webnovel

Chapter 17

Saat ini Sky sedang berada di tenda, ia sedang mengeringkan rambutnya di bantu dengan Charlotte dan Lottie. Mereka berdua sudah tau bahwa Sky tercebur ke dalam sungai, sebenarnya kejadian itu sudah tersebar luas akibat anggota kesiswaan yang memberi tahunya. Dasar mulut besar

"Kenapa kau bisa jatuh ke dalam sana?" tanya Lottie pada Sky yang sedang melamun. Gadis itu hanya diam sambil menatap ke arah depan

"Entahlah. Aku sebenarnya melihat... Apa kalian melihat Kak Kirei?"

Charlotte dan Lottie saling bertatap mata kemudian berkata, "Jujur saja sebenarnya aku tidak enak mengatakan ini. Tapi tampaknya Kak Kirei sedang marah padamu, kurasa karna Kak Arth--"

"Aku mengerti"

Skt memang mengerti. Ia diberi tahu oleh Charlotte bahwa Arth yang menyelamatkannya tadi. Ternyata ia tak salah melihat ketika sedang tenggelam di sungai, ia melihat bayangan seseorang yang sedang mencoba untuk menggapainya

Kalau begini terus, bisa-bisa kesalahpahaman mereka semakin besar dan itu akan menjauhkannya dari Kirei, damai yang tadi mereka bicarakan hanyalah angin lalu

"Apa sudah selesai?" tanya Sky yang dibalas anggukan oleh Charlotte dan Lottie. Kemudian Sky berdiri dan mengambil buku catatan dari dalam tas nya

Ia mengeluarkan buku dan pena lalu membukanya. Sky memutuskan untuk mengeluarkan Arth dari kandidat yang mencurigakan. Sky mencoret nama Arth kemudian memasukan nama Casey di apel sebelahnya. Charlotte yang kepo dengan Sky segera bertanya pada gadis itu, "Apa yang kau lakukan?"

Sontak Sky menutup buku catatannya lalu menoleh pada Charlotte. "Eh? Maaf, tetapi ini hal pribadi" Mereka tidak boleh tahu, Sky juga belum sepenuhnya mempercayai mereka

Intinya tidak ada satupun yang boleh dipercayai kecuali Arth.

Charlotte mengangguk. "Tak apa, aku mengerti"

Tiba-tiba Jane masuk ke dalam tenda dan membuka tas nya, mengambil sesuatu dari dalam sana. Sky menatapi gadis itu, ternyata memang benar kata Charlotte bahwa gadis itu sangat cuek dan dingin. Bahkan untuk menyapa teman setenda nya saja tidak mau apalagi mengobrol dengannya nanti?

"Jane! Kau ingin kemana?" tanya Lottie pada Jane. Jane menoleh kemudian menatap Lottie dengan tatapan khasnya, datar

"Kumpul" ujar Jane kemudian pergi begitu saja meninggalkan Charlotte, Lottie, dan Sky yang tercengang menatap gadis itu. "Wow, dinginnya"

"Eh iya. Bukankah kita harus kumpul untuk pembagian kelompok sekarang?" kata Lottie yang membuat kedua nya menoleh secara serempak kearahnya

"Oh, aku harap kita bertiga satu kelompok"

•••

Di tengah-tengah keliling tenda, para murid saat ini sedang berkumpul sambil menunggu informasi selanjutnya dari Kirei, Presiden Siswa SMA Kyungji. Di kerumunan Sky dapat melihat Kirei yang sedang berdiri di belakang barisan organisasi sambil menatap malas ke arah depan

Tiba-tiba pandangan mereka bertemu, Sky tersenyum manis sedangkan Kirei mengabaikan gadis itu dan memilih untuk membuang pandangannya. Senyum Sky perlahan pudar, ia memaklumi mengapa Kirei tiba-tiba berubah seperti itu

Tiba-tiba Adara berbicara sambil membawa mic kemudian memulai membuka informasi. "Kelompok sudah ditentukan, agar tidak berlama-lama membuang waktu disini silahkan cek situs web resmi sekolahan kita dan lihat nama kalian tertera di kelompok mana, sekian dari ku"

Sky kembali mengambil ponselnya kemudian mengotak-atik ponselnya, mencoba mencari nama dan kelompok mana. "Ketemu" ujarnya.

Sky melihat detail kelompok dan mendapatkan sesuatu yang cukup mengejutkan. Ketua Kelompok mereka adalah Arth, sedangkan anggotanya Casey, Irene, Jane, Ace, Saka, dan dirinya. "Apa ini jalur ke neraka?" gumam Sky pelan

"Yah, Charlotte. Kita tidak satu kelompok" ujar Lottie sedih. Sky menoleh ke arah samping dan mendapati Charlotte dan Lottie sedang berpelukan, saling menyemangati satu sama lain

Sky mengerti perasaannya. Mereka berdua adalah kembaran yang tak pernah berpisah dari kecil dan sama-sama berasal dari Jepang. Selalu satu sekolah, satu kelas, kemana-mana selalu bersama namun baru kali ini mereka terpisahkan. "Siapa yang mengurus kelompok sih?" gumam Sky kesal

"Jika kalian sudah menemukan nama kalian pada kelompok. Ketua di persilahkan untuk berdiri di depan, lalu anggota berdiri di belakang ketua masing-masing. Setelah itu pergilah masuk ke dalam hutan dan cari tanaman herbal serta ranting"

Dengan malas, Sky melangkahkan kakinya menuju ke arah Arth yang sudah berdiri tegap di depan sana bersama dengan Ace dan Saka. Ada Jane juga disana, Sky menatap Arth yang tampak memasang wajah jahil kepadanya, Sky mendengus kesal kemudian berdiri di samping Jane

Lalu Casey dan Irene datang. Dari tatapannya Casey tampak tidak suka akan kehadirannya disini, "Hai Skylar. Bagaimana rasanya tercebur ke dalam sungai tadi?" sapa Casey. Sebenarnya bukan sapaan melainkan pengejekan, mendengarnya membuat Sky ingin menonjok wajahnya seketika

Casey tertawa bersama dengan Irene kemudian Jane menatap tajam ke arah mereka berdua. Sky sudah berharap bahwa Jane akan membela nya karena saat ini ia sedang malas ribut, tetapi yang keluar dari mulut Jane adalah pembelaan tidak langsung

"Diam atau ku colok matamu!" ancam Jane membuat kedua nya diam seketika. Siapa sih yang tidak mengenal Jane? Sejak hari pertama sekolah gadis itu sudah sangat terkenal, iya terkenal akan kecuekannya

Casey dan Irene berhenti tertawa kemudian menatap Jane yang sudah kembali pada posisi awalnya sinis. Tiba-tiba Arth menoleh ke belakang, menatapi mereka satu-satu kemudian mengajak mereka masuk ke dalam hutan

Suasana rindang kembali menghidupkan Sky, tak henti-hentinya ia menghirup oksigen banyak-banyak karena jika di perkotaan akan sulit mendapatkan tempat seperti ini. Menaiki daratan yang curam ditambah tadi sedikit hujan membuat jalanan jadi licin, dedaunan pun ikut licin dan basah

Ini bukan jalanan aspal yang tidak terlalu licin jika menuju ke atas namun sayangnya jalanan ini adalah jalanan tanah. Bayangkan jika terjatuh? Sakit dan kotor.

Setelah berjalan selama tiga puluh menit mereka berhenti kemudian Arth berbalik, "Kita berpencar ya? Yang laki-laki pergi mencari ranting dan kayu sedangkan yang perempuan mencari tanaman herbal bagaimana?"

Jane mengangkat tangannya menandakan ia keberatan, "Kau yakin ingin memasukan Casey dan Skylar satu kelompok?"

Sky dibuat melongo olehnya. Apa benar bahwa gadis cuek itu ingin menolongnya atau ada maksud lain? Casey maju dan berdiri di samping Arth, "Tidak apa-apa, Arthur. Aku tidak akan berbuat macam-macam pada dia" ujar Casey sambil tersenyum manis kemudian menatap Sky sinis

Sky sempat menatapnya aneh karena tidak memanggil Arth dengan sebutan 'Kakak', apa mereka berdua dekat? Ia tidak memusingkan ketika Casey menatapnya sinis, toh jika diajak ribut juga ia akan meladeninya. "Sky?" panggil Arth pada Sky yang membuat gadis itu menoleh padanya

"Ya?"

"Kau keberatan berada satu kelompok dengan Casey?" tanya Arth pada Sky. Sekejap Sky menatap Casey yang sedang menatapnya tajam kemudian kembali menatap Arth, "Tidak"

"Oke baguslah. Bisa kita mulai sekarang?"

Mereka mulai berpencar, baru saja Sky ingin berjalan tiba-tiba Casey menyandungnya. Untung saja Jane menahan tubuh Sky sehingga gadis itu tidak terjatuh ke tanah, dengan cepat Jane menarik gadis itu berjalan menjauhi Casey dan Irene. "Apa yang kau lakukan?"

Sky mengernyitkan dahinya bingung. "Memangnya apa yang kulakukan?"

Bukannya menjawab Jane malah menatap Sky geram yang entah kenapa malah membuat nya menjadi lucu sampai Sky ingin tertawa jadinya, "Aish, seharusnya kau tadi ikut kelompok Arthur saja. Kau bisa dikucilkan kalau begini"

Sambil berjalan Sky mengatakan, "Tapi bukannya ada dirimu?"

Perkataan Sky membuat Jane berhenti berjalan, diikuti oleh Sky juga. "Maksudmu?" tanya Jane heran

"Kau bersedia untuk membelaku bukan?" Jane menatap mata Sky lama-lama, mencoba mencari ketulusan dari gadis itu dan ia menemukannya

"Kata siapa?" tanya Jane lagi sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain

"Kataku lah" mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan mereka, "Eh ini tanamannya kan?" tanya Jane sambil menunjuk salah satu tanaman herbal disini yang dijawab anggukan oleh Jane

Mereka berdua berjongkok lalu mencabut dengan hati-hati tanaman herbal itu. Sambil mengobrol, Sky bertanya, "Kenapa kau tidak ingin berteman?" tanya Sky penasaran

"Kau tau bukan? Sekolah ini adalah sekolahan elit dimana kebanyakan dari mereka masuk menggunakan uang" jawab Jane, tiba-tiba Sky menambahi "Dan juga mereka hanya ingin berteman dengan orang-orang terpandang saja bukan?"

"Nah iya. Kita satu pemikiran" ujar Jane senang

Tiba-tiba Casey datang sambil melipat kedua tangan di depan dada. "Jane? Tolong bantu Irene mencari dimana tanaman herbal, dia sama sekali tidak tau tentang itu" ujarnya dengan malas

Jane berdiri. "Apa yang akan aku dapatkan setelah itu?"

"Aku tidak akan mengusik Skylar lagi" jawab Casey yang membuat Jane dan Sky mengerutkan dahinya bingung, "Apa hubungannya?" ujar Sky

"Bukankah kalian berdua berteman?" seketika Jane dan Sky saling bertatapan kemudian tersenyum canggung. "Baiklah" ujar Jane kemudian pergi meninggalkan Casey dan Sky

Selepas peninggalan Jane, Casey berjalan mendekati Sky kemudian berjongkok di sampingnya. Ikut mencabut tanaman herbal tersebut, "Apa kau tidak berpikir sesuatu mengenai Lisa dan Yvonne?"

Sky berhenti mencabuti tanaman herbal, jujur saja ia tertarik dengan pembicaraan ini. "Maksudmu?"

"Coba saja kau pikir, mengapa setiap orang yang dekat padamu berakhir dengan kematian sekaligus menjauhimu" ujar Casey mencoba mempengaruhi pikiran Sky

Sky menatap Casey sebentar, "Aku... Tidak mengerti apa yang sedang kau katakan"

"Maksudku adalah jauhi Jane. Kau tidak ingin membuatnya berakhir menjadi seperti Lisa dan Yvonne bukan? Skylar, kau itu pembawa sial" ujar Casey kemudian berdiri dan pergi menjauhi Sky

Sky kembali terpuruk dibuat olehnya. Gadis itu menunduk kemudian memikirkan tentang pembicaraan Casey tadi, "Aku adalah pembawa sial?"

Tiba-tiba rintikan hujan turun dengan deras, membuatnya menjadi basah dalam sekejap. Ekor matanya menangkap sesuatu dari dalam hutan sana. Ia melihat siluet Lisa, ia tau betul bahwa itu adalah Lisa

Dilihat dari tubuhnya serta rambut pendeknya membuat Sky benar-benar yakin bahwa itu adalah Lisa, temannya. Tiba-tiba siluet itu berbalik, menampakkan Lisa yang sedang tersenyum manis pada Sky. Dengan cepat Sky berdiri sambil berkata, "Lisa..."

Baru saja ia ingin mengejar Lisa tiba-tiba perempuan itu berlari menuju masuk lebih dalam ke hutan, membuat Sky mau tak mau mengejarnya. Ia harus tau tentang sesuatu, ia harus tau siapa yang membunuh Lisa dan ia harus tau siapa dalang dibalik semua ini

To Be Continue...