"Bolehkah aku melihatnya?" tanya Evans.
"Benarkah? Anda mau melihat anak saya?" tanya William.
"Ya, aku merasa harus melakukannya William," ujar Evans.
"Silahkan, Tuan," ucap William sambil tangannya mempersilahkan Evans untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.
Di dalam ruangan atau kamar milik Selena itu terbaring seorang gadis yang tak lain adalah Selena itu sendiri.
Gadis itu tak tidur tak juga bergerak. Tatapan matanya kosong seperti sedang melamun.
"Sayang," panggil William sambil mendekat ke tempat tidur Selena.
Gadis itu tak merespon sama sekali. Evans menatap nanar ke arah gadis itu. Itukah akibat dari sebuah cinta? Apakah ia dan Andrea akan seperti itu jika mereka berpisah?
"Maaf, Willam. Bolehkah aku berdua saja dengan anakmu. Aku berjanji aku tak akan lama," ucap Evans.
"Baik, Tuan. Saya akan sangat senang jika Tuan Evans bisa menghibur Selena yang malang," ujar William.
"Thank you Willam."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください