webnovel

Uang Haram ?

Claire terlihat turun dari taxi online yang ditumpanginya, pagi ini Claire memutuskan untuk mulai aktivitasnya di Kantor.

Claire sudah yakin dengan keputusannya sendiri, tentang langkah hidupnya yang memang masih terasa abu-abu bagi Claire.

"Claire"

Jerit Annisa yang lantas berlari dan memeluk Claire, jeritan Annisa berhasil menarik perhatian orang-orang disana.

Mereka yang juga merindukan Claire turut menghampiri Claire, menyapanya hangat.

Claire senang dengan itu, karena memang benar .... mereka masih sangat menerima dan menghargai Claire.

"Kamu kerja hari ini ?"

"Tentu saja"

Claire mengangguk pasti, Annisa tampak bersorak, akhirnya temannya kini telah kembali baik.

Claire telah normal kembali, Annisa senang melihat Claire yang sekarang tampak lebih segar lagi.

"Kita temui pak Bagas ya, dia selalu bertanya tentang kamu"

Claire mengangkat kedua alisnya, Annisa lantas membwa Claire pergi meninggalkan mereka semua.

Seperginya Claire, mereka tampak sibuk dengan gosip hangatnya, dan tentunya itu tentang Claire.

"Yang lain pada kemana Sa ?"

"Di ruangannya dong, mereka kan lagi banyak kerjaan jadi belum bisa santai"

"Kamu gak ada kerjaan ?"

"Ada, tinggal dikit soalnya kemarin aku lembur, jadi sekarang aku bisa sedikit santai"

Claire mengangguk paham, Annisa memang selalu seperti itu sejak dulu.

"Nah itu dia tuh, pak Bagas"

Panggil Annisa, Bagas tampak menoleh dan terdiam melihat keduanya.

Seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, karyawan yang begitu dibanggakannya terlihat hadir di Kantor lagi.

"Siapa ini pak ?"

Tanya Annisa, Claire tampak tersenyum hormat pada Bagas.

"Kamu ...."

"Akhirnya pak, ratu Kantor balik lagi"

Bagas tersenyum dan mengangguk, mengulurkan tangannya dan bertanya tentang kabar Claire sekarang.

Claire menjabatnya dan berkata kalau Claire sudah sangat baik sekarang, jadi Claire bisa kembali bekerja lagi di Kantor.

"Baiklah, selamat bergabung kembali"

"Terimakasih pak"

"Ya sudah, tidak ada waktu buat kamu ngobrol, sekarang masuk ruangan dan kerjakan tugas kamu, sudah sangat kacau semuanya"

Claire dan Annisa sedikit tertawa mendengar kekesalan Bagas, Claire lantas pamit untuk segera ke ruangannya dan segera bekerja sesuai dengan perintah Bagas.

Annisa juga mengikuti Claire, Annisa ingin bersama Claire.

"Kamu ngapain ikut-ikut, kerja sana"

Ucap Claire seraya memasuki ruangannya, Claire melihat sekitar .... rapi dan tetap bersih bahkan wangi, padahal lama Claire tidak memasuki ruangan ini.

"Bagaimana tuan putri, segar kan ruangannya"

"Kok bisa sih"

"Bisalah, aku yang urus makanya seperti ini hasilnya"

"Aaaa makasih, baik banget"

Claire memeluk Annisa sayang, pengertian sekali Claire punya teman.

"Makan siang, di kamu ya"

Claire mengernyit dan tersenyum, gak ikhlas rupanya Annisa merawat ruangan Claire.

"Ok gak"

"Iya ok ok, makan siang aku yang bayar"

"Gitu dong jawabnya harus cepat jadi jelas"

"Kamu ini"

Claire lantas berjalan dan duduk dikursinya, Claire melihat tumpukan berkas disana.

"Sebanyak ini"

"Menurut mu"

"Kamu ngapain aja di Kantor, kenapa ini gak di kerjain"

"Enak aja, itu tugas kamu .... pak Bagas juga gak bolehin siapa pun buat ngerjain"

Claire menggeleng .... jahat sekali mereka, kenapa Claire yang baru sembuh dan baru masuk Kantor, sudah harus berhadapan dengan berkas sebanyak ini.

"Menyebalkan sekali"

Annisa tertawa mendengarnya, kasihan sekali Claire .... kepalanya baru membaik dan sekarang harus kembali pusing karena pekerjaannya.

"Aku ke ruangan dulu ya, bye"

"Heh .... bantuin dulu"

"Gak mau, sampai ketemu nanti siang, jangan lupa makan gratis"

Ucap Annisa yang kemudian berlalu meninggalkan ruangan Claire, Claire menghembuskan nafasnya pasrah.

Gratisnya mau tapi suruh bantuin kerjaan malah kabur.

"Annisa memang parah, dia cuma mikirin makan aja .... makan terus .... makan dan makan lagi"

Claire menyalakan komputernya, Claire memang belum membeli laptop lagi.

Jadi Claire harus menggunakan komputer Kantor saja, Claire mulai membuka berkas pekerjaannya dan mulai mengerjakannya sedikit demi sedikit.

Claire tidak akan memaksakan apa pun, kalau memang Claire harus beristirahat maka Claire akan beristirahat.

Claire merasa sepi berada di ruangannya sendirian, Claire mengambil ponsel di tasnya lengkap dengan headsetnya.

Tak sengaja uangnya terjatuh karena tersangkut kabel headset yang ditariknya, Claire terdiam menatap beberapa lembar uang seratus ribuan di lantai sana.

Itu adalah uang yang diberikan dua lelaki yang telah puas bermain dengan Claire, Claire belum menggunakannya meski hanya seribu saja.

Claire menyimpannya saja, uang yang cukup banyak itu tidak membuat Claire tergiur.

"Claire, senang sekali aku dengar kamu masuk Kantor"

Claire menoleh dan tersenyum melihat Nino, Claire bangkit dan memeluk Nino sekilas.

"Gimana kabarnya ?"

"Baik dong makanya sekarang ada disini"

"Syukurlah, memang terlihat segar ya"

Claire mengangguk dan kembali duduk, Nino melihat uang yang berjatuhan itu.

"Uang kamu jatuh ya, sayang banget"

Nino lantas mengambil semuanya tanpa tersisa satu lembar pun.

"Lumayan nih buat makan siang bareng anak yang lain, kenyang pasti"

Claire mengernyit, dengan cepat Claire merebut semua uang itu dari tangan Nino.

Nino menatapnya heran, kenapa seperti itu responnya .... biasa juga Claire tidak masalah kalau memang uangnya diminta oleh temannya yang lain.

"Kenapa seperti itu ?"

"Jangan pakai uang ini, uang yang lain saja nanti aku bawa dulu ke Atm"

Nino terdiam, kenapa Claire terlihat gugup seperti itu.

Ada masalah apa dengan uangnya, dan apa bedanya uang di tangan Claire dengan uang yang ada di rekening Claire.

"Kamu kenapa sih ?"

"Gak apa-apa, kamu ngapain sih kesini, sana kerja ah aku juga mau kerja"

"Kaya ada yang aneh ya"

"Aneh apanya, udah sana kerja ih"

Claire lantas memasukan kembali uang itu ke dalam tasnya, Claire duduk dan kembali dengan pekerjaannya.

"Kenapa Claire, itu uang haram .... sampai gak boleh kita pakai"

Claire terdiam, haram .... uang haram.

Benarkah itu uang haram, Claire tidak mencuri uang itu, mereka yang memberikannya pada Claire.

"Kamu dapat uang itu dari mana ?"

"Bukan urusan kamu, udah sana balik kerja ini kan masih jam kerja"

Ucap Claire tanpa melirik Nino, Claire tidak ingin membahasnya .... dari mana pun asal uang itu, Nino tidak perlu mengetahuinya.

Semua adalah urusan Claire, tidak ada satu pun yang berhak bertanya tentang itu.

Nino terdiam memperhatikan Claire, memang sangat aneh .... Claire tiba-tiba saja mau memeluk Nino padahal sejak dulu Claire hanya mau dipeluk Pras.

Dan sekarang perihal uang itu, kenapa Claire harus gugup saat membahas tentang uang itu.

Nino menggeleng, apa yang difikirkannya.

Biarkan saja uang itu uang Claire, mungkin dia lagi bermasalah dengan keuangannya, sehingga keberatan kalau uangnya digunakan oleh yang lain.

Iya .... mungkin itu yang benarnya, Claire kan baru saja terkena musibah dan Claire kehilangan banyak miliknya dan Claire sedang berhemat sekarang.