webnovel

THE GANG

Berawal dari Bella yang melawan kakak kelas yang suka membullynya dengan kata-kata pedas, malah berakhir di tawari untuk menjadi anggota geng yang paling di segani di sekolahnya. Akankah Bella menerima tawaran geng tersebut?

whiteenle · ファンタジー
レビュー数が足りません
2 Chs

02. Dua Hari Itu

"Nama gue Bella! Bukan lo!"

Kala terkekeh ketika melihat Bella berputar balik sambil meneriakkan kalimat tadi. Kala kemudian menggelengkan kepalanya dan tersenyum lalu bergumam. "Lucu banget." Tak lama kemudian ponsel di sakunya bergetar, Kala segera mengambil ponselnya dari saku dan melihat siapa sang penelpon. Ternyata Davi, dia lalu mengangkatnya.

"Halo Dav, napa?"

"Gimana?"

"Gimana apanya?"

"Tawaran Regzan."

Kala malah terkekeh. "Oh... kalo ngomong yang lengkap dong. Nggak tau tu anak ngomongnya dia bakal pake dua hari itu buat mikirin tawaran Regzan. Tunggu aja."

"Ada tapi-nya gak?"

"Wah... cenayang lo?"

"Answer me."

"Ah iya-iya, katanya kalo dia nolak jangan pernah temui dan paksa dia."

"What is the name?"

"Oh? Shes name... Bella if I'm not mistaken. Gue nggak terlalu denger jelas waktu dia bilang namanya."

"Dia kelas berapa?"

"Sekelas sama gue."

"Istirahat kedua gue sama Regzan bakal nyamperin ke kelas lo. Jangan kemana-mana."

"Oke!"

Kala mematikan teleponnya lalu berjalan menuju kelas.

✵✵✵

Saat pelajaran biologi di mulai, semua terasa tenang tidak seperti tadi. Bella menyimak dengan serius materi yang di jelaskan pak Warto. Tapi ketenangannya untuk belajar biologi terganggu oleh suara bisikan dari samping mejanya. Huft, Kala. Bella sudah hampir muak, tadi juga, sebelum pak Warto masuk kelas Kala mengganggunya dengan berbicara dengannya. Padahal Bella sendiri tidak mendengarkannya berbicara, jadi Kala berbicara sendiri. Tapi anehnya Kala tidak marah, padahal sepertinya Kala tau Bella mengabaikannya.

Ternyata benar, Kala benar-benar sabar. Seperti yang orang-orang bilang. Ah tadi Kala sudah memperkenalkan dirinya pada Bella sehingga Kala berani mengobrol dengan Bella.

"Psst! Sst!" Kala bukan orang yang gampang menyerah ternyata. Dengan terpaksa Bella menolehkan kepalanya pada Kala yang sudah tersenyum lebar. "Nah gitu dong dari tadi!" Katanya sambil berbisik. Bella terus menatapnya tajam, seolah tau arti tatapan tajam Bella, Kala langsung berkata,

"Nanti istirahat kedua jangan ke kantin ya! Gue bawa jajan banyak, makan bareng gue aja."

Bella mengerutkan keningnya. "Wait, what? What do you mean?"

"Makan bareng..." Kala menggerakkan tangannya seolah makan.

"Why should?"

"Ikut aja."

Bella menatap depan lagi, lalu mengangguk samar. Tapi jelas di mata Kala kalau Bella mengangguk.

✵✵✵

Setelah dua jam di kelas, akhirnya istirahat kedua datang juga. Menuruti perkataan Kala, Bella menetap di kelas. Kala... Bella tidak tau dia dimana sekarang, katanya dia pamit sebentar lalu sampai sekarang belum kembali. Karena bosan menunggu, Bella mengambil ponselnya dari saku lalu bermain game yang random. Bella terlalu asik bermain sampai-sampai mengabaikan teriakan teman-teman perempuan sekelasnya karena sebuah geng yang bernama Orion.

Kala datang bersama Regzan dan Davi. Tanpa persetujuan Bella— karena asik bermain game— Regzan langsung menarik paksa tangan Bella, hingga membuatnya benar-benar terkejut.

"Ah, aw! hei pelan-pelan! Ini sakit! Lo siapa sih?! Eh! eh! aduh!" Regzan semakin menariknya dengan lebih kencang. Kala awalnya ingin memberitahu sebaiknya Regzan menarik tangan Bella dengan pelan, tapi tidak bisa. Para murid yang kepo terus menerobos tubuh Kala sehingga Kala malah terombang-ambing di laut manusia.

Regzan masih terus menarik paksa tangan Bella hingga di lapangan sekolah. Bella yang tersulut emosi menghempaskan tangan Regzan dengan kasar, dia mengusap tangannya yang agak merah. "Apa-apaan sih lo! Dateng-dateng main tarik aja! Gak jelas!" Bella terus mengusap tangannya yang merah.

"Mulai sekarang...! Acelin Nabella Yasmin Maharani Salsabila dari kelas IPA dua resmi jadi anggota Orion! Siapapun yang cari masalah sama dia—! Sama dengan cari masalah sama Orion!"

Bella mendelik, apa katanya? Resmi menjadi anggota Orion? Hei—! Bella padahal belum mengatakan iya! Waktunya kan dua hari! Bagaimana mungkin dia menyatakan keputusannya secara sepihak?! Tidak, Bella tidak boleh diam saja seperti ini. "Eh apaan sih lo!" Dia menatap para murid yang juga menatapnya. "Denger ya lo semua, gue, Acelin Nabella Yasmin Maharani Salsabila dari kelas IPA dua bukan anggota Orion secara resmi! Denger itu! Bukan anggota Orion." Bella menatap sinis Regzan sebelum pergi.

Bella pergi kembali ke kelasnya, sebelumnya dia juga mengambil ponselnya yang jatuh di depan kelas karena gerombolan murid-murid tadi. Bella menggumam. "Sialan,"

Tanpa Bella tau, Davi, di tembok sebelah pintu kelasnya sedang bersandar. "Lo lama banget."

"Eh setan!"

Davi menghadapkan badannya pada Bella. "Gue bukan setan."

"Gue tau! Lo siapa?"

"Nggak inget gue?"

Bella berdecih. "Ngapain di inget-inget mending inget materi pelajaran."

"Terserah, gue biasanya nggak ngomong maaf. Tapi kali ini gue bakal minta maaf atas nama Regzan karena kelakuannya tadi."

"Kenapa lo yang minta maaf? Bukannya dia? Lo suruhannya, ya? Kok mau sih di suruh-suruh? Jangan mau di jadiin babu sama dia, rugi sendiri lo."

Davi dengan wajah datar memasukkan tangannya di saku celananya, lalu membuang nafas jengah. "Pertama, gue bukan suruhan Regzan. Kedua, gue udah bagus menyampaikan permintaan maaf atas nama Regzan, atas nama Regzan. Seharusnya lo seneng."

Bella juga membuang nafas. "Iya, iya oke... permintaan maaf atas nama Regzan gue terima." Bella berbalik menuju tempat duduknya, dan memainkan ponselnya lagi.

"And last... karena lo udah nerima permintaan maaf atas nama Regzan, gue harap lo menimbangkan lagi tawaran Regzan tadi. Dua hari itu masih berlaku."

✵✵✵

Sepulang dari sekolah, Regzan langsung berganti pakaian dan membaringkan tubuhnya di atas kasurnya.

Orion (3 members)

You

[@Marcelo lo udah minta maaf?]

Marcelo

[Udh]

[Lain kali jan kasar ama cwk]

[Gue gk mau minta maaf lg]

Kalandra

[Apaan tuh cwk?]

[Cwk atau cwk?]

Marcelo

[Garing anjg]

[Gsh ngelawak]

Kalandra

[Siapa yang ngelawak?!]

[Gue beneran nanyaaaa]

Marcelo

[Ck]

[Tmn sekelas lo]

[Bella]

Kalandra

[Owalah...]

[Kebiasaan ngetik singkat]

Marcelo

[Bodo]

Regzan menaruh ponselnya di atas nakas. Kala dan Davi menambah-nambahi bebannya saja, tapi syukurlah jika Bella menerima permintaan maafnya- meskipun tidak secara langsung dia meminta maafnya. Regzan melakukan tadi ada alasannya. Satu, jika Regzan mengajak Bella berbicara di kelas pasti akan banyak orang.

Kedua, Regzan tau betul modelan orang macam Bella, anaknya keras kepala dan tidak suka berlama-lama karena lawan bicaranya bertele-tele, jadi Regzan menariknya ke lapangan lalu membuat pengumuman tanpa persetujuan Bella.

Ketiga, jika Regzan membawanya ke tengah lapangan pasti Bella akan langsung menerima tawarannya.

Tapi itu yang terakhir hanyalah angan-angannya.

"Bella, kenapa lo bikin gue pengen banget masukin lo ke Orion? What's so special about you? Tapi sifat lo bener-bener bikin gue nggak suka."

"Regzan sayang! Makan siang dulu!"

Dania berteriak dari bawah. "Iya mam!" Regzan mengambil ponselnya lagi lalu turun menuruni tangga. Dari tangga Regzan sudah bisa mencium harumnya masakan maminya, ketika sudah sampai di bawah aromanya jadi lebih enak di cium. "Mam masak apa?"

Dania tersenyum. "Your favorite food. Gulai kambing."

"Ouh, thank you, mam."

"You're welcome, cepet di makan nanti keburu dingin."

"Yeah,"

Regzan menarik satu kursi lalu mendudukinya. Dia mengambil piring, nasi dan gulai kambing secukupnya. Dan memulai makan siangnya dengan tenang. Dania juga ikut makan siang, Dania mengambil nasi juga dan lauk pauk. Mereka makan dengan tenang hingga pertanyaan mami Regzan membuatnya tersedak.

"I think you have a crush on someone."

"Uhuk! Uhuk! Mam minum!" Dania yang panik langsung menuangkannya air dan memberikannya pada Regzan, dan Regzan meneguknya hingga habis. "What did mam say? Aku nggak suka sama cewek siapapun." Elaknya.

"Oh really? Bunga masa bohong sama mami sih?"

"Mami kok mau aja di boongin. Bunga bilang kayak gitu ke mami biar mami mikir aku cuma punya dan buat dia."

"Maksudnya?"

"Dia bohong. Bunga ngomong kayak gitu biar mami ngelarang aku deket sama cewek lain selain dia."

"Ah enggak mungkin ah Bunga bohong, mami tau dia anaknya kayak gimana."

Regzan meletakkan sendok yang dia pakai dengan agak keras, lalu berdecak. "Mam, listen to me, shes lying. Do not believe. Kasih tau aku dia ngomong gimana sama mami?"

"Shes... dia liat kamu, Davi sama Kala di belakang sekolah terus ngomong sama cewek, yang katanya pindahan dari SMA Tunas Harapan. Mami pernah ketemu sekali sama murid pindahan itu, cantik sih... kayaknya juga nggak mungkin kamu nggak suka sama dia."

"Mami... pernah ketemu dia? Kapan?"

"Waktu ngurusin pindahannya, dia sama ayahnya dateng ke sini. Mami waktu itu lagi suguhin teh. Shes smile is sweet. Meskipun wajahnya kelihatan dingin banget."

"Ke sini? Ke rumah? Bukan sekolah?"

"Enggak, dia sama ayahnya ke sini."

Raut wajah Regzan menjadi terkejut. "There is something wrong? Your face... aneh." Tanya Dania.

"Oh nothing. the taste of the goat curry is delicious. Aku jadi pengen lagi." Elaknya, Regzan mengambil gulai kambing lagi sebagai alasan. Dania yang terbodohi hanya tersenyum karena anaknya menyukai makanan yang dia buat.

— TO BE CONTINUED —