat dengan jelas perkataan Alvarez sebelum ia berangkat.

" pokoknya, aku usahain bakalan ngehubungin kamu terus, kalo kerjaan aku udah selesai aku pasti cepet pulang... jaga diri kamu baik-baik ya....."

Kira-kira seperti itulah yang dikatakan oleh Alvarez padanya. Shea mencoba untuk memejamkan matanya, menghilangkan sejenak rasa lelah, baru saja ia akan terbang ke alam mimpi tiba-tiba ponsel Shea kembali berdering.

Dengan malas Shea menggapai ponselnya diatas nakas, ia menggeser tombol hijau di layar ponsel setelah membaca nama di layar, tiba-tiba Shea langsung menjauhkan ponsel dari telinganya setelah mendengar suara teriakkan dari seberang.

" Janet!!!!!!!!! Lo mau bikin gue budek ya!!! " ujar Shea dengan kesal, sedangkan di tempat yang berbeda Janet tertawa puas karena berhasil membuat Shea kesal

" dasar.... sahabat luchnut!!!!!! " gerutu Shea

" sorry,gue cuma becanda doang.... oh ya Lo lagi ngapain? " tanya Janet di sisa-sisa tawanya

" awalnya gue mau tidur, tapi gara-gara Lo mata gue jadi melek lagi " jawab Shea dengan ketus

" ya ampun She.... ini masih sore Lo udah mau tidur "

Shea sedikit melirik kearah jam dinding di kamar nya, dan benar waktu baru menunjukkan pukul 8 malam.

" gue capek!!! "

" capek apaan.... kuliah juga nggak lo..... " Shea hanya berdecak kesal

" gue tau Lo lagi badmood gara-gara Alvarez belom ngehubungin Lo!!!! nah.... dari pada Lo boring di rumah, mendingan kita jalan "

" kemana? "

" ya kemana aja She, yang penting buat kita happy "

Shea nampak berfikir sebelum menerima ajakan Janet, tapi apa yang dibilang oleh sahabat nya itu ada benarnya juga.

" ok gue setuju " panggilan telepon itu pun diakhiri

Sampailah Janet dan Shea berada di salah satu caffe favorit mereka, awalnya Shea ingin mengajak Janet pergi ketaman kota saja namun di tolak mentah-mentah oleh Janet, ia lebih memilih untuk pergi caffe karena ini merupakan malam Minggu, malam nya anak muda.

" ternyata kalo malam Minggu, caffe ini rame juga ya " ujar Janet, Shea hanya mengangguk sembari membolak-balik buku menu yang saat ini ia pegang

" Lo mau pesen apa? " tanya Shea

" gue cheese spaghetti, terus minum nya greentea latte " Shea memberikan catatan menu makanan yang sudah ia tulis pada waitress sebelum waitress itu berlalu.

" Belum ada kabar juga dari Alvarez? " tanya Janet saat melihat Shea mengotak-atik ponsel nya, sedang kan Shea tak bergeming

" Sabar, mungkin dia emang lagi banyak kerjaan... atau kalo nggak, Lo aja yang ngehubungin Alvarez "

" gue takut ganggu kerjaan nya dia "

" ya udah berarti Lo harus banyakin stok sabar dan tunggu kabar dari dia..... secara status Alvarez di perusahaannya kan bukan orang biasa " Shea menahan ucapan nya saat waitress datang mengantarkan makanan yang mereka pesan

" terimakasih " tutur mereka serentak, waitress itu kembali berlalu pergi

" iya gue juga mikir nya gitu, lagian Alvarez juga pergi nya sama bokap gue jadi gue ngerasa aman, meskipun perasaan gue masih di selimuti rasa takut " balas Shea.

Mereka berdua pun menikmati makanannya dengan nikmat, sambil di temani oleh musik homeband yang ada di caffe itu.

" Shea... Janet.... " sapa beberapa orang laki-laki yang menghampiri mereka berdua, Shea dan Janet sama-sama kaget saat mereka datang

" kalian? " tunjuk Shea

" Sam, Vin, Gil..... kalian ada disini juga? " sambung Janet

" iya.... ini kan malam Minggu, malam nya anak muda.... " ujar Ragil dengan gaya lebaynya

" Kita gabung disini aja boleh kan.... " tanya Samudera

" boleh dong.... " balas Janet, sedangkan Shea hanya tersenyum

" kalian cuma bertiga? " tanya Shea, setelah ketiga pria itu duduk di kursi mereka masing-masing

" nggak kok, kita juga janjian sama Daniel, dia lagi on the way kesini " jawab Vino

" yah..... kalo tau dia bakalan kesini, gue ikut dia aja, ngapain capek-capek nyetir mobil sendiri, jemput Shea yang lagi galau pula " gerutu Janet

KLETUK!!!!

Sebuah pukulan tepat mengenai kepala Janet, dan itu berhasil membuat ketiga pria itu tertawa, Janet hanya cengengesan saat melihat tatapan horor dari mata Shea

" nah tu Daniel... " tunjuk Samudera saat melihat Daniel yang baru saja masuk dari pintu utama caffe.

Namun, Daniel tak datang sendirian ternyata ada Yesaya juga disana. Mata Shea terbelalak saat melihat laki-laki itu, pasalnya sejak kejadian tempo hari ia tidak pernah bertemu lagi dengannya, tapi malam ini takdir mempertemukan mereka kembali.

Shea menjadi sedikit canggung saat Daniel dan Yesaya menghampiri mereka, dan itu pun juga ikut dirasakan oleh Janet dan yang lainnya.

" kok pada berdiri sih, ayok duduk " ujar Vino yang berusaha mencairkan suasana, akhirnya Daniel maupun Yesaya duduk diantara Shea dan Janet.

" apa kabar? " Yesaya memulai lebih dulu percakapannya pada Shea

" baik..... " jawabnya singkat, tanpa menoleh Yesaya yang duduk tepat disampingnya

" ssstttttt gimana kalo kita, kasih kesempatan buat mereka berdua ngobrol " bisik Vino pada Daniel, kemudian ia pun setuju dengan ajakan Vino.

" guys.... gue sama Vino keluar bentar ya " dengan cepat Daniel beranjak dari kursinya lalu diiringi oleh Vino, seakan paham yang dilakukan oleh Daniel dan Vino, Samudera pun mengikuti apa yang mereka berdua lakukan

" Lo mau kemana? " tanya Janet pada Samudera

" gue mau ketoilet, kebelet.... Gil, yuk temenin gue " Samudera menarik paksa tangan Ragil yang hendak menyendok kan makanan nya kedalam mulut, alhasil makanan itu kembali melompat kedalam piring.

" astaga Sam.... baru juga mau mulai makan.... ahhhhh Lo mah, emang tuh perut nggak bisa di ajak kompromi dulu apa!!! " gerutu Ragil yang tidak merasa peka sama sekali

" udeh.... nggak usah bawel, buruan temenin gue!!!!! Lo mau, kalo gue boker disini???? " Janet langsung bergidik jijik, kemudian Samudera langsung menyeret Ragil menghampiri Vino dan Daniel yang bersembunyi di balik tembok

" kalian pada ngapain sih ngumpet kayak maling gini!!!!! " ujar Ragil dengan kesal

" syuuuttt... jangan berisik " ucap Vino dengan sedikit berbisik

" diem Lo kecebong!!! " sungut Samudera

" Lo juga Sam, tadi Lo bilang kebelet eh sekarang malah ikut-ikutan Vino sama Daniel sembunyi kayak gini!!!! " balas Ragil

" nggak tau orang lagi laper apa..... " gumam Ragil

" Lo bisa diem nggak sih, kalo Lo masih nggak diem gue jahit mulut Lo " giliran Daniel yang bersuara dengan nada dingin, dan itu berhasil membuat Ragil bungkam

Di posisi lain tinggal Shea, Janet dan Yesaya yang duduk disana. Janet menatap Shea dan Yesaya secara bergantian yang masih saling diam, ia sedikit berfikir lalu menghubungkan dengan tingkah kakak dan teman-temannya, sampai kemudian ia pun paham.

" She.... bentar ya, gue angkat telfon dari nyokap dulu " ucap Janet sembari beranjak dari kursinya, sebenarnya Janet hanya berpura-pura ia hanya ingin memberikan Shea dan Yesaya waktu untuk berbicara berdua untuk menyelesaikan masalah mereka yang belum selesai.

" Shea... "

" hmmmmm "

" gue minta maaf untuk masalah tempo hari "

" udahlah Yes, nggak apa-apa yang berlalu biarlah berlalu.... sekarang kita tatap masa depan "

" oh ya..... selamat atas hubungan Lo sama Alvarez "

Shea tersenyum getir, saat Yesaya mengulurkan tangannya untuk bersalaman memberikan selamat atas hubungan nya bersama Alvarez.

" kita masih temenan kan? " tanya Yesaya lagi, setelah Shea menerima uluran tangannya

" iya dong..... kenapa enggak, kita juga udah kenal lama- "

" iya... walaupun akhirnya hubungan kita harus berakhir dengan pertemanan " dengan cepat Yesaya memotong ucapan Shea.

" Astaga..... kok tu cewek bisa ada disini " gumam Daniel saat melihat seorang wanita dengan langkah kaki yang cepat menghampiri meja Shea dan Yesaya

" iya, kok tu cewek bar-bar bisa ada disini? " ujar Samudera dan Ragil serentak dengan wajah cengo nya

" kayaknya feeling gue bakalan terjadi perang nih " sambung Vino

PLAAKKKKKK!!!!!!!

Sebuah tamparan keras mendarat dengan cepat di pipi mulus Shea, semua yang disana terkejut saat melihat kejadian itu. Seorang wanita dengan raut wajah yang penuh dengan amarah menghampiri Shea dan Yesaya

" BITCH!!!!!!!! " ucap wanita itu pada Shea dengan tatapan penuh emosi

" Valentine!!!!!!!!!!! " bentak Yesaya dengan lantang, Shea masih memegangi pipinya yang masih terasa sakit dan panas

" apa?????? Kamu mau belain dia!!!!! " tunjuk Valentine

" dasar cewek nggak tahu malu!!!! ngapain Lo berduaan sama calon suami gue!!!! " Hardik Valentine, semua mata kini tertuju pada Shea yang masih berdiam diri sambil memegang pipinya

" siapa yang berduaan, aku disini nggak sama Shea doang.... temen-temen aku juga ada disini " balas Yesaya yang tak kalah emosi

" tapi nyatanya, aku nggak Liat temen-temen Kamu disini!!!! " ucap Valentine

" dan Lo...apa kurang cukup Lo ngerebut Alvarez dari Clara, lalu sekarang Lo mau deketin calon suami gue juga huh!!!!!! " hardik Valentine lagi, sembari mendorong tubuh Shea dengan kencang sampai ia terjatuh kelantai

" Valentine!!!!!!!!! " bentak Daniel, Vino, Samudera, Ragil, dan Janet serentak, dengan cepat mereka berlima menghampiri Shea.

" asal Lo tau, yang ngerebut itu bukan Shea tapi Lo!!!!!!!! Lo yang udah ngerebut Yesaya dari Shea!!!! " tunjuk Janet tepat di depan wajah Valentine

" asal Lo tau juga, Shea yang udah milih mutusin Yesaya!!!!! tapi Yesaya yang masih ngejer-ngejer Shea!!!!! dan Lo.... itu hanya BENALU dalam hubungan mereka!!!!!!" ucap Janet dengan sarkas

" diem Lo brengsek!!!!!! " ucap Valentine dengan lantang

" Lo yang brengsek!!!!!! " balas Janet yang tak kalah lantangnya

" Valentine.... Janet..... CUKUP!!! " bentak Yesaya

" Lo urusin calon istri Lo yang nggak tahu malu ini!!!!! " ujar Janet dengan menatap Yesaya dengan penuh peringatan, lalu memandang Valentine dengan penuh permusuhan.

Janet kembali menghampiri Shea yang masih diam tak bergerak, ia tahu Shea pasti sangat terkejut atas apa yang terjadi hari ini dan sama seperti saat kejadian di toilet kampus, bukan karena ia tak bisa membalas, Janet mengajak Shea untuk pergi meninggalkan caffe karena keadaan sudah benar-benar kacau.

**********

Yesaya menggeret tangan Valentine dengan sengat kasar lalu menghempaskan tangannya dengan sangat kencang kehadapan Oma beserta sang ibu, saat ini Yesaya sudah membawa Valentine pulang kerumah.

" Yesa... apa yang terjadi, kenapa kamu kasar sama calon istri kamu " tanya Mariam

" calon istri yang Oma pilih buat aku, udah buat aku malu di depan umum dan temen-temen aku!!!! " jawab Yesaya dengan nada dingin, Valentine diam tak berkutik

" apa yang kamu katakan Yesaya " ujar Bella

" dia, sudah menghina Shea bahkan menampar Shea di depan umum " tatapan Yesaya begitu tajam pada Valentine

" apa itu benar Valentine? " tanya Bella

" iya Tante, tapi aku ngelakuin itu bukan tanpa sebab.... melainkan karena mereka sedang berduaan dicaffe " jawab Valentine dengan tegas

" oh Valentine..... mata kamu belum butakan??? disana tidak hanya aku dan Shea, tapi juga ada teman-teman aku!!!! "

" tapi yang aku lihat, hanya kamu dan wanita jalang itu!!!!!! " bantah Valentine

" Oma sama mama denger sendiri kan, bagaimana ucapan yang wanita ini keluarkan dari mulut nya " tunjuk Yesaya dengan kasar, lalu berlari menaiki tangga menuju kamarnya Yesaya membanting pintu dengan sangat kencang sampai mereka bertiga sama-sama terperanjat kaget.

Bella hanya memicit pelipis nya yang terasa sedikit sakit, sedang kan Mariam kembali menghempaskan tubuhnya di atas sofa.

Aaarrrrrrrggggghhhhh!!!!!

Pekik Valentine saat dirinya sudah berada dikamar nya, kebencian nya terhadap Shea kini bertambah menjadi 1000%

" Lo belum tahu berhadapan dengan siapa Shea... " gumam Valentine di depan cermin, ia bisa melihat dirinya sendiri dengan penampilan yang sudah kacau balau.