webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · 若者
レビュー数が足りません
167 Chs

Eps. 110

Alvarez tersenyum bahagia mendapatkan izin dari istri nya untuk menyatukan cinta mereka, dengan perlahan Alvarez membuka kancing piyama Shea tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Entah sejak kapan piyama itu sudah terlepas dan kini hanya menyisakan pakaian dalam saja begitu pun dengan Alvarez sampai tak ada satu helai benang pun yang membalut tubuh mereka.

Ciuman Alvarez beralih turun pada tengkuk Shea dan meninggalkan bekas kemerahan di sana, Alvarez berhasil membuat Shea sedikit m******h karena ulahnya.

" ini akan menjadi malam terindah kita sayang " bisik Alvarez, ia kembali mencium bibir Shea dan kali ini lebih bergairah, kedua tangan Alvarez sudah m*****s dengan lembut dua gundukan kembar milik Shea, kemudian Alvarez beralih mengecup p****g p******a Shea yang sudah sejak tadi menantang dan tangan satunya tetap m*****s yang lainnya dan itu berhasil membuat Shea m*******g merasakan kenikmatan yang belum pernah sama sekali ia rasakan.

Shea sudah merasakan tubuhnya melayang, menikmati sensasi yang sudah berhasil diciptakan oleh Alvarez, dan kali ini lebih dahsyat.

" aku janji sakit nya nggak akan lama sayang, dan setelah ini kamu seutuhnya menjadi milikku " ucap Alvarez disela aktivitas nya membuat Shea mabuk kepayang.

" aaaakkkhhhh " pekik Shea dengan suara yang tertahan, Shea merasakan perih, panas dan nikmat saat suatu benda keras menerobos dinding pertahanan nya

" sakit " lirih Shea

" tenang sayang.... sakit nya nggak akan lama " bisik Alvarez.

Alvarez terus melakukan aktivitasnya, suara desahan demi desahan antara ia dan Shea terus saling bersautan sampai dirinya dan Shea sudah sama-sama berada di puncak kenikmatan dan mereka melepaskan secara bersamaan.

Deru nafas mereka sama-sama tersengal dan keringat sudah membasahi sekujur tubuh mereka, Alvarez Manarik selimut tebal untuk menutupi tubuh mereka yang tak mengenakan sehelai benang pun.

" I love you honey " ucap Alvarez setelah ia mencium puncak kepala Shea, Shea pun kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suaminya dengan mata yang terpejam deru nafasnya masih tersengal-sengal akibat ulah nakal suaminya, hingga keduanya tertidur.

********

Pagi ini, Shea dan Alvarez akan berangkat ke London, semua barang yang akan mereka bawa sudah tertata rapih.

" good morning " sapa Alvarez yang melihat Shea baru membuka matanya, Alvarez baru saja selesai mandi dan dirinya sudah mengenakan pakaian kasual, wajah Shea memerah saat mengingat apa yang sudah terjadi semalam antara dirinya dan Alvarez.

" ayo bangun.... aku udah siapin air hangat untuk kamu mandi, karena aku yakin tubuh kamu pasti masih terasa pegal-pegal " ucap Alvarez dengan senyum jahilnya

" ckkkkkkk " Shea hanya berdecak dengan raut wajah kesalnya

" ayo buruan bangun, mandi, terus kita sarapan di restauran bawah " ucap Alvarez lagi

" iya..... bawel banget sih, tapi kamu nya tutup mata dulu " ucap Shea

" loh, kenapa? "

" pakek tanya kenapa, aku nggak mau kamu liat!!!! "

" heyyy jangan kan melihat, aku bahkan udah pegang semuanya sayang..... " goda Alvarez dengan senyum evilnya

" iihhhh nggak usah di bahas... ayok cepetan tutup mata, atau aku nggak mau ikut kamu honeymoon ni!!!!!! " ancam Shea, Alvarez hanya tertawa kecil

" ok ok ok " Alvarez pun menutup matanya

" awas jangan ngintip ya!!!!!!!!!! " ancam Shea sambil membalut tubuhnya dengan selimut lalu beralih masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Alvarez hanya tertawa melihat tingkah istri nya yang masih malu-malu itu, Alvarez melihat bercak merah yang masih menempel pada seprai kasur, Alvarez pun membuka seprai itu lalu meletakkan nya pada tempat pakaian kotor yang sudah di sediakan oleh pihak hotel.

Beberapa saat kemudian, Shea keluar dengan tubuh yang lebih segar.

" aku sudah siap " ucap Shea.

Alvarez mengamati Shea dari ujung kaki sampai ujung kepala, merasa diperhatikan Shea pun mengamati dirinya sendiri di cermin.

" kenapa? ada yang aneh? " tanya Shea, Alvarez hanya menggeleng lalu tersenyum

" nggak kok, kamu cantik banget " puji Alvarez, Shea mengenakan dress baby doll selutut yang berlengan pendek, lalu mengenakan sneaker putih, rambut nya yang panjang ia biarkan tergerai dengan dihiasi bandana kecil serta make up yang yang terlihat natural.

" hmmmmmm gombal!!!!! " elak Shea, " ayok sarapan, aku udah laper " ajak Shea

" ok baiklah nyonya Alvarez... " sahut Alvarez, kemudian beranjak dari duduknya, Shea tersenyum bahagia.

Alvarez dan Shea pun keluar dari kamar hotel dengan bergandengan tangan, Pagi yang cerah untuk jiwa yang bahagia, rona bahagia dari wajah mereka terus terpancar.

********

" penerbangan nya jam berapa? " tanya Janet

Saat ini, Janet dan Gilang sedang dalam perjalanan menuju hotel tempat Shea dan Alvarez menginap karena meraka akan mengantarkan sepasang pengantin baru itu ke bandara.

" jam 10 pagi ini.... " jawab Gilang dengan fokus mengendarai mobil nya.

Janet sudah menggenggam surat yang dititipkan Yesaya untuk Alvarez, mungkin sudah saatnya Shea membaca surat itu.

" itu apa? " tanya Gilang yang sedikit melirik amplop berwarna kuning di tangan Janet

" ini surat dari almarhum Yesaya untuk Shea.... sebelum operasi, Yesaya nitipin ini ke aku " jawab Janet

" kayak nya kamu kenal banget ya sama Yesaya? " tanya Gilang, Janet menatapnya dengan penuh curiga

" bukan maksud apa-apa nih, aku cuma penasaran aja kok kamu bisa seakrab itu sama Yesaya? " tanya Gilang lagi

" aku sama Yesaya itu udah temenan sejak kami kecil, lebih tepatnya sama Abang ku Daniel... karena kedua orang tua kami juga bersahabat " jawab Janet " aku juga udah anggap Yesaya seperti abang ku sendiri " sambungnya.

Gilang hanya mengangguk dan tersenyum, dan tak terasa mereka pun sampai di pintu lobby hotel, disana juga sudah ada Brian dan yang lainnya.

" wihhhhhh pengantin baru udah pada siap nih " ucap Gilang. Shea hanya tersenyum kecil sedang kan Alvarez hanya diam.

Tak menunggu waktu lama, merekapun langsung berangkat ke bandara untuk mengantarkan Shea dan Alvarez. Satu jam kemudian merekapun sampai di bandara.

" Shea... kamu jaga kesehatan yah sayang " ucap Shalu sambil membelai wajah Shea dengan lembut

" iya Mom "

" Cepetan kasih Oma sama Opa cicit ya " bisik Anita, Gunawan hanya menahan tawanya

" Oma..... " elak Shea dengan manja, sedangkan yang lainnya hanya tersenyum, Shea pun beralih memandang sang Ayah yang sedari tadi tak mengeluarkan suara.

" kebahagiaan kamu, adalah kebahagiaan papi sayang " ucap Brian, Shea langsung memeluk Brian dengan erat begitu pun sebaliknya

" Alvarez..... papi titip princess manja papi ya... tolong kamu jaga, sayangi, dan kasihi Shea " ucap Brian, Alvarez tersenyum dan mengangguk dengan penuh keyakinan.

Shea pun mengurai pelukannya dari sang ayah dan berganti memeluk Haidar sang mertua nya.

" jaga kesehatan selalu yah " ucap Haidar

" iya Pa..... " Shea pun memandang Janet lalu menujunya.

" gue pasti kangen sama Lo " ucap Janet

" gue cuma satu bulan kok di sana..... kita juga masih bisa ketemu waktu gue pulang nanti..... " balas Shea, kemudian memeluk Janet

" satu bulan itu lama..... sedangkan kita biasanya setiap hari ketemu di kampus " ucap Janet

" oh ya, ngomong-ngomong soal kampus, nanti gue titip tugas dari pak Bani ya, Lo tanya aja sama Ajeng" ucap Shea lagi

" udah mau honeymoon bisa-bisanya masih mikirin tugas kampus " celetuk James

" ya iyalah... tugas kampus juga penting " sahut Alvarez

" oh ya gue hampir lupa, ada titipan buat Lo " ucap Janet

" titipan? dari siapa? " tanya Shea dengan bingung

" Yesaya... " jawab Janet, dan sontak jawaban Janet menarik simpatik mereka yang ada di sana terutama Alvarez.

Janet pun mengeluarkan amplop berwarna kuning dari tas nya lalu mengulurkan nya pada Shea, sejenak Shea menatap amplop itu lalu beralih memandang suaminya. Alvarez tersenyum lalu mengangguk pertanda setuju barulah Shea mengambil surat itu dari Janet.

Saat ini Shea dan Alvarez sudah berada di dalam pesawat, Shea masih memegang surat pemberian dari Yesaya namun hanya menatap lekat surat itu dan belum ia membacanya.

" kamu ngelamun? " tanya Alvarez yang membuyarkan lamunan Shea.

" eh... enggak kok "

" kenapa suratnya belom di baca? "

" kamu nggak apa-apa, kalo aku buka dan baca surat ini? " tanya Shea kembali

" of course honey " jawab Alvarez dengan tersenyum lalu mengecup puncak kepala Shea.

" thank you " balas Shea dengan mata berbinar.