webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps.15

Sesuai dengan janjinya, hari ini Brian mengajak Shea ketempat yang belum pernah sama sekali Shea datangi, kerena sejak ia lahir Shea di bawa kerumah Anita dan saat dia berumur tiga tahun Brian pindah ke luar negeri.

" whose house is this " Shea memperhatikan rumah yang sangat asing baginya

Brian hanya tersenyum sambil membuka gerbang yang tidak terkunci, seorang wanita paruh baya menghampiri mereka

" den Brian... kapan datang ? " tanyanya sambil melihat remaja disampingnya

" baru aja bik... " Brian membalas senyum

Wanita paruh baya itu terus memperhatikan Shea, matanya semakin berkaca-kaca

" apa ini- "

" iya bik.... dia Shea anak saya " Brian merangkul Shea

" ya Allah..... cah ayu.... " Bibik langsung mengusap wajah Shea, tangannya tampak gemetar " kamu mirip sekali sama ibumu " kini bibik tak dapat membendung air matanya lagi

" Shea... ini Bik Sari, penjaga rumah peninggalan keluarga mommy kamu " ucap Brian, karena sedari tadi Shea tak mengeluarkan suaranya.

Shea berjalan secara perlahan memasuki halaman rumah, melihat di sekeliling nya sampai pandangan nya tertuju pada pintu besar yang sudah terbuka, ia kembali melihat Brian di belakangnya, ia hanya mengangguk.

Tepatnya, Shea sudah berada di dalam rumah melihat begitu banyak foto yang tergantung di dinding, ia memperhatikan satu per satu foto tersebut

" itu foto almarhum oma opa kamu Shea " Brian berdiri di belakang nya,

" nggak ada satupun yang berubah dari rumah ini " ucap Brian lagi

Shea melihat bingkai foto paling besar, itu adalah foto Brian dan Vee yang mengenakan pakaian pengantin.

" itu foto waktu den Brian sama non Vee menikah " ucap bibik

Shea beralih berjalan menaiki tangga menuju lantai atas, ia melihat pintu kamar yang bertuliskan nama " VEOLA CAMELIA " karena penasaran ia membuka pintu kamar itu melihat betapa luasnya kamar itu, setara dengan kamar miliknya bahkan nuansanya pun sama dengan nuansa berwarna biru.

Shea mendekati patung kaca besar yang terletak di sudut kamar

" cantik " gumamnya

Shea duduk di pinggir ranjang lalu mengambil bingkai foto yang terletak di atas nakas, foto Vee dan Brian saat bersama, tanpa ia sadar airmatanya sudah membasahi pipi

" mommy " gumam Shea

Brian langsung menghampiri Shea dan memeluk nya,

" ini adalah kamar mommy kamu Shea "

" kenapa mommy harus secepat itu ninggalin aku Pi... " Isak tangis Shea sangat menyakitkan hati Brian

" hey i'm here with you " Brian mengusap lembut rambut Shea

Terdengar beberapa mobil berhenti dihalaman rumah

" itu pasti mereka den, biar bibik liat " ucap bibik sambil menuju lantai bawah

" hari ini, hari ulangtahun mommy kamu, setelah dari sini kita akan pergi panti asuhan untuk berbagai kasih sayang " ucap Brian sambil melepaskan pelukannya

" Shea..... " panggil seorang wanita yang sudah berdiri di depan pintu

" Tante Cleo..... " Shea langsung berlari dan memeluk nya

Seketika tangis Shea pecah dalam pelukan Cleo membuat Cleo melempar pandangan nya pada Brian yang sudah mengangkat bingkai foto Vee, dan Cleo paham maksudnya,

Arkan dengan lembut mengusap kepala Shea.

" jangan nangis sayang... disini banyak orang-orang yang sayang sama kamu " ucap Arkan.

" iya sayang, coba kamu lihat disini ada Tate Bintang, Om Nathan, Om Fadhil, Om Restu, Om Arkan bahkan Tante Cleo sendiri " sambung Cleo sambil melepaskan pelukannya

" eetsssss jangan lupa satu lagi.... ada cowok yang mirip artis Korea Deket sama Shea " goda Brian dengan senyum jahil ya

" ciye..... Shea udah gede ya " Fadhil memainkan kedua alisnya

" yah..... kalah saingan deg om Restu " sindir Nathan

" alah paling juga masih gantengan om Restu dari pada cowoknya " bela Restu

" iya kalo di liat dari menara Eiffel " celetuk Arkan

" hahahahahahahah " merekapun tertawa