"Kau bilang tenang? Mana bisa aku tenang kalau kelakuanmu selalu membuat masalah! Bagaimana dengan orang yang masuk ke apartemenmu? Sudah kau temukan?" pekik Wijaya.
"Belum, Kek. Aku merasa aneh. Sepertinya orang itu bukan orang biasa. Polisi tak bisa menemukannya. Padahal aku sudah bayar mahal mereka," ujar Rendy.
"Kau terang-terangan memberi uang pada mereka?" ujar Wijaya.
"Tidak, Kek. Aku juga tak bodoh. Tapi tetap saja. Berapapun uang yang kuberikan, tak membuat orang itu tertangkap," ujar Rendy.
"Sebenarnya dimana otakmu? Kenapa kau sampai harus melakukan hal gila membawa gadis ke dalam apartemenmu berhari-hari. Sudah kukatakan, jangan berurusan dengan orang-orang yang akan mempersulitmu," ujar Wijaya.
"Aku mencintainya, Kek," ujar Rendy.
"Cinta? Kau pikir orang-orang seperti kita, punya waktu untuk urusan seperti itu? Lupakan!" pekik Wijaya.
"Tapi dia satu satunya wanita yang ..."
BUG!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください