"Sebaiknya Tuan keluar. Beri Tuan Evans ketenagakerjaan," ucap Kenand.
"Istrinya di mana?" tanya Anthony.
"Tuan Evans tak memberi ijin untuk memberitahunya," ucap Kenand.
"Bahkan di saat seperti ini dia masih memikirkan perasaan orang lain," gumam Anthony.
***
Anthony duduk termenung di ruang tamu. Ia tak ingin meninggalkan sang kakak sendiri bersama Kenand.
"Tuan," sapa Laura sembari gadis itu duduk di depan Anthony.
"Hem," sahut Anthony.
"Sebaiknya Anda pulang saja. Tuan Evans belum sadar. Kenand sedang menunggu keputusan Dokter Lust yang menangani Tuan Evans," ujar Laura.
"Terimakasih, Laura. Tapi aku akan di sini," ucap Anthony.
"Tuan, Anda tak boleh di sini. Anda harus menjadi pelindung kami saat ini. Tuan Evans terbaring lemah seperti ini. DC dan Christoper Company tak memiliki pemimpin," ucap Kenand tiba tiba yang keluar dari dalam kamar Evans.
"Benar, Tuan. Anda adalah adiknya. Gantikan dia selama beberapa waktu," ucap Laura.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください