webnovel

Chapter 21 Tiger Meet Cat

Paginya Di kantor ruangan pribadinya, tepatnya di rumah Leo sendiri yang begitu besar. Leo meremas botol kaleng di mejanya sambil duduk di kursi mendengarkan ponsel.

Ia rupanya menahan kesal dari tadi karena teleponya belum diakhiri sama sekali. Orang yang berbicara lewat teleponya itu pun masih bicara dan sedikit memarahinya.

"Ya... Aku mengerti... Terima kasih" Leo membalas dengan suara menahan amarahnya dan akhirnya ponsel nya terakhir.

Ia meletakan pelan ponsel nya di meja.

Awalnya tenang kini menjadi mengamuk dengan mendorong meja itu hingga terpental.

"Sialan!!! Mentang mentang kau mau menyuruhku seenak nya... Kau mau aku jadi babu mu... Anjinglah... Terserah!!!"

Sementara itu Noah di lantai bawah bersantai di sofa meminum minumanya sambil melihat televisi depan nya.

Dia hanya diam mendengar saat Leo yang mengamuk di lantai atas.

"(Kebiasaanya... Jam 8 begini akan menghancurkan ruanganya dan memintaku membersihkan nya... Tinggal tunggu saja hingga dia reda)"

Lalu dia ingat yang tadi malam. "[Kenapa aku teringat padanya terus...Tapi ini memang benar, aku telah menemukan biodata milik nya]" Dia mengambil dokumen biodata milik wanita kemarin.

Wanita itu adalah seorang wanita tunggal berumur 24 tahun dan bekerja sebagai wanita karir.

"[Umurnya agak beda dari aku dan Leo..Dan juga, Tadi pagi aku menemukan informasi soal dia yang rupanya pergi ke gym setiap hari, aku sudah mendaftar di gym, aku ingin tahu wanita sepertinya melakukan apa saja di gym]"

Lalu dia melihat ke ponsel. Di sana tertulis nama kontak baru yang bertuliskan 'Wanita menarik'

"Aku sudah mendapatkan nomor nya, mungkin aku bisa chat sedikit" Dia mengetik dan mulai mengirim pesan.

== Hai.... Aku lelaki yang tadi malam mengobrol dengan mu ==

"Apa ini baik baik saja jika aku langsung bilang begini?" Noah bingung.

Tapi siapa sangka, wanita itu membalas chat nya. == Dari mana dapat nomorku? Oh ini baik baik saja kalau begitu... Ya, aku ingat kau, jadi apa yang terjadi? ==

"Haha... Sangat mudah menarik hati wanita jika kau memiliki wajah yang tampan benar kan...Noah..." Noah bergumam senang sendiri lalu mulai mengetik lagi.

== Aku tertarik padamu==

== Hah, berani sekali bilang begitu? ==

== Bagaimana jika ketemuan saja==

== Hm... Baiklah deh... Hari ini kebetulan aku akan nge gym, kamu bisa datang dan kita bisa mengobrol juga==

"Haha... Ini dia..." Noah kembali senang lalu meletakan ponselnya di saku dan berdiri, dia akan berjalan pergi.

"(Aku terlalu santai untuk dikatakan menembak cewek)" Ia akan pergi tapi mendadak dan tak di sangka sangka Leo sudah ada di depan pintu rumah membuat Noah terkejut.

"Kau mau kemana?" Tatap Leo dengan kesal.

"Nge gym lah"

"Sejak kapan kau mulai kegiatan kayak gitu? Kau seharusnya lebih mengembangkan tubuh mu seperti aku ini.." Leo menunjukan lengan nya yang keras dan penuh otot.

"Kau melakukan itu dari membunuh dan membuat babak belur orang lain, aku lebih memilih yang aman aman saja jika ingin membesarkan otot"

"Jadi kau yang kurus bengkreng ini ingin membesarkan otot.."

". . . Sialan.... Berat badan kita saja hampir sama kau bilang aku kurus?! Sejak aku pengen punya perut kayak kamu.... Becanda.... Baru baru ini aku dapet cewek cantik yang nge gym"

"Oh... Kau sedang jatuh cinta?" Tatap Leo dengan mata lirikanya.

"Kau mau ikut? Akanku tunjukan wanitanya"

"Aku tidak mau.... Buang buang waktuku saja" Leo menolak.

"Cih.... Tak apa.... Cepat" Noah memaksa dengan menarik baju nya membuat Leo terkejut.

-

Sesampainya di tempat gym. Noah bermain ponsel di dekat meja trainer.

"Hei Noah... Kau bawa siapa tadi?" Tatap si Trainer dekat mejanya. Dia menatap Leo dari jauh yang masih melihat tempat itu.

"Dia hanya atasan ku, apa cewek itu sudah datang?"

"Sepertinya belum"

Sementara itu Leo keluar dari loker penggantian baju, baru selangkah keluar ponsel nya sudah berbunyi.

"(Sialan... Siapa sih)" Dia menatap dan menjadi terdiam karena yang menghubunginya bertuliskan nama direktur.

Lalu dia mengangkatnya sambil berjalan keluar.

"Ya.... Apa harus sekarang?"

Tiba tiba ia bertabrakan dengan seorang wanita di lorong.

"Ah... " Wanita itu terkejut akan jatuh ke belakang tapi tak di sangka sangka Leo menangkap tanganya dengan santai dan membuat wanita itu kembali berdiri.

"Jaga mata milikmu" Tatap Leo dengan suara kecil lalu berjalan pergi. Wanita itu menjadi terdiam.

Leo tak marah karena di sedang menerima sambungan ponsel.

Wanita itu dengan bingung lalu kembali berjalan dan mendekat ke Noah.

"Hai...." Dia menyapa lalu Noah menoleh dengan senang.

"Kita bertemu lagi, aku Noah, kau bisa memanggil ku begitu karena ada masalah dengan umur kita... Jadi, mau aku bantu lagi?"

"Boleh aku mau berganti dulu" Wanita itu membalas lalu berjalan ke ruang loker. Rupanya itu wanita yang kemarin malam memberikan minuman pada Noah dan berbicara seperti curhat.

"Waw bro... Kau cepat dapat pacar, apa kau juga titisan atasan kau itu?"

"Cih... Selera Leo lebih berbeda" Balas Noah.

-

"Apa kau datang sendiri Noah?" Tatap wanita itu menatap Noah yang berada di meja pengangkat besi.

"Aku datang bersama seseorang"

"Tapi benar benar loh, kau benar benar hebat menemukan nomor ponsel ku begitu saja, jika aku ingat ada nomor tidak di kenal menghubungi aku selama saat tidur dan rupanya itu kau...Hahah benar benar lucu, kau menghubungiku hanya untuk berkenalan apa kau tertarik padaku Noah?"

"Sepertinya juga begitu, kau tidak keberatan bukan jika menjalin hubungan dengan ku"

"Tentu, tapi harus kau tahu, aku bukan wanita yang punya banyak waktu, 80 persen aku di penuhi bekerja, hari ini hanya semata libur saja"

"Tak apa, aku hanya ingin tahu apa arti dari kata ...kesepian milik mu" Tatap Noah.

"Kesepian?"

"Menurutmu, apa arti dari kesepian?"

". . . Menurutku, kesepian itu tak memiliki siapapun, hanya di kelilingi oleh mulut orang lain dan merasa ada yang kurang, bagaimana denganmu Noah?"

". . . Entahlah, aku tak terlalu memikirkanya jika untuk ku" Balas Noah sambil terdiam sendiri.

Ingatanya mengatakan dia saat masa lalu kembali pada pikiranya saat ini.

"[Wanita ini membuatku ingat akan masa lalu, apa aku bisa ingat semua masa lalu jika terus bersama denganya...Akan kucoba]"

"Oh tadi aku juga menabrak seseorang." Wanita yang bernama Inei itu menatap.

"Siapa?"

"Entahlah sepertinya dia baru disini. Sangat tinggi dengan rambut oranye nya, mungkin dia sama seperti mu, dia tadi keluar dari tempat loker tapi sepertinya tidak jadi..."

Seketika Noah terkejut. "K...kau ... Tidak di amuk olehnya kah?!" Noah sudah tahu bahwa itu Leo.

"Tidak... Dia sepertinya harus fokus pada ponsel nya"

"(Fyuh... Untungnya, mungkin dia pergi sekarang)" Noah menghela napas lega.