Hari berganti hari, Evans berubah menjadi sosok yang dingin dan kasar. Ia bukan lagi Evans yang lembut dan penyabar.
"Kalau mereka tak mau menurut, paksa saja. Aku tak peduli. Aku sudah memberi toleransi. Usir mereka atau aku akan turun tangan," ucap Evans sambil berlalu.
Kenand dan Anthony terdiam di ruang makan. Mereka tak bisa berkata apa apa lagi.
"Huuft, kenapa dia berubah begitu?" gumam Anthony.
"Because of love!" sahut Kenand sambil menatap makanannya.
"Kau bilang hari ini kau akan bertemu Andrea? Bolehkah aku ikut?" tanya Anthony.
"Anda harus di kantor. Tuan Evans sekarang cukup sulit untuk diajak bercanda, saya takut dia akan marah lagi seperti waktu itu," ucap Kenand.
"Iya, dia memukul Max," sahut Anthony.
"Setelah bertemu Andrea, saya akan ke Christoper Company. Anda langsung saja ke DC," ucap Kenand.
"Okey,"
Laura yang tengah hamil besar menghampiri Anthony.
"Laura, kau melahirkan bulan ini, kan?" tanya Kenand sambil menatap ke perut Laura.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください