Claire menendang lekaki yang membawanya kesebuah rumah, Claire tidak ingin ada disini sekarang.
"Kurang ajar juga nih cewek"
"Sudahlah jangan buang waktu"
Cliare memeluk kakinya, kini tak hanya satu lelaki saja tapi ada dua lelaki yang sedang menatap kearahnya.
Claire ingin pergi, bagaimana caranya Claire pergi .... mana Pras, kenapa tidak juga datang untuk menolong Claire.
Claire bergeser menjauh saat lelaki itu kembali menyentuhnya, apa Claire terlihat begitu murahan sekarang ini.
"Berani menghidar"
Ucapnya yang lantas menarik Claire dengan kasar, Claire meringis dan menunduk tanpa melawannya lagi.
Claire sudah yakin dengan apa yang akan terjadi, apa lelaki di dunia ini sama bejadnya.
Kenapa hanya Pras saja yang bisa menjaga dan menghargai Claire.
Mereka berdua tampak tertawa bersamaan, membaringkan Claire perlahan.
Air mata yang sempat terhenti itu kini mengalir kembali, Claire memejamkan matanya saat merasakan sentuhan disetiap bagian tubuhnya.
Semakin lama Claire merasa kalau pakaiannya mulai ditarik dan dilepas dari tubuhnya, Cliare mengangkat tangannya dan menyilangkannya di dada.
Claire teringat kembali akan malam itu, mereka menyentuh dan menyakiti Claire tanpa perasaan.
Claire semakin terisak tanpa membuka matanya, Claire menahan tangannya yang ditarik paksa.
Tapi tidak bisa .... Claire tidak bisa melawan tenaga itu, Claire merapatkan bibirnya ketika merasakan dua lelaki itu mencumbunya.
Tawa itu jadi sering Claire dengar, Claire tidak berani membuka matanya sekarang.
Bahkan saat lelaki itu mencengkram pipinya dan menciumnya paksa, tubuh Claire mulai bergerak tak beraturan ketika Claire merasa dia yang disana mulai bermain dengan setengah tubuh Claire.
Claire merasakan jelas sentuhannya, kecupannya dan banyak hal lainnya.
Lelaki yang memaksa menciumnya kini telah melepaskannya, ia tertawa dan mulai bermain dengan tubuh Claire.
Tak ada perlawanan apa pun, Claire diam meraksan setiap yang dirasakan tubuhnya.
Telinga Claire mendengar jelas perbincangan dua orang disana, salah satunya bertanya tentang siapa yang akan memulai.
Claire membuka matanya, menatap lurus langit-langit ruangan itu .... hati Claire terus saja memanggil Pras, kenapa sekarang Pras tidak membantunya .... bahkan Tuhan sekali pun terasa sangat mengabaikannya.
Mata Claire kembali terpejam saat tubuhnya ditimpa satu lelaki itu, Claire meremas kuat sprei yang mampu diraihnya.
Claire merasa sesuatu telah memasuki tubuhnya, matanya semakin kuat terpejam saat lelaki itu juga menciumnya.
Claire merasakan setiap pergerakan yang mampu mengoyak tubuhnya, semakin lama semakin cepat tangan Claire terangkat memukul pundak lelaki itu.
Membuatnya tertawa karena melihat wajah Claire yang mulai bereskpresi, Claire enggan membuka matanya sekarang.
Claire merasa tangan besar itu bermain dengan bagian tubuh Cliare yang lain, seperti inikah takdir hidup Claire.
Belum sebulan setelah kejadian malam itu, dan sekarang Claire harus kembali menerima perlakuan semacam ini.
Claire mulai bersuara, sedikit meringis karena apa yang dirasakannya.
"Bagus sekali"
Ucap lelaki itu sambil terus bermain dengan tubuh Claire.
"Apa semudah itu"
"Lihat saja sendiri"
Satu lelaki disana tampak mengernyit, wanita cantik dan terlihat baik-baik ini ternyata begitu mudah untuk digauli.
"Kenapa diam, masih heran dengan hal seperti ini"
Ia menggeleng lantas tersenyum, beberapa saat kemudian keduanya tertawa saat bisa kembali mendengar suara Claire.
"Bekas ternyata"
"Ku kira masih segel, ternyata berang bekas"
Claire mendengarnya, Claire jadi teringat dengan perkataan Tina kalau Claire adalah wanita kotor.
Dan sekarang Claire mendengar mereka berkata kalau Claire adalah barang bekas.
"Heh buka mata mu"
Satu lelaki itu menepuk pipi Claire, tapi Claire enggan menurutinya.
"Buka mata mu, apa seperti ini cara mu menikmati permainannya"
Claire semakin meringis saat rambutnya dijambak dan kepalanya terangkat, Claire merapatkan bibirnya saat lelaki itu ingin mejejali mulutnya.
"Buka"
Bentaknya, Claira menggeleng .... tapi rambutnya semakin keras dijambak hingga membuat mulut Claire terbuka.
Ia tertawa saat berhasil menjejali mulut Claire, menjijikan .... Claire merasa perutnya lansung bergejolak.
Keduanya bermain bersama dengan tubuh Claird, tidak lama .... Claire membuka matanya dan mendorong lelaki disampingnya.
Claire bangun dan kembali abruk ke samping, Claire muntah disana .... hal itu membuat keduanya tertawa lepas.
"Belum berpengalaman rupanya"
Ucapnya yang kemudian melangkah duduk, membiakan temannya asyik bermain dengan Claire disana.
Tubuh Claire kembali ditarik untuk berbaring seperti semula, pergerakan yang sempat Claire rasa terhenti, ternyata kini telah dimulai kembali.
Claire tak lagi memejamkan matanya, Claire kini memberanikan diri menatap orang dihadapannya.
Ia tersenyum menatap Claire, kedua tangannya berada di samping kelapa Claire.
Dengan terus bermain, lelaki itu mendekat dan mencium Claire.
Tangan Claire terangkat menggenggam pergelangan tangan lelaki itu, mungkin benar sosok Claire tak lagi memiliki harga diri.
Claire hanya seorang wanita kotor yang bahkan sama dengan barang bekas, Claire teringat seperti apa saat Claire dan Pras melakukan ciuman itu.
Perlahan Claire membalas ciuman lelaki itu, dengan tubuh yang tetap terkoyak Claire mulai membalas permainannya.
Tidak ada yang bisa menolong Claire sekarang, mereka juga sepertinya enggan membunuh Claire, mereka hanya ingin bermain dengan Claire.
Suara kecupan yang terlepas itu terdengar oleh lelaki disana, ia tersenyum melihat Claire yang sepertinya mulai menikmati permainannya.
Semudah itu ternyata meluluhkan Claire, lelaki ini kembali menatap Claire, dan tersenyum padanya.
"Mudah bukan, tidak perlu banyak tingkah"
Ucapnya, Claire menunjukan senyuman tipis pada lelaki itu.
"Manis sekali"
Claire mengernyit dan matanya perlahan terpejam, Claire menguatkan genggaman tangannya.
Lelaki itu merasa tubuh Claire yang mulai tegang, ia tersenyum dan menaikan ritme permainannya.
"Eemmm ....."
Claire menahan nafasnya beberapa saat dan menghembuskannya sekaligus, nafas Claire mulai memburu.
"Bagaimana, menyenangkan bukan"
Claire mantap kembali lelaki itu, Claire merasakan sedikit kepuasan dalam dirinya.
Malam itu, Claire tidak merasakan apa pun selain dari pada kesakitan, tapi sekarang Claire merasakan hal yang berbeda bersama lelaki yang sekarang berada diatas tubuhnya.
"Kamu masih harus bersabar dan tetap menikmati semuanya"
Bisiknya tepat ditelinga Claire, ditengah nafasnya yang memburu Claire tersenyum.
Tidak ada yang dilakukannya lagi, Claire memeluknya dan merasakan setiap sensasi yang didapatkannya dari pergerakan lelaki itu.
Lama dan lama Claire merasakan kembali kepuasan yang semakin menekan dirinya, sampai lelaki itu melepaskan Claire dan meninggalkannya.
Claire terdiam menatap lelaki lainnya disana, bukankah dia juga menginginkannya.
Claire tersenyum padanya, membuat lelaki itu bangkit cepat dan tanpa buang waktu langsung bermain dengan Claire.
Tidak ada penolakan, Caire menerimanya begitu saja dan sesekali Claire juga membalas permainannya.
Claire mendapatkan kepuasan itu berkali-kali, bersama dengan dua lelaki yang sempat membuatnya takut.
Setelah selesai dengan semuanya, mereka melempar uang ke wajah Claire yang masih terbaring itu, lantas meninggalkan Claire begitu saja tanpa bicara apa-apa.