Sayangnya, karena tidak bisa lagi menunggu, gadis itu pun memutuskan untuk pulang. Ia segera turun dari tempat duduk tinggi yang biasa di pakai Andre. Sejenak gadis itu berdiri sembari berharap kekasihnya datang. Namun, karena tidak ada pertanda kehadiran seseorang, ia pun melanjutkan langkahnya dengan perlahan.
"Ah!"
Illona terkejut saat hendak berbelok meninggalkan halaman belakang. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja dia berpapasan dengan seseorang padahal telinganya tidak mendengar langkah kaki karena terlalu fokus dengan pikirannya.
"Hu-hugo?" ucap Illona.
Dengan napas terengah-engah Hugo berkata, "Ma-maaf, Illona. Aku benar-benar tidak melihat ponsel. Apa kamu sudah menunggu lama? Ah, tentunya sudah. Lagi pula pulang sekolah sudah sejak tadi. Bagaimana sih aku ini, kenapa masih menanyakan hal yang pasti."
Hugo meracau tidak jelas karena merasa bersalah dengan kekasihnya. Terlebih lagi dia yang terburu-buru membuatnya tidak dapat berpikir jernih.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください